Liputan6.com, Jakarta Rambut rontok tidak hanya dialami oleh wanita saja, namun pria juga bisa mengalami hal yang sama. Salah satu penyebab rambut rontok pada pria biasanya terjadi karena banyak faktor pemicu, seperti adanya riwayat keturunan yang menjadi penyebab, atau perubahan hormonal menjadi pemicu rambut menjadi rontok.Â
Baca Juga
Umumnya rambut rontok merupakan hal yang normal terjadi untuk pria. Akan tetapi jika rambut yang rontok dialami secara berlebihan dan terus menerus maka Anda perlu memahami penyebab rambut rontok pada pria serta cara mengatasinya.Â
Advertisement
Penyebab rambut rontok pada pria jika terjadi secara terus menerus, maka kemungkinan Anda mengalami kondisi kesehatan yang cukup serius sehingga perlu mendapatkan penanganan yang tepat. Melansir dari Mayo clinic, sebuah istilah medis untuk kondisi seperti ini adalah telogen effluvium yang dikutip dari American Academy of Dermatology Association.Â
Berikut ini penyebab rambut rontok pada pria yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (21/9/2022).
Mengenal Kerontokan Rambut Pada Pria
Kerontokan pada rambut atau yang sering disebut sebagai alopecia dapat mempengaruhi hanya kulit kepala atau seluruh tubuh. Kondisi seperti ini bisa berlangsung hanya sementara atau permanen. Kondisi rambut rontok terjadi karena berbagai faktor pemicu, mulai dari faktor keturunan, perubahan hormonal, kondisi medis atau bagian normal dari proses penuaan.
Perlu diketahui bahwa siapa saja bisa kehilangan rambut di kepala mereka, baik itu wanita maupun pria. Akan tetapi kondisi rambut rontok lebih sering terjadi pada pria.
Kebotakan biasanya mengacu pada kerontokan rambut yang berlebihan dari kulit kepala. Kerontokan rambut juga bisa terjadi secara turun temurun seiring bertambahnya usia. Kondisi ini merupakan salah satu penyebab paling umum kebotakan. Namun masih ada beberapa orang, yang lebih suka membiarkan kerontokan rambut mereka berjalan dengan sendirinya tanpa perlu diobati dan tidak disembunyikan.Â
Advertisement
Penyebab Rambut Rontok Pada Pria
Â
1. Anagen effluvium
Kondisi ini merupakan salah satu penyebab rambut rontok pada pria. Hal ini biasanya terjadi karena Anda pernah melakukan kemoterapi, radiasi, infeksi jamur, penyakit autoimun. Oleh karena itu, perawatan yang bisa dilakukan untuk kondisi ini juga bisa tergantung pada penyebabnya. Perlu diketahui bahwa jika mengalami anagen effluvium akibat menjalani kemoterapi, mendinginkan kulit kepala selama prosedur dapat membantu untuk tumbuh kembali selama 3–6 bulan setelah berhenti menjalani kemoterapi.
2. Perubahan hormonalÂ
Salah satu penyebab rambut rontok pada pria juga bisa terjadi karena adanya perubahan hormonal, sehingga memicu kerontokan rambut secara permanen atau sementara. Biasanya perubahan hormonal ini meliputi kehamilan, persalinan, menopause, dan masalah tiroid.Â
3. Kondisi medis
Penyabab rambut rontok pada pria juga bisa terjadi karena kondisi medis tertentu, seperti alopecia areata, yang memiliki kaitan erat dengan sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan kerontokan rambut yang tidak merata, infeksi kulit kepala seperti kurap, dan gangguan mencabut rambut yang disebut trikotilomania.
4. Obat-obatan dan suplemen
Rambut rontok pada pria juga terjadi karena efek samping dari obat-obatan tertentu, seperti yang digunakan untuk kanker, arthritis, depresi, masalah jantung, asam urat dan tekanan darah tinggi.
5. Gaya rambut dan perawatan
Penataan rambut yang berlebihan seperti menggunakan kuncir atau cornrows, dapat menyebabkan jenis kerontokan rambut yang disebut traction alopecia. Hal ini menjadi pemicu utama rambut rontok yang terjadi pada pria, sera dalam melakukan perawatan rambut yang berlebihan juga memicu jaringan parut terjadi, rambut rontok ini juga bisa menjadi permanen.
6. Alopesia androgenetik
Alopesia androgenetik merupakan salah satu istilah lain yang dapat digunakan untuk pola kebotakan pria atau wanita. Kondisi kesehatan seperti ini menjadi salah satu penyebab kerontokan rambut yang sangat umum. Laki-laki cenderung kehilangan rambut dari pelipis dan mahkota kepala, dan mungkin terjadi seiring bertambahnya usia, tetapi dapat dimulai kapan saja setelah pubertas.Â
7. Telogen effluvium
Telogen effluvium merupakan kondisi kesehatan di mana rambut tetap berada dalam fase telogen (pelepasan alami) dari siklus pertumbuhan. Namun telogen effluvium biasanya merupakan kondisi sementara yang hilang seiring waktu. Biasanya terjadi serta memicu penurunan berat badan yang cepat, masalah tiroid juga obat tertentu.Â
8. Terapi radiasi di kepala
Banyak orang mengalami penipisan rambut secara umum beberapa bulan setelah kejutan fisik atau emosional. Jenis kerontokan rambut ini hanya bersifat sementara.
Gejala dan Faktor Risiko
a. Gejala Rambut RontokÂ
- Rambut mulai surut dari dahi sesering mungkin.
- Mengalami penipisan rambut secara bertahap di atas kepala.Â
- Terdapat bintik-bintik kebotakan melingkar atau tidak merata.Â
- Rambut rontok secara tiba-tiba akibat terjadi kejutan fisik atau emosionalÂ
- Terdapat bercak kerak yang menyebar di kulit kepala, juga dapat disertai dengan rambut patah, kemerahan, bengkak dan, kadang-kadang, mengalir.
b. Faktor Risiko
- Adanya riwayat keluarga yang mengalami kebotakan di pihak ibu atau ayah Anda
- Usia yang sering bertambah
- Terjadi penurunan berat badan yang signifikan
- Kondisi medis tertentu, seperti diabetes dan lupus
- Mengalami nutrisi buruk
Pencegahan
Â
Advertisement
Pencegahan Rambut Rontok
Untuk melakukan pencegahan rambut rontok, maka Anda perlu melakukan beberapa langkah berikut:
- Bersikaplah secara lembut dengan rambut Anda.
- Gunakan detangler dan hindari menarik-narik saat menyikat dan menyisir saat rambut Anda basah.
- Dengan menggunakan sisir bergigi lebar dapat membantu mencegah mencabut rambut.
- Hindari dalam melakukan perawatan keras seperti rol panas, pengeriting rambut, perawatan minyak panas dan permanen.
- Batasi ketegangan pada rambut dari gaya yang menggunakan karet gelang, jepit dan kepang.
- Berhenti merokok, karena beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara merokok dan kebotakan pada pria.
- Jika sedang melakukan perawatan kemoterapi, tanyakan kepada dokter tentang topi pendingin untuk mengurangi risiko kerontokan rambut selama kemoterapi.