Liputan6.com, Jakarta Tauhid adalah dasar agama islam yang menyatakan keesaan Allah SWT. Islam mengajarkan bahwa Allah esa (satu) tidak dari segi bilangan. Melainkan dari segi bahwa Allah tidak mempunyai sekutu atau serupa.
Baca Juga
Advertisement
Tauhid adalah ilmu agama Islam yang membahas tentang Allah SWT, sifat-sifrat yang wajib pada-Nya, sifat-sifat yang disifatkan kepada-Nya, dan sifat-sifat yang sama sekali harus ditiadakan daripada-Nya.
Mempelajari ilmu tauhid dapat menambah keimanan kita kepada Allah SWT. Ilmu tauhid adalah ilmu akidah bawaan manusia. Untuk itu, penting memahami dan mengetahui ilmu tauhid bagi setiap umat Islam.
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai pengertian tauhid beserta jenis-jenis dan tujuan mempelajarinya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (27/9/2022).
Pengertian Tauhid
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian tauhid adalah keesaan Allah SWT. Hal ini merujuk pada kuatnya kepercayaan bahwa Allah SWT hanya satu dan merupakan Dzat yang memiliki segala kesempurnaan, bahkan tidak satupun yang bisa menggantikannya.
Secara etimologi, kata tauhid berasal dari bahasa Arab yang merupakan dasar agama Islam yang secara persis diungkapkan dalam frasa “Lā ilāha illallāh”. Menurut bahasa, tauhid adalah bentuk masdar dari fi'il wahhada-yuwahhidu yang artinya menjadikan sesuatu jadi satu saja.
Tauhid adalah ilmu yang mempelajari bahwa keesaan Allah SWT, rasul, dan nabi-nabi dalam islam. Pengertian tauhid juga diartikan sebagai sikap meyakini bahwa Allah SWT Maha Suci dan tidak memiliki kekurangan apapun. Kata tauhid ini bisa dilihat dari kalimat Syahadat yang berbunyi:
“Ashadu ʾ alā ʾilāha ʾillā -llāh, wa ʾashadu ʾanna muḥammadan rasūlu -llāh"
Artinya: Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah SWT, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah SWT.
Advertisement
Tujuan Mempelajari Ilmu Tauhid
Setelah mengetahui pengertian tauhid, anda juga perlu mempelajari ilmu tauhid. Tujuan mempelajari ilmu tauhid adalah dapat menjadikan setiap umat muslim sebagai pribadi yang ikhlas dalam menerima setiap ketentuan Allah SWT. Bahkan mempelajari ilmu tauhid juga mampu memberikan jiwa yang tenang dan tentram bagi setiap umat Islam yang melakukannya.
Tujuan lain dari mempelajari ilmu tauhid dalam kehidupan adalah sebagai upaya mengenal Allah dan Rasul-Nya melalui dalil-dali yang pasti. Dalam hal ini, mempelajari ilmu tauhid juga berarti meyakini segala sifat kesempurnaan yang dimiliki Allah serta membenarkan setiap risalah atau ajaran Rasul-Nya.
Tak hanya itu, dengan mempelajari ilmu tauhid dalam kehidupan sehari-hari yakni dapat terhindar dari aqidah-aqidah lain yang membuat kita berbelok arah dari kebenaran yang diajarkan dalam agama Islam. Hal inilah yang membuat ilmu tauhid memiliki kedudukan istimewa dibandingkan ilmu-ilmu lainnya. Sebab, meyakini keesaan Allah dan kebenaran setiap ajaran Rasul menjadi pedoman dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Jenis-Jenis Tauhid
Terdapat beberapa jenis-jenis tauhid yang perlu kita ketahui adalah sebagai berikut:
1. Tauhid Rububiyyah
Tauhid Rububiyyah adalah mentauhidkan Allah SWT dalam kejadian-kejadian yang hanya bisa dilakukan oleh Allah SWT, serta menyatakan dengan tegas bahwa Allah Ta’ala adalah Rabb, Raja, dan Pencipta semua makhluk, dan Allah SWT yang mengatur dan mengubah keadaan mereka. Sebagaimana yang ditegaskan dalam firman Allah,
“Katakanlah: ‘Siapakah Yang memiliki langit yang tujuh dan Yang memiliki Arsy yang besar?’ Mereka akan menjawab: ‘Kepunyaan Allah.’ Katakanlah: ‘Maka apakah kamu tidak bertakwa?’ Katakanlah: ‘Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari -Nya, jika kamu mengetahui?’ Mereka akan menjawab: ‘Kepunyaan Allah.’ Katakanlah: ‘Maka dari jalan manakah kamu ditipu?'” (Al-Mu’minun: 86-89)
2. Tauhid Uluhiyyah
Tauhid Uluhiyyah adalah mentauhidkan Allah SWT dalam segala bentuk peribadahan baik yang zhahir maupun batin. Itu artinya anda beriman bahwa hanya Allah SWT semata yang berhak disembah dengan benar dan tidak ada sekutu bagi-Nya.
Sehingga, hal ini menjadikan manusia menjadi tunduk, taat, dan mengikuti perintah-Nya. Sebagaimana yang ditegaskan dalam firman Allah SWT,
“Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia yang Mahaperkasa lagi Maha Bijaksana.” (Q.S 'Al 'Imran 3:18)
3. Tauhid Al Asma’ was Sifat
Tauhid Al Asma’ was sifat adalah mentauhidkan Allah Ta’ala dalam penetapan nama dan sifat Allah yaitu sesuai dengan yang Ia tetapkan bagi diri-Nya dalam Al Qur’an dan Hadits Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam. Mempelajari tauhid jenis ini artinya beriman kepada nama Allah dan sifat-Nya bertujuan untuk mengetahui bahwa apa yang Allah SWT sifatkan untuk dirinya adalah benar (haq) dan mutlak.
Dalam bertauhid kepada asma wa sifat ini jangan dilakukan dengan adanya tahrif (penyelewengan), ta'thil (penolakan) dan takyif (penggambaran), dan tasybih (penyerupaan). Sebagaimana yang ditegaskan dalam firman Allah,
"(Dialah) Allah, tidak ada tuhan selain Dia, yang mempunyai nama-nama yang terbaik." (QS. Al Taha: 8).
Advertisement