Liputan6.com, Jakarta Apa saja faktor penyebab terjadinya tawuran pelajar? Pertanyaan tersebut penting untuk dijawab untuk mengatasi permasalahan kenakalan remaja, salah satunya tawuran. Tentunya ada banyak faktor yang mendorong terjadinya tawuran pelajar, salah satunya adalah faktor lingkungan.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu tradisi sekolah yang terkait dengan rivalitas atau persaingan dengan sekolah lain juga memicu terjadinya tawuran antarpelajar. Di samping faktor eksternal yang telah disebutkan, apa saja faktor penyebab terjadinya tawuran pelajar tentunya ada di dalam diri pelajar itu sendiri.
Bisa dikatakan bahwa faktor internal yang mencakup mindset, kontrol diri, dan mental, adalah hal yang paling berpengaruh. Bisa saja dua orang yang berbeda hidup di lingkungan yang persis sama, namun yang satu terlibat tawuran, namun yang lainnya tidak terlibat.
Meski demikian perlu dilihat lagi apa saja faktor penyebab terjadinya tawuran pelajar. Sebab, tawuran antarpelajar ini bukan sesuatu yang terjadi karena faktor tunggal. Ada banyak faktor yang memengaruhi dan mendorong seorang pelajar untuk terlibat dalam tawuran antarpelajar.
Berdasarkan penelusuran Liputan6.com dari berbagai sumber pada Jumat (30/9/2022), setidaknya ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya tawuran antarpelajar.
Apa saja faktor penyebab terjadinya tawuran pelajar?
Secara umum, faktor penyebab tawuran pelajar dapat dibedakan menjadi dua, yakni faktor internal dan eksternal. faktor internal adalah faktor yang ada di dalam diri pelajar, seperti mental, pola pikir, krisis identitas, dan sebagainya.
Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berada di luar diri pelajar, seperti lingkungan, pengaruh media, tradisi sekolah, pengaruh orang lain dalam hal ini adalah teman, dan sebagainya.
1. Pola Pikir atau Mindset
Dalam teori keputusan dan teori sistem umum, pola pikir adalah sekumpulan asumsi, metode, atau gagasan yang dipegang oleh satu atau lebih orang atau sekelompok orang. Pola pikir juga dapat dilihat sebagai hal yang muncul dari pandangan dunia atau filosofi kehidupan seseorang.
Dalam psikologi kognitif, pola pikir mewakili proses kognitif yang diaktifkan sebagai respons terhadap tugas yang diberikan.
Dengan kata lain, pola pikir dapat memengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Misalnya dalam keterlibatan seorang pelajar dalam tawuran. Meski ada berbagai dorongan dan ajakan dari senior maupun teman satu angkatan, dengan pola pikir yang matang dengan mempertimbangkan faktor risiko, dia bisa mengambil keputusan untuk ikut terlibat atau tidak.
Seorang pelajar mungkin saja belum pernah berpikir untuk terlibat tawuran. Namun karena pola pikirnya belum matang, sehingga tidak bisa mengambil keputusan untuk dirinya sendiri. Dengan begitu dia akan mudah dibujuk, dan terlibat tawuran hanya karena orang lain juga melakukannya.
2. Kontrol Diri
Kontrol diri menjadi salah satu faktor penting terjadinya tawuran pelajar. Kontrol diri atau pengendalian diri adalah  kemampuan seseorang untuk mengendalikan dirinya sendiri secara sadar agar menghasilkan perilaku yang tidak merugikan orang lain, sehingga sesuai dengan norma sosial dan dapat diterima oleh lingkungannya.
Pengendalian diri juga didefinisikan sebagai kapasitas manusia untuk mengendalikan respon terutama dalam fungsinya untuk beradaptasi dengan norma ideal, moral, ekspektasi sosial, dan pencapaian jangka panjang.Kontrol diri mengarah pada ketidakstabilan emosi. Penyebab tawuran pelajar ini mengarah pada emosi mudah marah, frustrasi, dan kurang peka terhadap lingkungan sosialnya.
Ini pemicu dari tawuran pelajar yang sering sekali terjadi. Ketika menghadapi masalah, mereka dengan kontrol diri yang lemah akan memiliki kecenderungan melarikan diri atau menghindarinya. Begitu pula lebih suka menyalahkan orang lain dan ketika dituntut untuk menghadapi, mereka akan memilih cara yang mudah misalnya saja tawuran.
Advertisement
3. Krisis Identitas
Para ahli mengungkap, penyebab tawuran pelajar adalah yang berhubungan dengan krisis identitas mengarah pada ketidakmampuan menemukan nilai positif dalam diri. Hal ini pada akhirnya akan mengakibatkan munculnya penyimpangan-penyimpangan perilaku, contoh nyata yang sering terjadi adalah tawuran.
4. Haus Validasi
Validasi yang dimaksud dalam hal ini adalah validasi sosial. Dikutip dari Forbes, validasi adalah fenomena psikologis di mana satu atau lebih individu pasif mengikuti atau menyesuaikan diri dengan tindakan orang lain dalam suatu kelompok.
Validasi, menurut Cambridge Dictionary, juga bisa diartikan sebagai perasaan bahwa orang lain menyetujui dan menerima Anda, atau sesuatu yang membuat orang merasa diterima.
Dengan kata lain, sebagian besar pelajar yang terlibat tawuran hanya mengikuti satu atau kelompok pelajar lain. Mereka memutuskan untuk terlibat dalam tawuran agar diterima dalam kelompok, dengan alasan solidaritas dan sebagainya.
5. Tradisi Sekolah
Tradisi sekolah adalah salah satu dari apa saja faktor penyebab tawuran pelajar. Tradisi ini biasanya terbentuk dari peristiwa di masa lalu yang memicu persaingan antarsekolah. Persaingan tentu bukan hal yang buruk. Sifat kompetitif justru dapat mendorong seseorang untuk melakukan yang terbaik.
Namun rivalitas antarsekolah ini biasanya dipicu oleh sentimen negatif di antara keduanya. Inilah penyebab tawuran pelajar sebenarnya, ketika kedua rival dipertemukan, maka tawuran akan sangat berisiko terjadi.
6. Pengawasan Kurang
Pengawasan dari para orang tua atau wali juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya tawuran pelajar. Melakukan pengawasan pada remaja ini penting agar perilaku agresif dan aktif secara kriminal tidak tumbuh.
Pengawasan yang kurang bisa menjadi penyebab tawuran pelajar, karena tanpa pengawasan membuat anak atau remaja mudah berteman dengan orang yang salah. Inilah yang menjadikan kurangnya pengawasan sangat berpotensi menjadi penyebab tawuran.
7. Ketegasan Sekolah dan Pemerintah
Ketegasan dari pihak sekolah dan pemerintah untuk menangani masalah ini juga penting untuk diperhatikan. Sekolah atau lembaga pendidikan sangat memiliki peran kuat dalam mencegah terjadinya tawuran dan menekan segala faktor penyebab tawuran pelajar.
8. Media dan Video Game
Media juga punya kontribusi penting dalam mendorong terjadinya tawuran pelajar. Media yang dimaksud adalah semua media, termasuk media sosial.
Dalam penelitian berjudul Research Institute of Moral Education, College of Psychology, Nanjing Normal University, disebutkan bahwa kekerasan yang ditunjukkan di media mempengaruhi remaja dan menyebabkan mereka bertindak agresif.
Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa bermain video game yang dipenuhi dengan adegan kekerasan dapat meningkatkan pikiran dan perilaku agresif. video game juga meningkatkan emosi, dekat jantung, dan tekanan darah.
9. Tempat Tinggal atau Lingkungan
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, lingkungan termasuk tempat tinggal juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya tawuran pelajar. Pusat Pengendali dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), mengungkap komunitas pemuda pemudi dengan kekerasan memengaruhi peluang ekonomi, tingkat kejahatan yang tinggi, dan lingkungan yang tidak terorganisir secara sosial.
Tak hanya itu, penyebab tawuran pelajar adalah pengaruh tempat tinggal berhubungan erat dengan keadilan jalanan. Remaja yang masih mengenyam pendidikan atau pelajar akan cenderung mengamankan lingkungan tinggalnya dengan cara apapun apabila polisi tidak tegas.
Penyebab tawuran pelajar ini diungkap dalam penelitian yang dipublikasikan American Psychologist. Saat memutuskan melindungi lingkungan tinggalnya, remaja atau pelajar dengan emosional tidak stabil akan cenderung memilih kekerasan untuk mengatasinya. Inilah penyebab tawuran pelajar yang harus dipahami.
Advertisement
10. Pengaruh Gengsi
Faktor penyebab terjadinya tawuran pelajar antara lain adalah adanya gengsi dalam dirinya yang sangat tinggi. Meski bukan diungkap berdasarkan penelitian, fakta lapangan menyebut penyebab tawuran pelajar terutama laki-laki adalah pengaruh gengsi. Mereka yang memilih mundur dan memilih cara aman saat mendapat tantangan akan dianggap sebagai pecundang atau cupu.
11. Tekanan Teman Sebaya
Faktor penyebab terjadinya tawuran pelajar adalah tekanan teman sebaya, ini mirip dengan gengsi yang sering dialami oleh remaja atau pelajar. Remaja yang sudah terbiasa melakukan kekerasan sendiri, akan sangat merasa diberdayakan ketika berada dalam sebuah kelompok pertemanan yang mendukungnya.
Para ahli mengungkap, saat mengalami tekanan, remaja akan lebih kasar dan agresif. Tekanan teman sebaya dapat membuat remaja terlibat dalam perilaku pengambilan risiko.