Liputan6.com, Jakarta Mengetahui contoh jurnal umum yang baik penting untuk diketahui agar kita tidak salah ketika membuat laporan keuangan. Dalam akuntansi, jurnal umum merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat semua jenis transaksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu.
Baca Juga
Advertisement
Contoh jurnal umum yang baik biasanya memuat berbagai jenis transaksi secara kronologis. Artinya transaksi yang ditulis dalam jurnal umum biasanya urut berdasarkan waktu terjadinya transaksi.
Di samping itu, contoh jurnal umum yang baik salah satunya adalah balance. Artinya, antara kolom debet dan kredit memiliki jumlah yang sama. Jika jumlah transaksi antara kolom debet dan kredit terdapat selisih, ada kemungkinan terdapat kesalahan dalam input data transaksi.
Yang pasti, jurnal umum adalah salah satu tahapan penting dalam proses membuat laporan keuangan. Untuk lebih memahami apa itu jurnal umum, berikut adalah penjelasan lengkapnya, seperti yang sudah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (11/10/2022).
Pengertian Jurnal Umum
Secara etimologi, kata jurnal berasal dari bahasa Prancis, jour, yang artinya hari. Dengan kata lain, jurnal bisa dipahami sebagai catatan mengenai suatu kejadian, aktivitas, dan peristiwa yang ditulis secara urut berdasarkan hari, atau secara kronologis.
Secara terminologi akuntansi, jurnal umum adalah jurnal yang mencatat berbagai aktivitas transaksi keuangan dari sebuah perusahaan dalam periode tertentu. Jurnal umum ditulis untuk memudahkan dalam proses pengelolaan keuangan.
Dalam proses pengelolaan keuangan,contoh jurnal umum memiliki sejumlah tujuan, yakni (1) mengidentifikasi seluruh aktivitas transaksi keuangan, (2) menentukan nilai transaksi, (3) mengidentifikasi dampak ekonomi dari transaksi, serta (4) memudahkan pemindahan dampak transaksi pada akun yang sesuai.
Advertisement
Fungsi Jurnal Umum
Selain memiliki tujuan yang telah disebutkan sebelumnya, jurnal umum memiliki sejumlah fungsi yang sangat berguna dalam proses pengelolaan keuangan. Adapun fungsi contoh jurnal umum adalah fungsi historis, fungsi pencatatan, fungsi analis, fungsi instruksi, dan fungsi informatif.
Fungsi Historis
Dalam jurnal umum, setiap transaksi keuangan dicatat berdasarkan urutan tanggal transaksinya. Dengan kata lain, setiap transaksi dicatat setiap hari secara berurutan. Pencatatan secara kronologis ini akan memudahkan untuk menelusuri suatu transaksi.
Fungsi Pencatatan
Seperti halnya jurnal lain, tentu saja jurnal jenis ini juga memiliki fungsi sebagai pencatatan atau dokumentasi. Ini karena setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan akan selalu dibukukan. Artinya, adanya perubahan modal, biaya, kekayaan maupun pendapatan, akan dicatatkan dulu di jurnal umum yang kemudian dijadikan bahan penyusunan laporan keuangan di akhir periode.
Fungsi Analisis
Meskipun terkesan seperti buku harian, nyatanya menginput data di jurnal ini juga tidak dilakukan secara asal. Setiap record atau catatan transaksi dalam jurnal umum merupakan hasil analisis transaksi. Transaksi diidentifikasi sebagai kredit dan debit yang juga meliputi klasifikasi terhadap akun, dan nilai transaksinya. Dengan demikian, jurnal umum adalah telah memenuhi syarat untuk memiliki fungsi analisis.
Fungsi Instruksi
Selain ketiga fungsi yang disebutkan di atas, ternyata jurnal ini tak sekedar catatan harian karena ia juga memiliki fungsi instruktif pada proses input data di buku besar. Hal ini karena pencatatan di jurnal jenis ini tak berhenti sebatas dokumen transaksi saja, melainkan juga berupa petunjuk untuk kredit atau debit.
Fungsi Informatif
Sebagai sebuah catatan, tentu saja jurnal umum memuat sejumlah besar informasi serta detail terkait bukti pencatatan transaksi yang pernah terjadi. Dengan adanya jurnal jenis ini, berbagai informasi relevan dapat memudahkan pihak internal maupun eksternal perusahaan dalam urusan pengelolaan keuangan.
Manfaat Jurnal Umum
Di samping fungsinya, contoh jurnal umum memiliki sejumlah manfaat yang akan memudahkan dalam proses pengelolaan keuangan. Adapun manfaat jurnal umum antara lain adalah sebagai berikut:
a. Untuk mendapatkan informasi tentang akan terjadinya pertambahan atau pengurangan suatu perkiraan.
b. Untuk mengetahui jumlah yang akan dicatat pada satu atau lebih perkiraan.
c. Mengetahui jumlah yang di debit atau di kredit bahwa harus seimbang.
d. Untuk mengetahui jumlah yang sudah diposting ke perkiraan yang tepat pada general journal sesuai pekerjaannya dengan membuat tanda (referensi).
e. Untuk mengetahui jumlah yang sudah diposting ke perkiraan yang tepat pada general journal sesuai nomor perkiraannya dengan membuat tanda (referensi).
Advertisement
Cara Membuat Jurnal Umum
Untuk dapat membuat contoh jurnal umum, penting bagi seorang akuntan untuk mengetahui sejumlah prinsip dasar dalam membuat jurnal umum. Adapun prinsip dasar membuat jurnal umum adalah sebagai berikut;
a. Identifikasi segala bukti transaksi keuangan yang terjadi di perusahaan. Bukti ini meliputi nota, kwitansi, memo, invoice, dll.
b. Identifikasi akun yang paling terpengaruh dari transaksi tersebut, setelah itu buat klasifikasi ke dalam jenis modal, harta, atau utang.
c. Ketahui adanya pengurangan atau penambahan pada akun yang berhubungan dengan transaksi.
d. Putuskan apakah akan dimasukkan dalam kolom kredit atau debit pada akun yang dimaksud.
e. Catat transaksi ke jurnal umum berdasarkan bukti transaksi.
Setelah memahami prinsip dasar membuat jurnal umum, cara membuat jurnal umum harus mengikuti sejumlah langkah. Cara membuat jurnal umum antara lain adalah memahami persamaan akuntansi, mengumpulkan dan mengidentifikasi semua bukti transaksi, dan yang terakhir adalah mencatat setiap transaksi di jurnal umum secara kronologis atau urut sesuai waktu transaksi.
Pahami Persamaan Akuntansi
Cara membuat jurnal umum yang pertama adalah paham persamaan akuntansi. Pemahaman ini penting agar tahu bagaimana cara mencatat transaksi dalam jurnal, akun mana yang harus digunakan hingga posisi debit-kredit yang benar. Dengan pemahaman ini maka nantinya bisa menjurnal dengan lebih cepat dan tepat.
Kumpulkan dan Identifikasi Bukti Transaksi
Cara membuat jurnal umum yang selanjutnya adalah mengumpulkan bukti transaksi seperti invoice, nota, faktur atau bahkan kuitansi. Kemudian, lanjutkan dengan identifikasi transaksi. Ingat, hanya transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan saja yang boleh dicatat dalam jurnal. Dalam satu transaksi, minimal ada dua akun yang pasti terpengaruh.
Pencatatan Jurnal Umum
Cara membuat jurnal umum yang selanjutnya adalah bisa melakukan pencatatan transaksi yang sudah diidentifikasi ke dalam jurnal. Sistem pencatatan ini akan menggunakan double-entry system yaitu setiap transaksi yang dicatat akan memiliki dampak pada dua posisi keuangan (debit dan kredit) dalam jumlah yang sama.
Contoh Jurnal Umum
Jurnal umum biasanya dibuat dalam bentuk tabel dengan beberapa kolom, yang terdiri atas tanggal, keterangan, debit, dan kredit. Pada kolom tanggal diisi dengan tanggal terjadinya transaksi sesuai dengan bukti transaksi seperti nota, kwitansi, invoice, dan sebagainya.
Pada kolom keterangan diisi dengan jenis transaksi yang dilakukan, apakah itu pembelian, penjualan, potongan harga, dan sebagainya. Sedangkan debit dan kredit diisi dengan nilai transaksi. Berikut adalah contoh jurnal umum berdasarkan aktivitas transaksi yang telah dikumpulkan sebagai berikut:
1. Desember 1:Dibeli barang dagangan secara kredit dari PT. Laba laba seharga Rp. 160.000.000,- dengan termin 2/10, n/30.
2. Desember 2: Dijual barang dagangan kepada Tn Fahmi senilai Rp. 50.000.000,- dengan termin 1/10,n/30.
3. Desember 4 : Dijual barang dagangan kepada Tn Irfan senilai Rp. 80.000.000,- dengan termin 2/10,n/30.
4. Desember 4 : Dikembalikan barang yang dibeli pada tanggal 1 Desember seharga Rp 20.000.000,-.
5. Desember 8 : Dibayar seluruh hutang kepada PT. Laba laba untuk pembelian barang dagangan yang dilakukan pada tanggal 1 Desember.
6. Desember 9 : Diterima pengembalian barang dagangan yang dibeli oleh Tn Irfan seharga Rp. 10.000.000,-
7. Desember 11 : Diterima pembayaran secara penuh dari Tn Fahmi untuk barang dagangan yang dijual pada tanggal 2 Desember.
8. Desember 13 : Diterima pembayaran secara penuh dari Tn Irfan untuk penjualan barang dagangan pada tanggal 4 Desember.
9. Desember 12 : Dibeli barang dagangan dari Firma Putra seharga Rp. 600.000.000,- dengan termin 5/10,n/30.
10. Desember 15 : Dibeli perlengkapan kantor seharga Rp. 90.000.000,- dengan termin 1/10,n/30.
11. Desember 16 : Dibayar biaya pengangkutan untuk pembelian barang dagangan yang dilakukan 12 Desember sebesar Rp. 6.000.000,-
12. Desember 18 : Dijual barang dagangan kepada CV. Metafors kredit seharga Rp. 60.000.000,- dengan termin 2/10,n/30.
13. Desember 20 : Dijual barang dagangan secara tunai seharga Rp. 40.000.000,-Desember 22 : Dibayar Hutang kepada Firma Putra untuk pembelian barang tanggal 12 Desember.
Advertisement