Liputan6.com, Jakarta Produksi dalam arti sempit adalah kegiatan untuk menghasilkan suatu produk atau barang. Pengertian produksi dalam arti sempit dan arti luas memiliki perbedaan. Produksi juga termasuk dalam penerapan kegiatan ekonomi.
Produksi dalam arti sempit adalah proses untuk menghasilkan suatu barang atau jasa. Kegiatan pokok ekonomi produksi dilakukan oleh produsen dalam rangka menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Advertisement
Baca Juga
Tujuan utama dari produksi dalam arti sempit adalah berguna untuk memenuhi kebutuhan para pembeli atau konsumen dan mencari keuntungan dalam menghasilkan barang maupun jasa tersebut.
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai pengertian produksi dalam arti sempit dan tujuan yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (20/9/2022).
Produksi dalam Arti Sempit Adalah
Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa produksi dalam arti sempit adalah kegiatan untuk menghasilkan suatu produk atau barang, sedangkan dalam arti luas adalah mencakup semua usaha atau kegiatan yang dilakukan manusia yang bertujuan untuk menambah kegunaan suatu barang atau menciptakan fungsi atau faedah baru atas suatu barang dan jasa sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Produksi dalam arti sempit adalah kegiatan pengolahan input dalam suatu pabrik hingga menghasilkan output berupa barang atau produk. Selain itu, makna produksi dalam arti sempit juga bisa dilakukan dalam skala kecil. Misalnya, kegiatan produksi yang dilakukan individu ataupun rumahan untuk memenuhi kebutuhan sendiri.Â
Sedangkan mengutip dari buku Ekonomi Manajerial (2021: 98) karya Darwin Damanik, ‎Lora Ekana Nainggolan, ‎Ari Mulianta Ginting, pengertian produksi dalam arti sempit adalah mengubah bentuk barang menjadi barang baru, ini menimbulkan form utility (nilai guna bentuk).
Berbeda halnya dalam buku Kewirausahaan (2021) karya Ahmad Tohardi, pengertian produksi dalam arti sempit adalah kegiatan yang menghasilkan barang jadi atau setengah jadi, bahan industri, serta suku cadang atau komponen.
Advertisement
Tujuan Produksi
Produksi memiliki tujuan yang perlu anda ketahui, antara lain:
1. Memenuhi Kebutuhan Manusia
Tujuan kegiatan produksi yang utama adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia. Setiap kegiatan produksi pasti akan menghasilkan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Barang dan jasa yang diproduksi dapat memakmurkan konsumen yang membutuhkannya.
2. Meningkatkan Kemakmuran Masyarakat
Kegiatan produksi juga memiliki tujuan untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat. Dengan adanya kegiatan produksi, maka produsen juga mendapat keuntungan banyak. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan kemakmuran masyarakat dengan terbukanya lapangan pekerjaan untuk mereka.
3. Meningkatkan Keuntungan Pelaku Usaha
Tujuan kegiatan produksi yang berikutnya adalah untuk meningkatkan keuntungan atau mendapat keuntungan sebanyak-banyaknya bagi pelaku usaha.
4. Memperluas Lapangan Usaha
Kegiatan produksi memiliki beberapa tujuan salah satunya yaitu untuk memperluas lapangan usaha. Ketika jumlah produksi semakin meningkat dan hasil produksi diminati banyak orang, maka produsen dapat mengembangkan atau memperluas usahanya.
Fungsi Produksi
Mengutip dari buku Teori Ekonomi Mikro (2004) karya Sudarman, tertulis fungsi produksi adalah suatu skedul (atau tabel atau persamaan matematis) yang menggambarkan jumlah output maksimun yang dapat dihasilkan dari satu set faktor produksi tertentu, dan pada tingkat teknologi tertentu pula. Singkatnya, fungsi produksi adalah katalog dari kemungkinan hasil produksi.
Dikutip dari buku Ekonomi Pembangunan (2006) karya Sukirno, fungsi produksi dapat didefinisikan dalam dua pengertian adalah sebagai berikut:
1. Hubungan diantara tingkat produksi yang dapat dicapai dengan faktor-faktor produksi yang digunakan untuk mewujudkan tingkat produksi tersebut.
2. Suatu kurva yang menunjukkan tingkat produksi yang dicapai dengan berbagai jumlah tenaga kerja yang digunakan.
Advertisement
Sumber Produksi
1. Sumber Daya Alam
Sumber produksi yang pertama adalah dari sumber daya alam. Sumber daya alam merupakan segala sesuatu yang tersedia di alam dan dapat dimanfaatkan manusia guna memenuhi kebutuhan. Contohnya adalah udara, tanah, air, dan lain-lain. Sumber daya alam ada yang bisa diperbaharui dan tidak bisa diperbaharui. Dalam proses produksi ini, memerhatikan jumlah sumber daya sangat penting sekali. Jangan sampai produksi dilakukan dengan semena-mena dan menjadikan sumber daya alam hilang setelah produksi dilangsungkan.
2. Sumber Daya Manusia
Sumber produksi selanjutnya adalah dari sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan kemampuan manusia berupa jasmani dan rohani yang berperan untuk meningkatkan guna barang. SDM terbagi menjadi tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terlatih, serta tenaga kerja tak terlatih dan tak terampil.
3. Sumber Daya Modal
Sumber daya modal adalah uang atau barang yang dipakai sebagai pokok untuk berdagang. Hanya saja, hasil produksi ini digunakan lagi untuk menghasilkan suatu barang. Modalnya ini dibeli langsung oleh produsen bukan oleh konsumen. Biasanya harga yang ditawarkan lebih murah dari yang dijual kepada konsumen. Modal tidak harus berupa uang. Modal dapat berupa barang yang dihasilkan. Barang-barang modal disebut juga alat-alat produksi. Terdapat berbagai macam modal, di antaranya:
a. Modal berdasarkan sumbernya, terdiri dari modal sendiri (sumbernya berasal dari perusahaan sendiri) dan modal asing, (sumbernya berasal dari luar perusahaan.)
b. Modal berdasarkan kepemilikannya, terdiri dari modal individu (berasal dari perorangan dimana hasilnya akan menjadi sumber penghasilan bagi pemiliknya) dan modal publik, (berasal dari pemerintah dimana hasilnya akan digunakan untuk kepentingan masyarakat umum).
c. Modal berdasarkan bentuknya, terdiri dari modal konkret (dapat dilihat secara nyata dalam kegiatan produksi) dan modal abstrak, (tidak terlihat secara nyata tapi bernilai bagi perusahaan.
4. Sumber Daya Ahli
Sumber daya ahli lebih menitikberatkan pada keahlian manusia. Keahlian inilah yang nantinya dapat meningkatkan nilai dan jumlah suatu produksi. Keahlian juga memegang nilai yang sangat penting untuk melakukan proses produksi. Keterampilan yang memegang kendali dalam hal ini.