Sukses

Qadarullah Artinya Ketetapan dari Allah SWT, Pahami Makna dan Waktu Pengucapannya

Qadarullah artinya ketetapan dari Allah SWT, Pahmi maknanya.

Liputan6.com, Jakarta Qadarullah artinya ketetapan yang datang dari Allah SWT, di mana semua makhluk-Nya harus tunduk terhadap apa yang telah Allah nyatakan. Qadarullah juga masuk dalam salah satu rukun iman kepada Allah, hal ini telah dijelaskan dalam sebuah hadis yang berbunyi "Iman ialah engkau percaya kepada Allah, Malikat-Malaikat-Nya, kitab-kitabnya, Rasul-Rasul-Nya, hari akhir, dan engkau percaya kepada qadar Allah, yang baik maupun yang buruk." (HR. Muslim)

Qadarullah artinya ketetapan ini, dapat berupa tulisan maupun perkataan banyak umat Islam yang menggunakan kata ini, yang memang kerap digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Perlu diketahui bahwa qadarullah bukan hanya harus diketahui, namun wajib untuk diimani

Qadarullah artinya dalam Islam adalah ketetapan atau qadar dari Allah SWT, sehingga tidak bisa untuk disesali atas semua kejadian hidup yang terjadi. Arti qadarullah menunjukkan bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini sudah menjadi kehendak Allah SWT. Dengan percaya takdir yang diberikan Allah SWT perlu dilakukan bagi seorang muslim sebagaimana dalam rukum Islam.

Berikut ini qadarullah artinya ketetapan yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (7/10/2022).

2 dari 5 halaman

Mengenal Arti dan Makna Qadarullah

Qadarullah artinya ketetapan ini, juga memiliki istilah lain yang berasal dari kata Qadar yang memiliki arti takdir atau keputusan Allah. Qadarullah juga menyiratkan bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam semesta adalah kehendak Allah. Qadarullah termasuk ke dalam salah satu rukun Iman kepada Allah, hal ini telah dijelaskan dalam sebuah hadis yang berbunyi "Iman ialah engkau percaya kepada Allah, Malikat-Malaikat-Nya, kitab-kitabnya, Rasul-Rasul-Nya, hari akhir, dan engkau percaya kepada Qadar Allah, yang baik maupun yang buruk." (HR. Muslim)

Bahkan untuk Anda seorang muslim wajib selalu memunculkan rasa optimistis, bahwa segala sesuatu yang terjadi pada dirinya merupakan qadarullah. Dengan meyakininya, maka muncul rasa syukur ketika terjadi hal-hal yang membahagiakan dan akan muncul sikap sabar ketika terjadi musibah yang menimpa. Orang-orang muslim juga meyakini di dalam hati bahwa segala sesuatu yang terjadi pada diri setiap makhluk adalah Qadarullah. Alam semesta beserta isinya, dan segala hukum yang mengatur keberadaannya adalah Qadarullah, yang merupakan bagian dari inti ajaran Islam. Iman seorang muslim belumlah lengkap tanpa meyakini adanya Qadarullah.

 

3 dari 5 halaman

Hukum Mengucapkan Qodarullah

Qodarullah juga termasuk dalam kalimat yang baik atau kalimat thayibah, sebagaimana tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir. Adapun hukum dalam mengucapkan qodarullah dianjurkan dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim saat menghadapi sebuah kenyataan apa pun, pahit ataupun manis.

Ungkapan qodarullah ini sebagai bentuk keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi atas kehendak Allah SWT. Seperti pernyataan hadis berikut ini:

"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: "Seandainya aku lakukan demikian dan demikian." Akan tetapi hendaklah kau katakan: "Ini sudah jadi takdir Allah (Qodarullah wa maa-syaa-a fa'ala). Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi." Karena perkataan seandainya dapat membuka pintu syaitan." (HR Muslim).

4 dari 5 halaman

Hadis Tentang Arti Qadarullah

Qadarullah artinya ketetapan ini, memiliki hukum juga hadis yang patut dipahami, sebagaimana hadis tentang Qadarullah. Ada beberapa hadis yang menyebutkan Qadarullah yang bisa kalian pahami yang berbunyi demikian: "Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah."

1. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: "Seandainya aku lakukan demikian dan demikian." Akan tetapi hendaklah kau katakan: "Ini sudah jadi takdir Allah (Qodarullah wa maa-syaa-a fa'ala). Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi." Karena perkataan seandainya dapat membuka pintu syaitan." (HR Muslim).

2. Kemudian Ibnu Umar berdalil dengan sabda Nabi shalallaahualayhi wasallam, "Iman yaitu: Hendaklah kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat Nya, kitab-kitab Nya, rasul-rasul Nya, Hari Akhir dan beriman kepada qadar baik dan buruk." Hadits Shahih (Al-Albani)

3. Diriwayatkan oleh Ibnu Wahb, "Rasulullah shalallaahu alayhi wa sallam bersabda, "Maka barangsiapa yang tidak beriman kepada qadar baik dan buruk, Allah pasti akan membakarnya dengan api Neraka."

 

5 dari 5 halaman

Waktu pengucapan qadarullah

Dalam hidup seringkali manusia memiliki harapan yang tinggi, di mana hal itu tidak sesuai dengan realita kehidupan. Akibatnya, ketika berada dalam sebuah masalah, maka akan sangat sulit baginya untuk menerima kenyataan. Sehingga, pada akhirnya akan ada perasaan penyesalan atau pengandaian. Padahal dari pernyataan tersebut menunjukkan bahwa seseorang tidak memiliki rasa percaya pada Allah. Bahwa segala sesuatu yang telah terjadi, baik atau buruk merupakan kehendak Allah yang tidak bisa dihindari atau dilawan.

Oleh karena itu, bagi setiap umat muslim, agar sadar bahwa mengucapkan qadarullah dapat mengingatkan diri sendiri akan suatu kebesaran Allah dalam menetapkan takdir. Bahkan, Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadits Riwayat Muslim bersabda;

"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah kepada Allah, jangan engkau lemah."

Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: "Seandainya aku lakukan demikian dan demikian." Akan tetapi hendaklah kau katakan: "Ini sudah jadi takdir Allah (Qodarullah wa maa-syaa-a fa'ala). Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi." Karena perkataan seandainya dapat membuka pintu syaitan." (HR Muslim)