Sukses

5 Dampak Minuman Manis untuk Kesehatan dan Hasil Penelitiannya

Dampak minuman manis untuk kesehatan meningkatkan risiko kematian dini.

Liputan6.com, Jakarta - Pengonsumsi minuman manis rata-rata adalah mereka masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah. Menghimpun data dari UNICEF (United Nations Children's Fund) pada 2022, konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan di Indonesia cukup tinggi, terutama pada masyarakat kurang mampu.

Apa dampak minuman manis untuk kesehatan itu? Liputan6.com lansir dari berbagai literatur kesehatan berbasis penelitian, pada Minggu (25/9/2022), dampak minuman manis untuk kesehatan berisiko meningkatkan kematian dini. Kematian dini ini dipengaruhi oleh penyakit-penyakit penyerta karena kandungan gula pada minuman manis.

Penyakit yang meningkatkan risiko kematian dari dampak minuman manis untuk kesehatan adalah obesitas, kardiovaskular, diabetes, kanker, pernapasan, hingga asam urat. Adanya dampak minuman manis untuk kesehatan ini berlaku pada kadar konsumsi satu, dua, hingga tiga porsi.

Sementara konsumsi minuman manis berlebihan, pasti memberikan dampak bagi kesehatan yang lebih buruk daripada ini. Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam dampak minuman manis untuk kesehatan, Minggu (25/9/2022).

2 dari 3 halaman

Dampak Minuman Manis untuk Kesehatan

1. Meningkatkan Risiko Kematian Dini

Dampak minuman manis untuk kesehatan adalah meningkatkan risiko kematian dini. Adanya dampak minuman manis untuk kesehatan ini berlaku pada kadar yang normal atau tidak berlebihan. Itu artinya, dampak minuman manis berlebihan akan lebih buruk bagi kesehatan.

Adanya dampak minuman manis untuk kesehatan ini diungkap dalam penelitian berjudul Harvard T.H. Chan School of Public Health pada tahun 2019. Penelitian dilakukan pada 37 ribu laki-laki dan 80 ribu perempuan selama 30 tahun. Ditemukan semakin banyak individu mengonsumsi minuman bergula, semakin besar risiko kematian dini bagi orang tersebut. 

Mengonsumsi minuman manis satu sampai empat porsi sebulan meningkatkan risiko sebanyak satu persen. Minum dua hingga enam porsi per minggu, risikonya meningkat enam persen. Satu sampai dua porsi minuman manis per hari, risikonya 14 persen. Sedangkan untuk mengonsumsi minum manis dua atau lebih porsi, risikonya 21 persen.

2. Meningkatkan Risiko Penyakit Mematikan

Dampak minuman manis untuk kesehatan adalah meningkatkan risiko penyakit tidak menular yang mematikan. Adanya dampak minuman manis untuk kesehatan ini berhubungan dengan risiko kematian dini sebagaimana dijelaskan sebelumnya.

Meningkatnya risiko seseorang memiliki penyakit mematikan dari konsumsi minuman manis dini diungkap dalam jurnal penelitian Journal of Clinical Oncology oleh para peneliti di Tufts University Amerika Serikat.

Dalam penelitian terkait dampak minuman manis untuk kesehatan adalah ditemukan kematian secara langsung akibat diabetes tipe 2 berjumlah sekitar 133.000. Kemudian, dampak minuman manis untuk kesehatan akibat kardiovaskular berjumlah sekitar 45.000. Terakhir, dampak minuman manis untuk kesehatan akibat kanker berjumlah sekitar 6.450.

3. Memperburuk Kualitas Tidur dengan Gangguan Pernapasan

Dampak minuman manis untuk kesehatan adalah bisa memperburuk kualitas tidur dengan gangguan pernapasan. Mengapa kondisi ini bisa terjadi? Adanya dampak minuman manis untuk kesehatan ini dipengaruhi meningkatnya prosuksi lendir dan pembengkakan di tenggorokan.

Pakar Neurologi Brandon R. Peters, MD, FAASM, melansir dari Livestrong, menjelaskan dampak minuman manis untuk kesehatan adalah dipengaruhi peradangan pada jaringan yang melapisi mulut dan tenggorokan. Kondisi inilah yang nantinya akan menyebabkan pembengkakan dan meningkatkan produksi lendir.

Ditegaskan olehnya, kebiasaan mengonsumsi makanan atau minuman manis akan memengaruhi pernapasan, menyebabkan seseorang mendengkur dan memperburuk gangguan tidur seperti sleep apnea atau apnea tidur.

3 dari 3 halaman

Dampak Minuman Manis untuk Kesehatan Selanjutnya

4. Meningkatkan Risiko Obesitas

Dampak minuman manis untuk kesehatan adalah meningkatkan risiko obesitas. Adanya dampak minuman manis ini diungkap dalam Harvard Education, bahwa mengonsumsi minuman manis setiap hari adalah biang penumpukan kalori dalam tubuh.

Mengonsumsi minuman manis pun bisa merangsang nafsu makan menjadi lebih baik, ini meningkatkan konsumsi makanan dan penumpukan karbohidrat. Pada hakikatnya, mengalami penumpukan karbohidrat dan kalori terus-menerus akan menaikkan berat badan.

Dalam penelitian berjudul Hubungan Antara Minuman Manis Terhadap Kadar Gula Darah pada Remaja Obesitas di Kota Yogyakarta (2017) oleh Paramita Putri Sudono, dkk, diungkap tingginya prevalensi obesitas pada anak dan remaja dapat disebabkan karena perubahan gaya hidup dan pemilihan makanan maupun minuman.

Minuman manis lebih banyak dikonsumsi pada anak dan remaja yang mengalami obesitas. Minuman manis mengandung gula tambahan yang tinggi sehingga dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan yaitu menyebabkan resistensi insulin dan mempengaruhi kadar gula darah.

5. Meningkatkan Risiko Penyakit Asam Urat

Dampak minuman manis untuk kesehatan adalah berisiko meningkatkan risiko penyakit asam urat. Kondisi ini ditandai dengan adanya kondisi peradangan pengaruh peningkatan kadar asam urat dalam darah yang tersimpan dalam sendi.

Adanya dampak minuman manis untuk kesehatan ini diungkap dalam penelitian US National Library of Medicine National Institutes of Health. Dampak minuman manis untuk kesehatan seperti minuman manis lain dan bersoda banyak mengandung fruktosa yang dapat meningkatkan kadar asam urat seseorang.

Kemudian para peneliti dari Boston University Medical School dan Harvard University melakukan analisis pada 78.906 wanita berusia 30 sampai 35 tahun, ditemukan fakta wanita yang mengonsumsi satu gelas atau satu kaleng minuman bersoda setiap hari memiliki resiko 74% lebih tinggi terkena asam urat.

Adanya dampak minuman manis untuk asam urat pun ditegaskan dalam penelitian berjudul Profil Kadar Asam Urat pada Pengkonsumsi Minuman Tuak di Singaran Pati Kota Bengkulu (2019) oleh Krisyanella, dkk. Tuak adalah sejenis minuman beralkohol Nusantara hasil dari fermentasi nira, beras, atau bahan minuman/buah yang mengandung gula.

Senyawa purin dari tuak yang berlebihan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Kemudian, meningkatnya produksi asam urat dalam tubuh, dipengaruhi sintesis atau pembentukan asam urat yang berlebihan (hiperurisemia). Penelitian dilakukan pada 42 orang, mereka yang mengonsumsi tuwak setiap hari memiliki kadar asam urat tinggi pada 17 orang atau sekitar 41%.

Â