Sukses

Contoh Konjungsi, Pengertian, dan Jenis-jenisnya dalam Bahasa Indonesia

Contoh konjungsi bisa kamu kenali dari jenis-jenisnya.

Liputan6.com, Jakarta Contoh konjungsi perlu dipahami dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Dalam materi Bahasa Indonesia, konjungsi sangat penting dipahami karena akan selalu digunakan dalam kehidupan sehari-hari dalam percakapan maupun tulisan.

Konjungsi adalah kata penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat. Fungsi konjungsi yaitu untuk memperjelas hubungan dari suatu kata, frasa, klausa, dan kalimat. Bahkan, konjungsi juga berfungsi untuk memperjelas hubungan dari paragraf.

Contoh konjungsi bisa kamu kenali dari jenis-jenisnya. Ada jenis konjungsi berdasarkan fungsinya, yang terbagi lagi menjadi kunjungsi sederajat dan konjungsi bertingkat. Ada juga jenis konjungsi secara umum, yaitu konjungsi antarklausa, konjungsi antarkalimat, dan konjungsi antarparagraf.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (11/10/2022) tentang contoh konjungsi.

2 dari 5 halaman

Konjungsi adalah

Sebelum mengenal contoh konjungsi, kamu perlu memahami apa itu konjungsi terlebih dahulu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konjungsi adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat. Kata sambung atau kata hubung atau konjungsi adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, ungkapan dengan ungkapan, atau kalimat dengan kalimat.

Sementara itu, menurut Sumarlan (2003: 32), konjungsi adalah salah satu jenis kohesi gramatikal yang dilakukan dengan cara menghubungkan suatu unsur satu dengan yang lainnya dalam sebuah kalimat, paragraf atau sebuah wacana.

Konjungsi bukanlah suatu objek dan juga tidak berfungsi untuk memberi arti suatu kata. Konjungsi adalah kata yang menghubungkan kata dengan kata atau kalimat dengan kalimat dan sebagainya. Oleh karena itu kata yang sama dapat merupakan preposisi dalam bagian yang satu, adverb dalam bagian yang lain, atau konjungsi dalam bagian yang lain pula.

3 dari 5 halaman

Jenis Konjungsi Berdasarkan Fungsinya

Apabila dilihat dari kedudukannya, jenis konjungsi bisa dibagi menjadi dua yaitu jenis konjungsi sederajat dan jenis konjungsi bertingkat. Berikut jenis dan contoh konjungsi berdasarkan fungsinya:

Konjungsi Sederajat

Konjungsi sederajat adalah jenis konjungsi atau kata penghubung yang kedudukannya sederajat atau setara. Konjungsi sederajat terdiri dari:

- Menggabungkan biasa: dan, dengan, serta.

- Menggabungkan pilihan: atau.

- Menggabungkan pertentangan: tetapi, namun, sedangkan, sebaliknya.

- Menggabungkan pembetulan: melainkan, hanya.

- Menggabungkan penegasan: bahkan, malah (malahan), lagipula, apalagi, jangankan.

- Menggabungkan batasan: kecuali, hanya.

- Menggabungkan urutan: lalu, kemudian, selanjutnya.

- Menggabungkan persamaan: yaitu, yakni, bahwa, adalah, ialah.

- Menggabungkan penyimpulan: jadi, karena itu, oleh sebab itu.

 

Konjungsi bertingkat

Jenis konjungsi atau kata penghubung yang menghubungkan klausa dengan klausa yang kedudukannya bertingkat dibedakan sebagai berikut:

- Menyatakan sebab: sebab dan karena

- Menyatakan syarat: kalau, jikalau, jika, bila, apalagi, dan asal

- Menyatakan tujuan: agar dan supaya

- Menyatakan waktu: ketika, sewaktu, sebelum, sesudah, tatkala.

- Menyatakan akibat: sampai, hingga, dan sehingga

- Menyatakan sasaran: untuk dan guna

- Menyatakan perbandingan: seperti, sebagai, dan laksana

 

4 dari 5 halaman

Jenis Konjungsi Antarklausa

Konjungsi antarklausa dibagi lagi menjadi tiga, yaitu konjungsi koordinatif, konjungsi subordinatif, dan konjungsi korelatif.

Konjungsi koordinatif

Konjungsi koordinatif adalah jenis konjungsi antarklausa yang menghubungkan dua atau lebih unsur, baik kata maupun klausa yang sama pentingnya atau setara. Konjungsi koordinatif hanya menggunakan satu kata untuk menggabungkan dua klausa yang memiliki status setara. Contoh konjungsi koordinatif: dan, serta, atau, tetapi, melainkan, padahal, sedangkan.

Konjungsi subordinatif

Konjungsi subordinatif menghubungkan dua atau lebih klausa yang tidak memiliki status sintaksis yang sama. Kedua klausa dalam konjungsi subordinatif tidak setara. Klausa yang memiliki tingkatan lebih tingi disebut induk kalimat sedangkan klausa yang lebih rendah disebut anak kalimat. Berikut pembagian atau contoh konjungsi subordinatif:

- Penghubung subordinatif atributif: yang.

- Penghubung subordinatif tujuan: agar, supaya, biar.

- Penghubung subordinatif syarat: jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala.

- Penghubung subordinatif waktu: sejak, semenjak, sedari, sewaktu, tatkala, ketika, sementara, begitu, seraya, selagi, selama, serta, sambil, demi, setelah, sesudah, sebelum sehabis, selesai, seusai, hingga, sampai.

- Penghubung subordinatif pengandaian: andaikan, seandainya, umpamanya, sekiranya.

- Penghubung subordinatif konsesif: biar(pun), walau(pun), sekalipun, sungguhpun, kendati(pun).

- Penghubung subordinatif pembandingan: seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana, ibarat, daripada, alih-alih.

- Penghubung subordinatif sebab: sebab, karena, oleh karena, oleh sebab.

- Penghubung subordinatif hasil: sehingga, sampai(sampai), maka(nya).

- Penghubung subordinatif alat: dengan, tanpa.

- Penghubung subordinatif cara: dengan, tanpa.

- Penghubung subordinatif komplementasi: bahwa.

- Penghubung subordinatif perbandingan: sama …. dengan, lebih …. dari(pada).

Konjungsi korelatif

Konjungsi korelatif menghubungkan dua atau lebih unsur (tidak termasuk kalimat) yang memiliki status sintaksis yang sama dan membentuk frasa atau kalimat. Kalimat yang dibentuk agak rumit dan bervariasi, kadang setara, bertingkat, atau bisa juga kalimat dengan dua subjek dan satu predikat.

Contoh konjungsi korelatif: baik ... maupun, |tidak hanya ..., tetapi juga, |bukan hanya ..., melainkan juga, |demikian ... sehingga, |sedemikian rupa ... sehingga, |apa(kah) ... atau, |entah ... entah,| jangankan ..., ... pun.

5 dari 5 halaman

Jenis Konjungsi Antarkalimat dan Antarparagraf

Konjungsi Antarkalimat

Jenis konjungsi antarkalimat merangkaikan dua kalimat, tetapi masing-masing merupakan kalimat sendiri. Berikut pembagian dan contoh konjungsi antarkalimat:

- Makna konsekuensi atau akibat: dengan demikian, akibatnya.

- Makna kebalikan: sebaliknya, berbeda dengan

- Makna keadaan setelahnya: kemudian, selanjutnya, setelah itu.

- Makna keadaan sebenarnya: sebenarnya, sesungguhnya, bahwasanya

- Makna keadaan sebelumnya: malahan, bahkan, tak hanya itu.

- Makna mempertentangkan keadaan sebelumnya: akan tetapi, sayangnya, namun.

- Makna kesediaan: biarpun begitu, meskipun demikian, walaupun demikian

 

Konjungsi Antarparagraf

Jenis konjungsi antarparagraf digunakan untuk mengawali suatu paragraf yang memiliki korelasi dengan paragraf sebelumnya. Contoh konjungsi antarparagraf adalah terlebih lagi, disamping, oleh karena itu, berdasarkan, jadi, dan pun.