Sukses

Komunikasi Asertif Adalah Kemampuan Berbicara Dengan Tegas, Ketahui Manfaat dan Contohnya

Komunikasi asertif adalah bentuk komunikasi yang tegas serta tidak agresif.

Liputan6.com, Jakarta Komunikasi asertif adalah bentuk komunikasi yang memiliki kemampuan dalam berbicara, di mana terdapat proses interaksi dengan lain, yang kemudian mempertimbangkan baik itu pendapat serta gagasan dari orang lain. Komunikasi ini juga menghormati hak, membela hak serta privasi yang dimiliki oleh komunikan.

Bentuk komunikasi asertif adalah salah satu cara yang cukup efektif digunakan, ketika melakukan komunikasi dengan ketegasan untuk menunjukan ketidaksetujuan terhadap situasi tertentu yang sedang dihadapi. Sebagai komunikator, maka Anda perlu berbicara tentang hak orang lain secara jujur tanpa meninggalkan konflik, sehingga bisa mengurangi rasa hormat terhadap orang lain.

Secara keseluruhan, komunikasi asertif adalah salah satu cara melakukan komunikasi dengan tidak agresif. Komunikasi asertif terjadi dalam berbagai bentuk dan situasi, umumnya melibatkan pencapaian tujuan seseorang tanpa menciptakan adegan yang tidak menyenangkan atau membahayakan hubungan.

Berikut ini bentuk komunikasi asertif yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (21/9/2022). 

2 dari 5 halaman

Karakteristik Gaya Komunikasi Asertif

Komunikasi asertif juga bisa melibatkan serta mengekspresikan kebutuhan Anda dengan percaya diri, di mana pendekatan ini langsung namun tenang dan masuk akal. Komunikasi asertif juga mempertimbangkan kebutuhan orang lain, sehingga bentuk komunikasi ini sangat penting di berbagai bidang kehidupan karena memungkinkan Anda untuk mengomunikasikan keinginan, kebutuhan, atau pendapat.

Adapun karakteristik komunikasi asertif yang perlu diketahui adalah:

- Kontak mata yang dilakukan secara langsung menunjukkan bahwa pembicara kuat dan tidak terintimidasi.

- Adanya sikap yang tegas atau postur dengan keseimbangan yang tepat antara kekuatan dan santai. 

- Nada suara yang kuat juga dapat menunjukkan ketegasan, tetapi meninggikan suara menunjukkan agresi dan kemungkinan besar akan dibalas dengan kemarahan.

- Ketika melakukan komunikasi secara sertif, maka ekspresi yang tidak marah atau cemas sangat penting untuk mengirimkan pesan yang tepat.

- Dengan komunikasi yang tegas harus dilakukan pada waktu yang tepat.

- Bentuk komunikasi dengan menggunakan bahasa yang tidak mengancam dan tidak menyalahkan

- Dalam melakukan komunikasi, terdapat kejelasan, sehingga bisa menyampaikan kebutuhan pembicara.

- Ketika melakukan komunikasi, bahasa positif serta efektif sangat diperlukan. 

- Selain itu, komunikasi asertif juga memiliki bahasa tanpa kritik terhadap diri sendiri maupun orang lain

3 dari 5 halaman

Manfaat Komunikasi Asertif

Adapun manfaat yang bisa Anda peroleh ketika melakukan komunikasi asertif.

- Kesadaran diri yang lebih besar

- Menimbulkan citra diri yang lebih positif

- Kemungkinan yang meningkat untuk menemukan solusi positif

- Kepercayaan diri yang lebih besar

- Lebih menghormati pendapat dan sudut pandang orang lain

- Memiliki kontrol diri yang lebih besar

- Keterampilan dalam melakukan komunikasi yang lebih efektif

- Kecemasan berkurang, serta mengurangi kemungkinan dieksploitasi atau dipaksa

- Kemampuan yang ditingkatkan untuk mengendalikan stres

- Dapat mengurangi stres, juga memiliki hubungan yang lebih kuat

- Meningkatkan kesehatan yang lebih baik

4 dari 5 halaman

Perbedaan Komunikasi Asertif dan Agresif

Adapun perbedaan penting dari komunikasi asertif dan komunikasi agresif.

a. Komunikasi Asertif 

- Mempromosikan kesetaraan 

- Penuh dengan rasa hormat

- Menggunakan ucapan yang tegas namun lembut

- Memiliki kepercayaan diri, serta berada dalam kendali

- Menggunakan sikap yang santai

- Menghargai ruang atau area pribadi orang lain

- Mencerminkan perilaku yang suportif dan jujur

b. Komunikasi Agresif 

- Mengingkari hak orang lain

- Komunikasi yang merendahkan orang lain

- Menggunakan ucapan yang keras dan mengecam

- Tidak terkendali

- Menggunakan sikap kaku, serta melanggar privasi orang lain

- Mencerminkan perilaku kompetitif

c. Menggunakan Strategi dan Role Play

Role-play merupakan salah satu strategi perubahan perilaku yang melibatkan tindakan dalam peran yang telah ditentukan yang konsisten dengan tantangan kehidupan nyata. Hal ini sering digunakan sebagai bagian dari pelatihan komunikasi asertif.

Misalnya, seorang individu yang mengalami kesulitan menghadapi bos mungkin memainkan peran komunikasi verbal dan nonverbal yang asertif dengan seorang konselor. Bermain peran juga dapat dilakukan sendiri, sehingga memiliki kemungkinan bisa di depan cermin, dengan keluarga dan teman tepercaya atau menggunakan teknologi realitas virtual.

5 dari 5 halaman

Contoh Komunikasi Asertif

Dalam komunikasi asertif, Anda mungkin ingin lebih tegas di tempat kerja atau dengan teman/keluarga. Terlepas dari situasinya, ada beberapa tips untuk menjadi komunikator yang lebih tegas yang berlaku untuk banyak domain.  Gunakan pernyataan “Saya” untuk memastikan bahwa Anda dengan jelas mengomunikasikan perasaan kepada orang lain (misalnya, “Saya ingin...”).

- Permintaan agresif biasanya dimulai dengan “Anda” (misalnya, “Anda tidak pernah melakukan ini…)

- Hindari bahasa yang ekstrim (misalnya, “selalu”, “tidak pernah”).

- Gunakan kata kerja yang jelas untuk mengomunikasikan pesan Anda (misalnya, “akan” alih-alih “bisa”, “perlu” alih-alih “ingin).

- Dengarkan secara aktif umpan balik yang Anda terima (baik itu positif atau negatif) dan hormati tanggapan Anda kembali

a. Adapun contoh pernyataan asertif

- “Saya tidak setuju dengan itu. Aku melihatnya seperti ini…”“Terima kasih telah memikirkanku, tapi kali ini aku akan mengatakan tidak.”“ Sayangnya, saya tidak dapat melakukan tugas lagi saat ini.”

- "Tolong jangan pergi dariku saat kita sedang mengobrol.""Saya menghormati pendapat Anda, tapi mari kita setuju untuk tidak setuju."

- “Saya telah meningkatkan penjualan saya sebesar 10% dan saya percaya bahwa saya pantas mendapatkan kenaikan gaji.”"Aku tahu kamu tidak bermaksud begitu, tapi aku merasa tersinggung dengan komentarmu."

- "Lain kali, aku akan menghargainya jika kamu datang tepat waktu."

Komunikasi yang tegas dapat membantu membuat lingkungan kerja Anda lebih menyenangkan, tetapi juga penting untuk berlatih di luar tempat kerja, seperti dengan teman dan keluarga.

b. Contoh komunikasi asertif dengan teman dan keluarga

1. Mengungkapkan kebutuhan, perasaan, dan pikiran dengan jujur ​​dan nyaman

2. Keseimbangan kekuatan yang sama

3. Kedua orang itu merasa bahwa mereka dapat membela diri mereka sendiri

4. Tidak seorang pun diingkari hak atau pendapatnya

5. Langsung dan tegas, namun tetap bersifat positif

Ingatlah bahwa bersikap asertif melibatkan serta mempertimbangkan kebutuhan Anda sendiri dan juga kebutuhan orang lain. Ketika Anda hanya fokus pada diri sendiri, Anda mungkin mulai terlibat dalam komunikasi agresif, yang jelas bukan rute yang ingin Anda ambil dalam hubungan yang saling mendukung. 

Video Terkini