Liputan6.com, Jakarta Arti semboyan Bhineka Tunggal Ika mencerminkan nilai yang dianut oleh masyarakat Indonesia yang beraneka ragam, baik budaya, bahas, adat, ras, golongan, agama dan lain sebagainya. Dimana, meski masyarakatnya memiliki latar belakang yang berbeda-beda, namun bisa tetap hidup rukun dan tentram bersama-sama.
Arti semboyan Bhineka Tunggal Ika ini juga membantu masyarakat Indonesia memahami bahwa Indonesia yang pluralistik membutuhkan ikatan dan identitas bersama. Kesamaan identitas mencegah Indonesia dari disintegrasi karena didasarkan pada keragaman budaya.
Advertisement
Baca Juga
Memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa, selain mengetahui arti semboyan Bhineka Tunggal Ika, penting juga untuk mengetahui sejarah, makna dan tujuan yang terkandung di dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika.
Berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber tentang sejarah, makna, tujuan dan arti semboyan Bhineka Tunggal Ika, Senin (3/10/2022).
Arti Semboyan Bhineka Tunggal Ika
Arti Semboyan Bhineka Tunggal Ika
Semboyan Bhineka Tunggal Ika jika diartikan secara langsung memiliki arti “berbeda-beda tetapi tetap satu jua”. Yang mana hal ini melambangakan Indoensia yang kaya akan keragaman mulai dari budaya, keyakinan, bahasa, adat istiadat, suku dan ras. Namun meskipun berbeda-beda, tapi pada hakikatnya tetap satu.
Dilansir dari laman resmi kemendikbud. Arti dari Bhinneka Tunggal Ika adalah walaupun berbeda-beda, pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu kesatuan. Indonesia yang memiliki banyak keragaman, perlu menjadi tempat untuk menyatukan perbedaan. Salah satunya adalah Bhinneka Tunggal Ika,
Dengan makna dan makna tersebut di atas, tujuan dari Bhinneka Tunggal Ika adalah menciptakan keinginan untuk menerima dan menghargai keragaman. Tanpa keinginan tersebut, akan sulit untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Keinginan ini menjadi awal terbentuknya nasionalisme pada bangsa Indonesia. Pembinaan kesadaran nasionalisme melalui Bhinneka Tunggal Ika merupakan upaya untuk menjaga loyalitas dan pengabdian kepada bangsa dan negara.
Makna Bhinneka Tunggal Ika juga dapat dijelaskan dengan analogi dengan manusia sebagai makhluk sosial. Artinya dalam kehidupan sehari-hari, makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri dan perlu berinteraksi dengan orang lain.
Interaksi dengan orang lain ini didasarkan pada dua kepentingan. Yang pertama adalah kepentingan diri sendiri, yang kedua tentang kepentingan orang lain atau publik. Kedua kepentingan tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain kepercayaan, sosial budaya, dan lingkungan.
Semboyan nasional resmi Indonesia: Bhinneka Tunggal Ika Semboyan ini berarti 'bersatu dalam keragaman' yang mewakili prinsip persatuan dan kesatuan di Indonesia. Ungkapan ini tertulis pada gulungan yang digenggam Garuda, lambang negara Indonesia.
Advertisement
Sejarah Bhineka Tunggal Ika
Sejarah Bhineka Tunggal Ika
Semboyang Bhinneka Tunggal Ika sendiri diangkat dari buku karya Sutasoma Mpu Tantular di Kerajaan Majapahit (abad ke-14). Awalnya, Bhinneka Tunggal Ika dikutip dari Kakawin Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular pada masa pemerintahan raja Majapahit yang terkenal, Hayam Wuruk.
Semangat kebhinekaan dalam Bhinneka Tunggal Ika menginspirasi gubernur Majapahit saat itu, Gajah Mada, untuk mengucapkan Sumpah Palapa. Sumpah ini merupakan pernyataan yang dimaksudkan untuk mempersatukan Nusantara. Hayam Wuruk memimpin Kerajaan Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389.
Beberapa abad kemudian, ungkapan Bhinneka Tunggal Ika dimasukkan dalam tulisan Hendrik Kern, seorang ahli bahasa orientalis dari Belanda yang berjudul Verspreide Geschriften. Tulisan itu dibacakan Mohammad Yamin dan dibawa ke sidang pertama BPUPKI pada 29 Mei hingga 1 Juni 1945.
Setelah itu, semboyan Bhinneka Tunggal Ika diusulkan oleh Soekarno dalam merancang lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila. Secara garis besar, semboyan nasional berperan besar dalam menegakkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang memiliki berbagai latar belakang dan budaya yang beragam dari Sabang sampai Merauke.
Tujuan Semboyang Bhineka Tunggal Ika
Tujuan Semboyang Bhineka Tunggal Ika
Diterapkanya semboyang Bhineka Tunggal Ika dalam bernegara memiliki sejumlah tujuan yang ingin diterapkan, Berikut adalah beberapa tujuan dari semboyang Bhinneka Tunggal Ika:
1. Menjaga Persatuan Keutuhan Bangsa
Indonesia dikenal memiliki wilayah yang cukup luas dengan aneka ragam budaya, sayangnya perbedaan ini rentan terhadap perpecahan yang mungkin terjadi. Oleh karena itu semboyang Bhineka Tungga Ika digunakan untuk mempersatukan dalam keberagaman.
2. Meminimalkan Suatu Konflik
Bhinneka tunggal ika juga bertujuan untuk mencegah terjadinya konflik dalam kehidupan pribadi dan masyarakat luas atau kelompok. Dengan dilakukannya musyawarah, Indonesia mencegah perseteruan yang memicu pada diskusi tentang kelompok yang tidak terlihat atau tidak bekerja dengan mereka.
3. Wujudkan Masyarakat Madani
Masyarakat madani adalah masyarakat yang memiliki peradaban bersama. Rakyat yang tentram adalah ciri khas masyarakat madani. Menjadi masyarakat madani adalah salah satu cita-cita dan tujuan pada Bhinneka tunggal ika yang memungkinkan orang Indonesia untuk melakukan kontak tanpa memandang ras, suku, atau perbedaan yang lain.
Advertisement
Contoh Penerapan Semboyang Bhineka Tunggal Ika
Contoh Penerapan Semboyang Bhineka Tunggal Ika
Tidak hanya penting untuk dipahami, semboyang Bhineka Tunggal Ika juga perlu diterapkand alam kehiduapn berbagsa sehari-hari. Berikut adalah beberapa bentuk dari mengimplementasikan bhinneka tunggal ika:
1. Menegakkan Pluralisme
Pluralisme adalah sikap mengetahui, memahami, meyakini atau mengerti bahwa perbedaan itu wajar. Tidak hanya itu, sikap seperti ini juga sangat diperlukan di Indonesia untuk kelangsungan integritas setiap wilayah negara Indonesia.
Dukungan pluralisme dalam implementasi bhineka tunggal ika harus diterapkan. Di mana orang Indonesia harus memiliki pendamping untuk memahami bahwa perbedaan itu biasa terjadi. Perbedaannya tidak akan menyebabkan negara Indonesia kacau.
2. Menjunjung Tinggi Kepentingan Bersama
Penerapan semboyang Bhinneka Tunggal Ika yang selanjutnya adalah mendukung kepentingan bersama. Ini dapat ditunjukkan dengan pertama-tama menekankan kepentingan bersama, mengurangi sikap egois dan memaksakan kehendak pribadi pada orang lain.
Dengan mendukung kepentingan bersama, solusi terbaik dapat ditemukan untuk kepentingan kedua belah pihak. Di mana kedua belah pihak menerima hak dan kewajiban timbal balik. Dengan cara ini Anda menerapkan dan mendukung bhinneka tunggal ika.
3. Menunjukan Toleransi
Menegakkan toleransi menjadi penerapan Bhineka Tunggal Ika yang berikutnya. Di mana masyarakat bisa menunjukkannya melalui toleransi beragama dan berbudaya. Saling menghargai dan membantu saat warga negara lain merayakan hari besarnya menjadi salah satu bentuk toleransi beragama.
Demikian informasi terkait arti semboyan Bhineka Tunggal Ika beserta dengan sejarah, tujuan dan contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Merupakan bagian penting dari bangsa Indonesia, penting untuk memahami arti dan menerapkan semboyang Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan bernegara dan berbangsa.