Liputan6.com, Jakarta Kata tanya mengapa digunakan untuk menanyakan alasan sesuatu bisa terjadi. Selain itu, kata tanya mengapa digunakan untuk menanyakan hal-hal yang terkait dengan faktor-faktor yang menjadi penyebab dari segala sesuatu terjadi.
Ketika seseorang terlambat datang ke kelas atau kantor, kata tanya mengapa digunakan untuk menanyakan alasan seseorang bisa datang terlambat. Ketika suatu peristiwa terjadi, misalnya saja kasus kejahatan, biasanya tim penyidik polisi akan menanyakan alasan pelaku melakukan tindak kejahatan tersebut.
Dalam konteks terkait tindak kejahatan, kata tanya mengapa digunakan untuk menanyakan motif atau faktor yang mendorong pelaku untuk melakukan tindak kejahatan. Jawaban dari pertanyaan ini nantinya akan menjadi pertimbangan mengenai berat atau ringannya.
Advertisement
Yang jelas ada banyak hal yang bisa ditanyakan dengan kata tanya mengapa, umumnya menanyakan alasan dan sebab. Untuk lebih memahami kata tanya mengapa, penting untuk memahami terlebih dahulu tentang kalimat tanya secara umum, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (19/10/2022).
Kalimat Tanya
Kalimat tanya sering juga dikenal dengan sebutan kalimat interogatif atau kalimatpermintaan (informasi). Perbedaan penyebutan ini disebabkan karena perbedaan tinjauan. Menurut Leech via Pandean (2018), ada tiga tinjauan yang dapat digunakan sebagai dasar pengklasifikasian suatu kalimat, yaitu sintaksis, semantik, dan pragmatik.
Dari tinjauan sintaksis, kalimat tanya mengacu pada pengertian kalimat interogatif.Dari sumber yang sama, Kridalaksana mendefinisikan kalimat interogatif sebagai bentuk kalimat yang digunakan untuk mengungkapkan pertanyaan.
Sedangkan menurut Moeliono dkk., kalimat interogatif atau sering disebut kalimat tanya adalah suatu kalimat yang secara formal ditandai oleh kehadiran kata tanya seperti apa, siapa, berapa, kapan, dan bagaimana dengan atau tanpa partikel kah sebagai penghalus. Kalimat tanya tersebut juga ditandai dengan tanda tanya (?) pada bahasa tulis dan pada bahasa lisan dengan suara menaik. Terutama kalau tidak ada kata tanya, atau suara turun.
Senada dengan itu, Ramlan  mengemukakan kalimat tanya pada umumnya berfungsi untuk menanyakan sesuatu. Kalimat tanya memiliki pola intonasi yang berbeda dengan pola intonasi kalimat berita. Perbedaan kedua kalimat tersebut terletak pada nada akhirnya. Pola intonasi kalimat berita bernada akhir turun, sedangkan pola intonasi kalimat tanya bernada akhir naik.
Selanjutnya, ia juga mengatakan bahwa kata-kata –kah, apa, apakah, bukan,dan bukankah, siapa, siapakah, mengapa, kenapa, bagaimana, mana, bilamana, kapan, bila, dan, berapa sering digunakan sebagai ciri kalimat tanya bahasa Indonesia.
Ditinjau dari segi semantik, konsep kalimat tanya mengacu pada pengertian permintaan informasi (question). Artinya, kalimat tanya adalah kalimat yang dibentuk untuk mengundang respon yang berupa jawaban.
dari sejumlah penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kalimat tanya kalimat yang mengungkapkan pertanyaan atau kalimat yang mengundang respon berupa jawaban atau informasi.
Advertisement
Jenis-Jenis Kalimat Tanya
Berdasarkan jawaban yang diharapkan dari kalimat tanya, kalimat tanya dapat dibedakan menjadi dua. Yang pertama adalah kalimat tanya yang memerlukan jawaban ya atau tidak, sudah atau belum, dan iya atau bukan. Kalimat tanya jenis ini hanya perlu dijawab dengan diiyakan atau diingkari.
Kalimat tanya jenis ini tidak memerlukan kata tanya. dalam ragam lisan, kalimat tanya jenis ini dapat dikenali dari intonasinya, sedangkan dalam ragam tulis, kalimat tanya ini dapat dikenali dari penggunaan tanda baca berupa tanda tanya (?).
Sedangkan jenis kalimat tanya yang kedua adalah kalimat tanya yang menggunakan kata tanya seperti apa, siapa, siapakah, mengapa, kenapa, bagaimana, mana, bilamana, dan kapan. Kalimat tanya yang melibatkan kata tanya seperti yang disebutkan di atas membutuhkan jawaban yang lebih lengkap dan spesifik, tergantung kata tanya yang digunakan.
Kata Tanya Mengapa Digunakan untuk Menanyakan?
Seperti yang telah sempat dibahas sebelumnya, kata tanya mengapa digunakan untuk menanyakan informasi berupa alasan dan sebab. Kata tanya mengapa kadang juga digantikan dengan kata tanya kenapa. Sebab, kedua kata tanya tersebut memiliki fungsi yang relatif sama. Kata tanya mengapa digunakan untuk menanyakan sebab terjadinya sesuatu atau alasan perbuatan dilakukan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sebab adalah hal hal yang menjadikan timbulnya sesuatu; lantaran; karena; (asal) mula. Sedangkan alasan memiliki beberapa arti, menurut KBBI. Arti alasan antara lain adalah sebagai berikut:
1) dasar; asas; hakikat
contoh: 'rasa kebangsaan adalah alasan yang kuat untuk menegakkan negara'
2) dasar bukti (keterangan) yang dipakai untuk menguatkan pendapat (sangkalan, perkiraan, dan sebagainya)
contoh: 'tidak ada alasan yang kuat untuk menolak usul itu'
3) yang menjadi pendorong (untuk berbuat)
contoh: 'apa alasannya sehingga dia berbuat demikian'
4) yang membenarkan perlakuan tindak pidana dan menghilangkan kesalahan terdakwa;
Advertisement
Contoh Kata Tanya Mengapa Digunakan untuk Menanyakan Sebab
(1) Mengapa bajumu basah?
Jawab: Sebab, ketika saya berangkat mendadak turun hujan deras, dan saya tidak membawa jas hujan.
(2) Mengapa bisa terjadi hujan?
Jawab: Hujan terjadi karena awan yang membuat banyak angin tertiup angin lalyu jatuh menjadi air hujan.
(3) Mengapa bisa terjadi tsunami?
Jawab: Tsunami terjadi karena sebelumnya terjadi gempa besar.
(4) Mengapa kemiskinan meningkat?
Jawab: Kemiskinan meningkat karena fasilitas pendidikan yang tidak terdistribusi secara merata.
(5) Mengapa angka kriminalitas terus meningkat?
Jawab: Angka kriminalitas terus meningkat karena beberapa faktor seperti kepadatan penduduk, ekonomi, lingkungan sosial, dan pendidikan.
Contoh Kata Tanya Mengapa Digunakan untuk Menanyakan Alasan
(6) Mengapa kita harus menjaga rasa kebangsaan?
Jawab: Karena rasa kebangsaan adalah alasan yang kuat untuk menegakkan negara.
(7) Mengapa kamu menolak usul itu?
Jawab: Karena menurut pandangan saya, langkah tersebut sangat berisiko.
(8) Mengapa kamu memilih untuk menjadi guru?
Jawab: Karena saya ingin mencerdaskan kehidupan bangsa.
(9) Mengapa kamu mencuri beras di warung Pak Jimin?
Jawab: Karena anak saya kelaparan dan terus menangis.
Demikian penjelasan mengenai kata tanya mengapa. Kesimpulannya, kata tanya mengapa digunakan untuk menanyakan alasan dan sebab.
Advertisement