Liputan6.com, Jakarta Apa itu overthinking mungkin masih belum dipahami oleh sebagian orang. Istilah bahasa Inggris satu ini banyak digunakan oleh anak muda Indonesia, terutama di media sosial. Bahkan, penggunaannya sudah umum dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga
Advertisement
Overthinking berkaitan dengan cara berpikir seseorang, yang dapat memengaruhi kesehatan mental. Biasanya seseorang yang sedang ovethinking memikirkan hal-hal yang tidak penting, seperti terlalu banyak memikirkan masalah daripada mencari solusi dari masalah yang sedang dihadapi.
Apa itu overthinking berkaitan dengan seseorang yang berpikir berlebihan atau berpikir negatif. Kamu tentunya harus menghindari sikap ini dalam kehidupan, karena hal ini tentunya sangat mengganggu aktivitas.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (15/10/2022) tentang apa itu overthinking.
Apa itu Overthinking?
Apa itu overthinking tentunya harus dipahami setiap orang.Overthinking berasal dari bahasa Inggris, meskipun sekarang ini sudah cukup umum digunaan oleh anak muda di Indonesia. Menurut Kamus Merriam Webster, overthinking yatu berpikir terlalu banyak tentang sesuatu. Overthinking adalah menggunakan terlalu banyak waktu untuk memikirkan atau menganalisis sesuatu yang malah menyebabkan masalah makin rumit daripada membantu.
Sementara itu, mengutip laman resmi UGM, menurut Psikolog Universitas Gajah Mada (UGM), Wirdatul Anisa, overthinking yaitu terlalu banyak memikirkan sesuatu dengan cara yang salah. Overthinking yaitu menggunakan terlalu banyak waktu untuk memilkirkan suatu hal dengan cara yang merugikan.
Apa itu overthinking kerap ditujukan kepada orang-orang yang terlalu banyak memikirkan hal-hal yang sepele. Overthinking berbeda dengan seorang pemikir, pasalnya orang-orang yang pemikir cenderung memikirkan hal penting, seperti solusi. Sementara itu, overthinking merujuk pada seseorang yang lebih banyak memikirkan hal-hal tidak, penting seperti halnya lebih banyak memikirkan masalah daripada solusi dari masalah yang sedang dihadapi.
Advertisement
Ciri-Ciri Overthinking
Apa itu overthinking tentunya memiliki ciri-ciri tertentu. Seperti Liputan6.com kupti dari Forbes, ciri-ciri overthinking adalah sebagai berikut:
- Tidak bisa berhenti khawatir
- Sering khawatir terhadap hal-hal yang tidak dapat dikendalikan
- Selalu mengingat kesalahan yang sudah lewat
- Sering dan berulang kali mengingat momen memalukan di masa lalu
- Terlalu banyak berandai-andai pada kejadian yang tidak pernah terjadi
- Mengalami kesulitan tidur atau insomnia
- Tidak mampu berhenti memikirkan perkataan orang lain
- Menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan makna tersembunyi di balik perkataan orang atau peristiwa yang terjadi
- Tidak menyukai orang lain yang mengatakan sesuatu atau bertindak dengan cara yang tidak biasa
- Menghabiskan waktu memikirkan masa lalu atau mengkhawatirkan masa depan
Cara Mengatasi Overthinking
Melansir laman Forbes, psikolog kesehatan klinis di Boston dan profesor psikiatri di Harvard Medical School, Natalie Dattilo, menjelaskan cara mengatasi overthinking sebagai berikut:
- Kelola Pikiran
Otak terus-menerus dipenuhi oleh beragam pikiran. “Tetapi berpikir adalah jalan dua arah. Meskipun otak mungkin menawarkan banyak saran, pada akhirnya terserah kita untuk memutuskan apa yang akan kita terima,” jelas Dattilo.
- Melatih Otak
“Saat otak 'beristirahat', bagian yang tetap berfungsi adalah area pemecahan masalah dan area yang terkait dengan pemikiran referensi diri. Jadi, ketika dibiarkan sendiri, otak akan berpikir berlebihan,” jelas Dattilo. Jika terjadi hal tersebut, itu berarti kamu harus melatih otak untuk melakukan sebaliknya. Terutama ketika overthinking pada waktu-waktu tertentu, seperti sebelum tidur.
- Fokus
Teknik bermeditasi dapat bermanfaat bagi orang-orang yang memiliki masalah pada kecemasan dan depresi. Cara termudah untuk mempraktikkannya adalah fokus pada aktivitas yang benar-benar rutin dilakukan. "Kamu cukup mengarahkan perhatian pada tugas dengan sangat fokus," saran Dattilo.
- Relaksasikan Tubuh
“Tutup mata dan coba rasakan detak jantung kamu dari dalam, genggam tangan kamu dan remas erat-erat atau letakkan kedua kaki di lantai dan coba rasakan setiap titik kontak,” ujar Dattilo. Ini adalah cara lain untuk menenangkan tubuh. Selain itu, kamu juga bisa alihkan dengan mendengarkan musik atau pergi ke gym.
- Lakukan Brain Dump
Membuat jurnal adalah cara yang berguna untuk meluapkan pikiran. “Membuat daftar atau rencana lebih berorientasi pada tindakan, dan itu juga bisa sedikit menenangkan otak kita yang sedang merenung,” kata Dattilo. Kamu dapat melakukannya di mana saja, dari selembar kertas hingga aplikasi catatan di ponsel pun bisa.
- Menikmati Alam
Di mana pun kamu berada, udara segar dapat memberikan banyak manfaat bagi pikiran. Jika kamu bisa keluar menelusuri alam secara lebih dalam, itu lebih baik lagi. Sebuah studi menunjukkan, berjalan kaki selama setidaknya 90 menit di lingkungan yang menyatu dengan alam dapat menurunkan kecenderungan seseorang untuk merenung.
- Mengelola Suasana hati
Terakhir, kamu sebaiknya mampu mengelola stres. Lakukanlah hal-hal yang membuat kamu senang sehingga lupa untuk overthinking.
- Konsultasikan ke Dokter
“Jika pikiran kamu mengganggu atau sangat menyusahkan atau kecenderungan kamu untuk merenung juga mengganggu kemampuan kamu, saya sarankan untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental,” tegas Dattilo. Jika sudah terjadi hal itu, terapi akan dapat membantu membedakan kekhawatiran mana yang baik dan tidak baik.
Advertisement