Liputan6.com, Jakarta Apa yang dimaksud dengan sel sangat penting untuk dipelajari. Sel terdapat dalam tubuh manusia, hewan maupun tumbuhan. Sel merupakan bagian terkecil dari makhluk hidup, yang tersusun atas berbagai organel penyusun.
Baca Juga
Advertisement
Apa yang dimaksud dengan sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Dalam sel terdapat materi genetik yang menentukan sifat makhluk hidup.
Apa yang dimaksud dengan sel berkaitan erat dengan anatomi tubuh makhluk hidup. Dengan adanya sel dalam tubuh makhluk hidup, maka dapat diwariskan kepada keturunannya. Sebagaimana sel mengandung DNA sebagai materi yang dapat diwariskan dan mengarahkan aktivitas sel tersebut.
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai apa yang dimaksud dengan sel beserta struktur dan fungsinya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (18/10/2022).
Apa yang Dimaksud dengan Sel
Apa yang dimaksud dengan sel merupakan unit terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup dan merupakan tempat terselenggaranya fungsi kehidupan. Sel pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan Inggris bernama Robert Hooke pada tahun 1665.
Kata sel sendiri berasal dari istilah Latin yakni Cella yang memiliki arti ruangan kecil. Dalam biologi, apa yang dimaksud dengan sel merupakan kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel.
Definisi lain, apa yang dimaksud dengan sel adalah bagian dari unit struktural terkecil dari organisme hidup. Sel berkembang biak dengan cara membelah diri (secara mitosis). Sel dikelilingi oleh selaput atau membran sel yang di dalamnya terdapat cairan (protoplasma) atau matriks, dan bentuk-bentuk subselular, organel sel, yang juga dikelilingi membran.
Sel sendiri dijabarkan sebagai unit yang mengandung materi genetik, yaitu materi penentu sifat-sifat makhluk hidup, maka sifat makhluk hidup dapat diwariskan kepada keturunannya. Setiap sel, pada tahap tertentu dalam hidupnya, mengandung DNA sebagai materi yang dapat diwariskan dan mengarahkan aktivitas sel tersebut.
Advertisement
Struktur Penyusun Sel
Setiap organisme tersusun atas salah satu dari dua jenis sel yang secara struktur berbeda, yakni sel prokariotik atau sel eukariotik. Berikut penjelasan keduanya, yaitu:
1. Sel Prokariotik
Pada sel prokariota (dari bahasa Yunani, pro, 'sebelum' dan karyon, 'biji'), tidak ada membran yang memisahkan DNA dari bagian sel lainnya, dan daerah tempat DNA terkonsentrasi di sitoplasma disebut nukleoid. Kebanyakan prokariota merupakan organisme uniseluler dengan sel berukuran kecil (berdiameter 0,7–2,0 µm dan volumenya sekitar 1 µm3) serta umumnya terdiri dari selubung sel, membran sel, sitoplasma, nukleoid, dan beberapa struktur lain.
Hampir semua sel prokariotik memiliki selubung sel di luar membran selnya. Jika selubung tersebut mengandung suatu lapisan kaku yang terbuat dari karbohidrat atau kompleks karbohidrat-protein, peptidoglikan, lapisan itu disebut sebagai dinding sel.Â
Prokariota umumnya memiliki satu molekul DNA dengan struktur lingkar yang terkonsentrasi pada nukleoid. Selain itu, prokariota sering kali juga memiliki bahan genetik tambahan yang disebut plasmid yang juga berstruktur DNA lingkar. Pada umumnya, plasmid tidak dibutuhkan oleh sel untuk pertumbuhan meskipun sering kali plasmid membawa gen tertentu yang memberikan keuntungan tambahan pada keadaan tertentu, misalnya resistansi terhadap antibiotik.
2. Sel Eukariotik
Tidak seperti prokariota, sel eukariota (bahasa Yunani, eu, 'sebenarnya' dan karyon) memiliki nukleus. Diameter sel eukariota biasanya 10 hingga 100 µm, sepuluh kali lebih besar daripada bakteri. Sitoplasma eukariota adalah daerah di antara nukleus dan membran sel.
Sitoplasma ini terdiri dari medium semicair yang disebut sitosol, yang di dalamnya terdapat organel-organel dengan bentuk dan fungsi terspesialisasi serta sebagian besar tidak dimiliki prokariota. Kebanyakan organel dibatasi oleh satu lapis membran, namun ada pula yang dibatasi oleh dua membran, misalnya nukleus. Selain nukleus, sejumlah organel lain dimiliki hampir semua sel eukariota, yaitu:
a. Mitokondria, tempat sebagian besar metabolisme energi sel terjadi.
b. Retikulum endoplasma, suatu jaringan membran tempat sintesis glikoprotein dan lipid.
c. Badan Golgi, yang mengarahkan hasil sintesis sel ke tempat tujuannya.
d. Peroksisom, tempat perombakan asam lemak dan asam amino.
Fungsi Sel
1. Metabolisme
Keseluruhan reaksi kimia yang membuat makhluk hidup mampu melakukan aktivitasnya disebut metabolisme, dan sebagian besar reaksi kimia tersebut terjadi di dalam sel. Metabolisme yang terjadi di dalam sel dapat berupa reaksi katabolik, yaitu perombakan senyawa kimia untuk menghasilkan energi maupun untuk dijadikan bahan pembentukan senyawa lain, dan reaksi anabolik, yaitu reaksi penyusunan komponen sel. Salah satu proses katabolik yang merombak molekul makanan untuk menghasilkan energi di dalam sel ialah respirasi seluler yang sebagian besar berlangsung di dalam mitokondria eukariota atau sitosol prokariota dan menghasilkan ATP. Sementara itu, contoh proses anabolik ialah sintesis protein yang berlangsung pada ribosom dan membutuhkan ATP.
2. Komunikasi sel
Kemampuan sel untuk berkomunikasi yaitu menerima dan mengirimkan 'sinyal' dari dan kepada sel lain. Hal ini sebagai penentu interaksi antarorganisme uniseluler serta mengatur fungsi perkembangan tubuh organisme multiseluler.
Komunikasi sel terdiri dari proses transfer sinyal antar sel dalam bentuk molekul dan transduksi sinyal di dalam sel target ke molekul yang menghasilkan respons sel. Mekanisme transfer sinyal dapat terjadi dengan kontak antar sel, penyebaran molekul sinyal ke sel yang berdekatan, penyebaran molekul sinyal ke sel yang jauh melalui saluran, maupun perambatan sinyal listrik ke sel yang jauh.
Advertisement