Liputan6.com, Jakarta Surat Al-Maun beserta artinya perlu dihafalkan dan dipahami oleh seluruh umat Islam. Surat Al-Maun adalah surat ke-107 dalam Al-Qur’an. Surat Al-Maun termasuk surat Makkiyah dan terdiri dari 7 ayat.
Baca Juga
Advertisement
Surat Al-Maun beserta artinya berkaitan dengan gambaran orang-orang yang mendustakan agama. Dalam surat ini disebutkan bahwa orang yang mendustkan agama di antaranya yaitu orang yang menghardik anak yatim dan tidak mau memberi makan fakir miskin.
Surat Al-Maun beserta artinya perlu benar-benar dipahami. Pasalnya, arti Al-Maun sendiri adalah barang berguna, namun isi surat ini berkaitan dengan orang-orang yang mendustakan agama. Setiap muslim perlu memahami makna surat Al-Maun ini.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (7/10/2022) tentang surat Al-Maun beserta artinya.
Surat Al-Maun Beserta Artinya
Surat Al-Maun beserta artinya tentunya harus dihafalkan oleh umat Islam. Apalagi, surat Al-Maun beserta artinya termasuk surat pendek yang sering dibaca saat sholat berjamaah. Al-Maun sendiri artinya adalah barang yang berguna. Surat Al-Maun beserta artinya tentu perlu kamu pahami. Berikut Surat Al-Maun beserta artinya:
Ayat 1
a ra`aitallażī yukażżibu bid-dīn
Artinya: Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
Ayat 2
fa żālikallażī yadu''ul-yatīm
Artinya: Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,
Ayat 3
wa lā yaḥuḍḍu 'alā ṭa'āmil-miskīn
Artinya: dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.
Ayat 4
fa wailul lil-muṣallīn
Artinya: Maka celakalah orang yang salat,
Ayat 5
allażīna hum 'an ṣalātihim sāhụn
Artinya: (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya,
Ayat 6
allażīna hum yurā`ụn
Artinya: yang berbuat ria,
Ayat 7
wa yamna'ụnal-mā'ụn
Artinya: dan enggan (memberikan) bantuan.
Advertisement
Tafsir Surat Al-Maun
Setelah memahamu surat Al-Maun beserta artinya, kamu juga perlu memahami tafsirnya. Melansir laman Kementerian Agama, berikut tafsir surat Al-Maun yang perlu kamu pahami:
Tafsir Surat Al-Maun Ayat 1-3
Tahukah kamu, wahai Rasul, orang yang mendustakan agama dan mengingkari hisab serta hari pembalasan di akhirat nanti? Jika engkau ingin tahu, maka dia itulah orang yang menghardik anak yatim, menyakiti hatinya, dan berbuat zalim kepadanya dengan menahan haknya. Dia tidak lagi peduli terhadap anak yang sudah kehilangan tumpuan hidupnya itu.
Dia juga tidak mendorong orang lain untuk memberi makan orang miskin yang tidak mempunyai kecukupan untuk memenuhi keperluan hidupnya sehari-hari. Bila dia enggan mendorong orang lain untuk memberi makan dan memperhatikan kesejahteraan anak yatim, bagaimana mungkin dia, dengan kekikiran dan kecintaannya pada harta, mendorong dirinya sendiri untuk berbuat demikian?
Tafsir Surat Al-Maun Ayat 4-7
Maka binasa dan celakalah orang yang salat yang memiliki sifat-sifat tercela berikut. Yaitu orang-orang yang lalai terhadap salatnya, di antaranya dengan tidak memenuhi ketentuannya, mengerjakannya di luar waktunya, bermalas-malasan, dan lalai akan tujuan pelaksanaanya.
Tidak hanya itu, mereka jugalah orang-orang yang berbuat ria, baik dalam salatnya maupun semua perbuatan baiknya. Dia beramal tanpa rasa ikhlas, melainkan demi mendapat pujian dan penilaian baik dari orang lain.
Dan di samping itu, mereka juga enggan memberikan bantuan kepada sesama, bahkan untuk sekadar meminjamkan barang keperluan sehari-hari yang sepele. Hal ini mengindikasikan buruknya akhlak mereka kepada orang lain. Dengan begitu, lengkaplah keburukan mereka. Selain tidak beridabah kepada Tuhan dengan sempurna, mereka pun tidak berbuat baik kepada manusia.
Makna Surat Al-Maun
Surat Al-Maun dan artinya tentu perlu kamu pahami maknanya. Secara bahasa, Al-Maun artinya hal-hal yang berguna atau barang-barang yang berguna. Sementara dalam Al-Qur’an, isi surat Al-Maun berkaitan dengan orang-orang yang telah mendustakan agama.Di mana ciri-ciri orang-orang yang mendustakan agama tersebut yaitu menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.
Surat Al-Maun artinya menegaskan tentang gambaran akhlak buruk yang bisa dijadikan pelajaran dan peringatan bagi umat muslim. Dikisahkan pada surat Al-Maun, gambaran para pendusta adalah mereka yang menghardik anak yatim dan menelantarkannya. Kemudian mereka yang tidak mau bersedekah dan tidak menganjurkan orang lain untuk menyantuni fakir miskin.
Gambaran para pendusta pada surat Al-Maun tentunya menjadi pengingat bagi setiap muslim pentingnya melakukan hal-hal yang bertolak belakang dengan kisah tersebut. Misalnya saja sebagai pengingat pentingnya menyantuni anak yatim dan menyayanginya seperti anak atau saudara sendiri. Surat ini juga menjadi gambaran bahwa kamu harusnya memahami tentang pentingnya sedekah dalam keadaan kurang, cukup, maupun kelebihan rezeki.
Orang-orang yang celaka seperti pada surat Al-Maun adalah orang-orang yang lalai dalam sholat, berbuat riya atau pamer atas ibadah yang dilakukannya, dan orang yang enggan memberikan bantuan yang bermanfaat untuk orang lain. Beberapa riwayat menyebutkan latar belakang turunnya surat Al-Maun berkaitan dengan orang-orang munafik.
Ibnul Mundzir meriwayatkan dari Abdullah bin Abbas mengatakan:
“Surat ini Allah SWT turunkan berkaitan dengan orang-orang munafik yang mempertontonkan shalatnya kepada kaum muslimin (riya) dan meninggalkannya apabila tidak ada orang lain yang melihatnya, serta mereka menolak memberikan bantuan atau pinjaman. Lalu Allah SWT turunkan ayat ini sebagai peringatan kepada orang-orang yang berbuat seperti itu."
Advertisement