Liputan6.com, Jakarta - Paracetamol adalah obat yang berlabel hijau dan bebas di perjualbelikan. Paracetamol bisa didapat di apotek tanpa memerlukan resep dari dokter. Banyak orang menggunakan paracetamol sebagai obat penurun panas.
Kementerian Kesehatan atau Kemenkes RI menjelaskan paracetamol adalah obat pilihan pertama yang ampun menurunkan demam. Selain itu, sebenarnya paracetamol pun dalam dunia medis sering digunakan dokter Anestesi untuk mengatasi nyeri setelah tindakan operasi.
Advertisement
Baca Juga
Ini mengapa kemudian, paracetamol disebut pula sebagai obat anti nyeri. Obat paracetamol cocok digunakan untuk mengatasi keluhan nyeri kategori ringan dan sedang. Paracetamol adalah jenis obat bebas yang tersedia dalam bentuk sirop, infus, tablet, tetes, dan suppositoria.
Agar lebih memahami tentang paracetamol, kegunaan paracetamol, aturan minum paracetamol, dan efek samping konsumsi obat paracetamol, simak penjelasan lengkapnya. Meski masuk kategori obat bebas, tetapi ada kelompok yang dikecualikan mengonsumsi obat berlabel hijau ini.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang obat paracetamol, kegunaan obat paracetamol, aturan minum paracetamol, dan efek samping obat paracetamol, Kamis (13/10/2022).
Obat Paracetamol dan Kegunaannya
Dalam dunia medis, paracetamol disebut sebagai obat analgesik dan antipiretik. Orang dewasa dan anak-anak boleh mengonsumsi obat paracetamol untuk menangani keluhan kesehatannya.
Dalam buku berjudul Demam: Mengenal Demam dan Aspek Perawatannya (2021) oleh Efris Kartika Sari dan Rustiana Tasya Ariningpraja, paracetamol sebagai analgesik, yang bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin di dalam tubuh untuk memberikan efek penghilang rasa sakit.
Selain itu, Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, obat paracetamol juga berguna sebagai berikut:
1. Menurunkan demam.
2. Meredakan nyeri.
3. Meredakan sakit kepala.
4. Mengatasi sakit gigi.
5. Mengatasi sakit pinggang dan sakit punggung.
6. Mencegah pembekuan darah.
7. Mengurangi nyeri pascaoperasi.
8. Mengatasi nyeri otot yang berkaitan dengan ketegangan akibat penggunaan otot yang berlebihan.
Apa saja merek dagang obat paracetamol itu? Merek dagang paracetamol ada Feminax, Naprex, Panadol, Paramex SK, Paramol, Poro, Sanmol, Tempra, Termorex, Oskadon, Hufagesic, Mixagrip Flu, dan Feminax.
Advertisement
Aturan Minum Obat Paracetamol Orang Dewasa dan Anak-Anak
Obat paracetamol memang bebas dikonsumsi orang dewasa dan anak-anak, tetapi dengan dosis yang tepat. Dosis konsumsi obat paracetamol Liputan6.com lansir dari berbagai literatur kesehatan meliputi:
1. Dosis Paracetamol untuk Orang Dewasa
Konsumsi obat paracetamol harus sesuai dengan aturan. Orang dewasa boleh mengonsumsi obat paracetamol 500-1000 mg atau setara dengan 10-15 mg/kgBB. Pada orang dewasa, paracetamol dikonsumsi setiap 4-6 jam per hari dengan dosis maksimal 4000 mg per hari.
Sementara konsumsi obat paracetamol untuk ibu hamil dan ibu menyusui boleh, tetapi sangat dianjurkan untuk mengonsumsi paracetamol dengan dosis paling rendah dan paling cepat bekerja. Lalu, dilarang keras bagi ibu hamil dan ibu menyusui mengonsumsi obat paracetamol dengan obat lain yang mengandung paracetamol.
Itu artinya, sebelum mengonsumsi, ibu hamil dan ibu menyusui harus mengonsultasikannya dulu dengan dokter atau apoteker.
2. Dosis Paracetamol untuk Anak-Anak
Konsumsi obat paracetamol harus sesuai dengan aturan. Bayi dan anak-anak pun boleh mengonsumsi obat paracetamol 500-1000 mg atau setara dengan 10-15 mg/kgBB. Pada anak-anak, paracetamol dikonsumsi setiap 4-6 jam per hari dengan dosis maksimal 1000 mg atau setara dengan 15 mg/kgBB. Pemberian dalam sehari tidak boleh lebih dari 4 kali.
Perhatikan baik-baik, konsumsi paracetamol untuk anak usia di bawah 2 tahun harus mengikuti petunjuk aturan minum dari dokter. Sementara khusus obat paracetamol infus hanya boleh ditentukan oleh dokter atau petugas medis yang berada di bawah pengawasan dokter.
Obat paracetamol sirop sudah bisa diberikan pada anak mulai usia 2 bulan. Obat paracetamol larut, bisa diberikan pada anak mulai usia 6 tahun. Lalu, obat paracetamol supositoria bisa diberikan pada anak usia mulai 2 bulan.
Efek Samping Obat Paracetamol dan Penjelasannya
Paracetamol adalah jenis obat yang aman dikonsumsi segala kalangan usia sesuai dengan dosisnya. Meski demikian, tidak semua orang boleh mengonsumsinya sembarangan.
Melansir dari Drugs, mereka yang memiliki alergi para paracetamol atau acetaminophen tidak boleh mengonsumsinya sembarangan. Begitu pula mereka yang menderita penyakit liver atau hati dan aktif mengonsumsi alkohol.
Obat paracetamol jarang menimbulkan sejumlah efek samping jika dikonsumsi dengan dosis yang tepat. Meski begitu, Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, banyak orang melaporkan efek samping konsumsi obat paraceramol sebagai berikut:
1. Reaksi hipersensitivitas.
2. Mual.
3. Pusing.
4. Kehilangan nafsu makan.
5. Muntah.
6. Detak jantung cepat.
7. Muncul ruam di kulit.
8. Kelainan darah, seperti trombositopenia, leukopenia, neutropenia.
9. Hipotensi atau tekanan darah rendah.
10. Kerusakan hati.
11. Perdarahan berlebihan.
12. Reaksi alergi di kulit, bibir, lidah, dan wajah.
Adanya efek konsumsi paracetamol ini ada ketika obat paracetamol dikonsumsi oleh mereka yang dilarang mengonsumsi. Kemudian dikonsumsi dalam jumlah berlebihan hingga menyebabkan overdosis (melebihi 2000 miligram per hari).
Advertisement