Liputan6.com, Jakarta Membuat paper adalah tugas yang umum diberikan baik kepada siswa maupun mahasiswa. Oleh karena itu, mengetahui contoh paper yang baik dan benar tentu penting sebagai acuan untuk menulis paper kita sendiri.
Baca Juga
Advertisement
Melihat contoh paper yang baik tentu akan dapat membantu siswa atau mahasiswa untuk mengetahui bagaimana cara penulisan paper yang baik dan benar. Dengan kata lain, melihat contoh paper akan membantu siswa atau mahasiswa memahami struktur dan format penulisan paper.
Paper sendiri merupakan salah satu jenis karya tulis ilmiah berdasarkan kajian dan penelitian yang ditulis dalam bentuk yang lebih ringkas atau singkat. Paper disebut juga dengan makalah.
Paper atau makalah biasanya dipublikasikan dalam prosiding, yakni konferensi atau seminar akademis. Baru setelah proses seminar atau konferensi usai, kumpulan paper kemudian dipublikasikan dalam bentuk buku cetak.
Selain dipublikasikan dalam prosiding, paper juga dapat dipublikasikan dalam jurnal. Jurnal merupakan media publikasi makalah yang memaparkan hasil penelitian. Dalam satu jurnal bersisi makalah-makalah dengan tema yang sama, atau setidaknya dalam satu bidang ilmu yang sama. Makalah yang dipublikasikan dalam jurnal sering disebut juga dengan artikel atau artikel ilmiah.
Berdasarkan penjelasan tersebut, mungkin sudah terbayang bagaimana contoh paper yang bisa ditulis. Namun sebelum lebih jauh membaha contoh paper, berikut adalah pengertiannya, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (12/10/2022).
Pengertian Paper
Paper disebut juga makalah. Paper adalah sebutan dalam bahasa Inggris, sedangkan makalah merupakan sebutan dalam bahasa Indonesia. Contoh paper atau makalah merupakan hasil studi, kajian, atau penelitian, yang ditulis dalam format tertentu, yang lebih ringkas dan singkat.
Paper atau makalah biasanya dipublikasikan dalam prosiding atau jurnal. Baik prosiding maupun jurnal, keduanya sama-sama media publikasi dari kumpulan karya tulis ilmiah. Keduanya pada akhirnya akan dipublikasikan dalam bentuk buku cetak.
Namun bedanya, dalam prosiding, peneliti atau penulis perlu menyampaikannya dalam seminar. Sedangkan paper yang diterbitkan dalam jurnal tidak perlu disampaikan penulis dalam sebuah acara seminar.
Paper yang dipublikasikan dalam prosiding, umum disebut sebagai makalah. Sedangkan paper yang dipublikasikan dalam jurnal, umumnya disebut sebagai artikel atau artikel ilmiah.
Pada dasarnya, paper dan makalah sebenarnya adalah hal yang sama. Hanya beda penyebutannya. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, paper adalah sebutan dalam bahasa Inggris, sedangkan makalah adalah sebutan dalam bahasa Indonesia.
Lalu apa bedanya dengan artikel? Artikel sebenarnya mengacu pada karya tulis yang lebih umum. Artikel mencakup esai, laporan, termasuk paper atau makalah. Dengan kata lain, paper atau makalah merupakan salah satu jenis dari artikel.
Advertisement
Format Penulisan Paper atau Makalah
Paper atau makalah tentu berbeda dengan jenis artikel lainnya. Format penulisan menjadi salah satu faktor yang membedakan paper atau makalah dengan jenis tulisan lain atau karya tulis ilmiah lainnya.
Format contoh paper sebenarnya tidak jauh berbeda dengan penulisan karya ilmiah lainnya. Format paper ini digunakan agar cara membuat paper bisa seragam dan lebih sistematis. Beberapa organisasi, institusi, lembaga, atau universitas terkadang telah menentukan format papernya sendiri. Namun, secara umum format paper bisa meliputi beberapa hal sebagai berikut:
a. Ukuran kertas A4 HVS
b. Jarak spasi 1,5
c. Penggunaan font harus konsisten dari segi jenis dan ukuran, biasanya menggunakan Times New Roman ukuran 12.
d. Sertakan nomor halaman.
e. Memakai huruf miring (italic) untuk istilah-istilah asing.
f. Memakai huruf tebal (bold) untuk kata-kata yang penting.
g. Menggunakan sumber atau referensi yang diterbitkan dalam rentang 10 tahun terakhir.
Untuk paper atau makalah yang akan diterbitkan di jurnal, format penulisan bisa berbeda. Namun perbedaan format ini biasanya menyesuaikan jurnal terkait, dan bertujuan untuk menyesuaikan dengan layout jurnal yang bersangkutan.
Struktur Paper
Paper biasanya ditulis berdasarkan urutan tertentu yang disebut struktur paper. Adapun struktur paper meliputi judul, abstrak, pendahuluan, pembahasan, kesimpulan, dan sumber atau daftar pustaka.
Judul
Judul contoh paper adalah representasi dari paper secara keseluruhan. Judul paper dibuat singkat namun bisa mewakili maksud dan tujuannya. Semakin spesifik judul, semakin bagus. Judul yang baik adalah judul yang bisa langsung ditangkap tujuannya oleh pembaca.
Abstrak
Abstrak adalah ringkasan singkat dari paper. Abstrak secara ringkas melaporkan tujuan dan hasil paper sehingga pembaca tahu persis tentang apa isi karya tersebut. Abstrak adalah tulisan yang biasanya terdiri dari sekitar 150-300 kata. Tetapi sering kali terdapat batasan kata yang ketat. Penulisan abstrak biasanya sudah ditentukan oleh universitas atau pihak penerbitan jurnal ilmiah. Abstrak harus dapat dipahami sepenuhnya oleh seseorang yang belum membaca peper secara lengkap atau sumber terkait.
Pendahuluan
Pendahuluan berisi latar belakang topik paper yang akan dibahas. Latar belakang menguraikan alasan membahas topik, tujuan, studi literatur, dan solusi yang diberikan. Pendahuluan mendeskripsikan permasalahan pokok yang ada.
Bagian pendahuluan terutama berisi: (1) permasalahan penelitian; (2) wawasan dan rencana pemecahan masalah; (3) rumusan tujuan penelitian; (4) rangkuman kajian teoritik yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pada bagian ini kadang-kadang juga dimuat harapan akan hasil dan manfaat penelitian.
Pembahasan
Pembahasan atau isi merupakan bagian paper yang paling inti. Dalam pembahasan, dijabarkan penjelasan terkait objek yang dibahas, metode penelitian yang digunakan, dan implementasinya. Gagasan ini diuraikan berdasarkan landasan teori yang mendukung. Landasan teori bisa didapat dari buku, pendapat ahli. Bagian isi juga menyajikan data-data teori yang mendukung.
Untuk penelitian kualitatif, bagian hasil memuat bagian-bagian rinci dalam bentuk sub topik-sub topik yang berkaitan langsung dengan fokus penelitian dan kategori-kategori.
Pembahasan dalam artikel bertujuan untuk: (1) menjawab rumusan masalah dan pertanyaan-pertanyaan penelitian; (2) menunjukkan bagaimana temuan-temuan itu diperoleh; (3) menginterpretasi/menafsirkan temuan-temuan; (4) mengaitkan hasil temuan penelitian dengan struktur pengetahuan yang telah mapan; dan (5) memunculkan teori-teori baru atau modifikasi teori yang telah ada.
Kesimpulan
Kesimpulan atau penutup berisi hasil analisis yang telah didapat. Kesimpulan harus ditulis secara jelas dan singkat. Kesimpulan merupakan intisari dari hasil analisis. Dari kesimpulan, penulis memberi tahu pembaca tentang hasil analisis.
Daftar pustaka
Daftar pustaka adalah daftar referensi dari penulisan paper. Ini menunjukkan bahwa paper ditulis berdasarkan data dan literatur yang valid.
Advertisement
Contoh Paper
Mengetahui format penulisan dan struktur paper mungkin belum cukup untuk memberikan gambaran tentang bagaimana harus menulis paper. Oleh karena itu penting untuk melihat contoh paper, agar kita bisa mengetahui dengan jelas, bagaimana bentuk paper yang sesungguhnya.
Untuk memberikan pemahaman lebih jelas mengenai paper atau makalah, berikut adalah sejumlah contoh paper singkat yang bisa menjadi acuan dalam menulis paper. Berikut adalah contoh paper yang diterbitkan dalam jurnal Pendidikan dan Kebudayaan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Juni 2022.
Analisis Keterampilan Abad 21 Melalui Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka
Oleh:
Akhmad Jufriadi, Choirul Huda, Sudi Dul Aji, Hestiningtyas Yuli Pratiwi, Hena Dian Ayu
Abstract
This study aims to describe the implementation of the MerdekaBelajar Kampus Merdeka Curriculum which has been developed based on the Independent Learning – Independent Campus policy, and its effect on the 21st-century skills of students. This study applies a mixed-method research design which involves all students of the Physics Education StudyProgram, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang. Quantitative data were collected from questionnaires while qualitative data was obtained from deep interviews conducted during off-campus learning activities. The results showed that the implementation of the Merdeka Learning Merdeka Campuscurriculum has been able to improve student’s skills namely communication, critical thinking, and collaboration. The Thematic Real WorkLecture is the most effective form of off-campus learning activities in improving communication and collaboration skills, while other forms of off-campus learning activities, namely Teaching Assistance and CampusTeaching are effective in increasing creativity and critical thinking. Improving 21st-century skills can be done by involving students in two forms of off-campus learning activities with different characteristics of the learning environment.
Keywords: implementation of the MBKM curriculum, MBKM policy, 21st-century skills
PENDAHULUAN
Era Revolusi Industri 4.0. ditandai dengan implementasi dari banyak temuan penelitian terkait teknologi informasi yang diterapkan padadunia industri (Alaloul, Liew, Zawawi, & Kennedy,2020; Rymarczyk, 2020; Shahroom & Hussin,2018). Era ini menjadi tantangan dan keharusan bagi perguruan tinggi di Indonesia untuk menyiapkan lulusan dengan keterampilan abad 21, yaitu keterampilan komunikasi, kolaborasi,berpikir kritis, dan kreativitas (Anagün, 2018;Roey, Derom, Bosscher, & Martelaer, 2020) serta lulusan yang mampu bersaing secara global ...
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi Kurikulum MBKM dan dampaknya terhadap keterampilan abad 21 mahasiswa. Keterampilan  abad  21  yang dimaksud, meliputi keterampilan komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis, dan kreativitas. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan implementasi Kurikulum MBKM dan menganalisis dampak implementasi Kurikulum MBKM terhadap keterampilan abad 21 mahasiswa.
Manfaat penelitian ini adalah memberikan gambaran implementasi Kurikulum MBKM dan dampaknya,sehingga dapat dijadikan dasar pertimbangan oleh para pengembang kurikulum dan pemegang kebijakan untuk meningkatkan keterampilan abad 21 dan kualitas pendidikan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Implementasi Kurikulum MBKM di prodi Pendidikan Fisika dimulai dengan pelaksanaan evaluasi kurikulum dengan mempertimbangkan visi, misi, tujuan, dan sasaran (VMTS) prodi, hasil tracer study, perkembangan IPTEKS dan Revolusi Industri 4.0. Evaluasi kurikulum yang disinergikan dengan Standar Nasional Perguruan Tinggi (Standar Nasional Pendidikan, Standar Penelitian, dan Standar Pengabdian kepada Masyarakat) menghasilkan profil lulusan prodi Pendidikan Fisika Unikama. Sedangkan untuk menjembatani antara profil lulusan yang telah ditetapkan dengan dunia kerja, digunakan pendekatan Outcome-Based Education (Harden, Crosby, & Davis, 1999;Harden, 2007) ...
Advertisement
PENUTUP
Simpulan
Kebijakan MBKM telah mendorong pengembangan dan implementasi Kurikulum MBKM dengan berbagai macam BKP seperti pertukaran mahasiswa, asistensi mengajar, kampus mengajar, dan KKN Tematik dengan tema science learning in the village. Pelaksanaan BKP di luar kampus telah memberikan pengalaman belajar, lingkungan belajar, dan model belajar baru kepada mahasiswa ...
Saran
Penelitian dampak implementasi kurikulum MBKM selanjutnya harus memperhatikan beberapa hal yaitu menambah responden atau objek penelitian lainnya, misal kepala sekolah, guru, masyarakat, perangkat desa, dosen pembimbing lapangan untuk penelitian dampak kegiatan Kampus Mengajar, Asistensi Mengajar, dan KKN Tematik. Selain itu, peneliti bersama dosen pendamping lapangan memastikan bahwa pelaksanaan BKP di luar kampus sesuai dengan perencanaan yang telah dirancang.
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2020a). Buku Panduan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. doi.org/10.31219/osf.io/ujmte
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2020b). Buku Saku Panduan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2021). Buku Panduan Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi (2nd ed.). Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.