Liputan6.com, Jakarta Cara mengukur jangka sorong memang tidak bisa sembarangan. Ada langkah-langkah yang harus diikuti agar tidak salah membaca ukuran serta hasil ukuran presisi.
Hasil pengukuran dengan menggunakan jangka sorong sendiri juga bergantung pada keterampilan penggunanya. Oleh karena itu, penting bagi pengguna jangka sorong untuk mengehatui cara mengukur jangka sorong.
mengetahui cara mengukur jangka sorong sangat penting untuk diketahui apabila jangka sorong yang digunakan adalah jangka sorong analog, di mana kita hanya dapat mengetahui hasil pengukuran dengan cara yang tepat.
Advertisement
Namun, sekarang sudah banyak jangka sorong yang dilengkapi dengan display digital, sehingga hasil pengukuran dengan jangka sorong dapat terbaca dengan jelas melalui display tersebut tanpa harus mengetahui cara mengukur jangka sorong.
Meski sekarang sudah ada jangka sorong dengan display digital, pengetahuan mengenai cara mengukur jangka sorong tentu perlu dimiliki, mengingat ada kemungkinan bahwa jangka sorong dengan display digital tidak selalu tersedia.
Namun sebelum lebih jauh mengenai cara mengukur jangka sorong, penting untuk mengulas beberapa hal tentang jangka sorong, mulai dari fungsi serta bagian-bagiannya, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Kamis (29/9/2022).
Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang dapat mengukur panjang, diameter dalam, diameter luar, dan kedalaman suatu benda. Jangka sorong adalah alat ukur besaran panjang yang memiliki tingkat presisi hingga seperseratus milimeter.
Jangka sorong memiliki dua bagian utama, yakni bagian diam dan bagian bergerak. Namun jika diuraikan secara detail, ada enam bagian penting dari jangka sorong, yakni sebagai berikut:
a. Sekrup pengunci. Bagian ini berfungsi sebagai pengunci hasil pengukuran, sehingga hasil pengukuran tidak akan berubah ketika dipegang sehingga hasil pengukuran tetap akurat.
b. Rahang luar. Bagian ini berfungsi untuk mengukur satuan panjang, diameter luar sebuah silinder atau untuk mengukur ketebalan.
c. Rahang dalam. Bagian ini berfungsi untuk mengukur bagian diameter dalam.
d. Skala utama. Bagian ini berfungsi untuk menunjukkan hasil pengukuran yang satuannya dalam mm, cm dan inci.
e. Skala vernier (skala nonius). Bagian ini berfungsi untuk skala pengukuran fraksi.
f. Pengukur kedalaman. Bagian ini berada di ujung dari Jangka Sorong yang berfungsi untuk mengukur kedalaman suatu benda atau kedalaman sebuah lubang.
Dilihat dari bagian-bagiannya, dapat diketahui bahwa fungsi-fungsi jangka sorong adalah sebagai berikut:
a. Mengukur ketebalan suatu benda.
b. Mengukur diameter luar suatu benda.
c. Mengukur diameter dalam suatu benda yang berbentuk lingkaran berongga, seperti cincin, gelang dan sebagainya.
d. Mengukur kedalaman suatu benda yang berbentuk tabung, seperti botol, gelas dan sebagainya.
Advertisement
Jenis-Jenis Jangka Sorong
Jangka sorong dapat dibedakan berdasarkan fungsi dan bentuk skalanya. Berdasarkan fungsinya, ada enam jenis jangka sorong, yakni jangka sorong alur dalam, jangka sorong ketinggian, jangka sorong pipa, jangka sorong jarak pusat, jangka sorong, jangka sorong gigi gear, dan jangka sorong cakram.
Jangka Sorong Alur Dalam
Jangka sorong ini memiliki bentuk rahang yang panjang. Bentuk rahang yang panjang ini agar jangka sorong memungkinkan untuk mengukur diameter dalam suatu tabung yang bentuknya berlekuk-lekuk, seperti toples dan botol.
Jangka Sorong Ketinggian
Seperti namanya, jangka sorong ini memiliki fungsi spesifik, yakni mengukur ketinggian untuk mendapatkan nilai pengukuran yang lebih presisi.
Jangka Sorong Pipa
Jangka sorong pipa adalah jangka sorong yang digunakan untuk mengukur ketebalan pipa atau tabung yang memiliki diameter yang kecil.
Jangka Sorong Jarak Pusat
Jangka sorong jarak pusat memiliki fungsi spesifik, yakni digunakan untuk mengukur jarak antara satu lubang dengan lubang lainnya atau jarak antara lubang dengan tepi suatu permukaan benda.
Jangka Sorong Gigi Gear
Jangka sorong ini khusus digunakan untuk mengukur ketebalan gigi-gigi pada gear yang umumnya ditemukan pada alat-alat kendaraan atau pada spare part mesin.
Jangka Sorong Cakram
Jangka sorong cakram biasanya digunakan untuk mengukur ketebalan lempengan logam.
Jenis Jangka Sorong Berdasar Bentuk Skala
Berdasarkan bentuk skalanya, jangka sorong dapat dibedakan menjadi tiga, yakni jangka sorong manual, jangka sorong analog, dan jangka sorong digital.
Jangan Sorong Manual
Jangka sorong manual adalah jangka sorong yang memiliki dua skala pengukuran, yaitu skala utama dan skala nonius atau vernier. Maka tidak mengherankan jika jangka sorong ini juga memiliki sebutan Vernier Caliper. Skala utama pada jangka sorong ini terdapat pada rahang diam atau tetap, sementara skala nonius atau vernier terdapat pada rahang geser atau rahang bergerak. Pengukuran dengan jangka sorong ini memiliki tingkat presisi hingga 0,1 milimeter.
Jangka Sorong Analog
jangka sorong analog adalah jangka sorong yang mirip dengan jangka sorong manual. Hanya saja bagian skala nonius atau vernier digantikan dengan bentuk analog, yang mirip dengan jarum jam. Tujuannya adalah agar memudahkan dalam membaca skala nonius. Hasil pengukuran jangka sorong ini memiliki tingkat presisi hingga 0,05 milimeter.
Jangka Sorong Digital
Jangan sorong digital hampir sama dengan jangka sorong analog, hanya saja bagian skala noniusnya ditampilkan dalam bentuk digital. Dengan layar digital ini, hasil pengukuran dapat langsung ditampilkan di layar, sehingga penggunaannya relatif lebih mudah daripada jangka sorong manual maupun analog. Hasil pengukuran jangka sorong digital memiliki tingkat presisi hingga 0,01 millimeter.
Advertisement
Cara Mengukur Jangka Sorong
Cara mengukur jangka sorong penting untuk diketahui terutama jika menggunakan jangka sorong manual. Cara mengukur jangka sorong harus mengikuti langkah-langkah tertentu. Adapun cara mengukur jangka sorong adalah sebagai berikut.
1. Pastikan Skala Menunjukkan Angka Nol
Sebelum digunakan untuk mengukur ketebalan, diameter atau kedalama suatu benda, pastikan skala pada jangka sorong menunjukkan angka 0 (nol) ketika kedua rahangnya tertutup. Langkah ini bertujuan untuk menghindari kesalahan dalam pengukuran.
2. Kendurkan Baut Pengunci
Tujuan dari mengendurkan baut pengunci ini agar bagian rahang gerak bisa digerakkan. lalu tarik rahang gerak sampai benda yang akan diukur bisa ditempatkan di antara dua rahang.
3. Letakkan Benda di Antara Dua Rahang
Setelah menggeser rahang gerak sampai memiliki jarak yang cukup untuk meletakkan benda di antara kedua rahang, saatnya meletakkan benda di antara kedua rahang.
4. Geser Rahang Gerak
Setelah benda diposisikan di antara kedua rahang, geser rahang gerak ke arah rahang tetap atau diam, hingga benda yang akan diukur terjepit.
5. Kencangkan Baut Pengunci
Mengencangkan baut pengunci bertujuan agar rahang tidak bergeser dan tetap di tempatnya. Sebab, jika bergeser sedikit saja akan memengaruhi hasil pengukuran.
6. Baca Hasil Pengukuran
Ada dua angka nol pada jangka sorong, yang pertama pada skala atas (ujung kiri), yang kedua di baris bawahnya agak ke tengah. Perhatikan garis pertama sebelum angka nol yang bawah (skala utama).
Kemudian, perhatikan garis yang berhimpit antara skala atas dan skala bawah (skala nonius). Cari yang menyambung lurus dengan garis dari skala nonius. Selanjutnya, jumlahkan dua angka didapatkan. Itulah hasil dari pengukurannya.