Liputan6.com, Jakarta Fomepizole adalah obat yang digunakan sebagai penawar racun akibat konsumsi dan paparan Etilen Glikol dan Metanol. Obat Fomepizole adalah salah satu obat yang telah dibawa ke Indonesia untuk membantu pengobatan gagal ginjal akut pada anak yang berdasarkan beberapa pemeriksaan disebabkan oleh konsumsi Etilen Glikol pada obat sirup.
Obat Fomepizole menjadi salah satu obat yang didatangkan oleh Kemenkes karena dinilai efektif untuk mencegah tingkat keparahan gangguan ginjal akut pada anak. Sehingga Fomepizole bukanlah obat untuk mengobati gagal ginjal akut, namun obat untuk menghilangkan racun dan mencegah tingkat keparahan gangguan gagal ginjal akut yang disebabkan oleh Etilen Glikol.
Fomepizole adalah obat yang diberikan untuk menghentikan enzim Alcohol Dehydrogenase. Fomepizole adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengurangi tingkat keparahan dan kematian pada anak penderita gangguan ginjal akut.
Advertisement
Menjadi perhatian banyak orang, berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (24/10/2022) tentang pengertian Fomepizole, manfaat Fomepizole, efek samping, dosis dan aturan penggunaan Fomepizole.
Fomepizole Adalah
Fomepizole Adalah
Fomepizole adalah obat digunakan untuk mengobati keracunan dengan etilen glikol (antibeku) atau metanol (terkandung dalam pelarut, bahan bakar, dan bahan kimia rumah tangga atau otomotif lainnya). Fomepizole kadang-kadang digunakan bersama dengan hemodialisis untuk membersihkan tubuh dari racun.
Fomepizole adalah obat yang diindikasikan sebagai penangkal untuk etilen glikol (seperti antibeku) atau keracunan metanol, atau untuk digunakan dalam dugaan konsumsi etilen glikol atau metanol, baik sendiri atau dalam kombinasi dengan hemodialisis.
Fomepizole adalah sejenis obat yang diberikan untuk menghambat enzim Alcohol dehydrogenase. Cara kerjanya yakni dengan mengubah etilen glikol menjadi glikoaldehida yang kemudian mengalami oksidasi menjadi glikolat, glioksilat, dan oksalat. Glikolat dan oksalat terutama bertanggung jawab atas asidosis metabolik dan kerusakan ginjal akibat toksisitas etilen glikol.
Advertisement
Efek Samping Fomepizole
Efek Samping Fomepizole
Fomepizole adalah obat penawar racun yang juga memiliki efek samping. Beberapa pasien yang menggunakan Fomepizole mungkin mengalami beberapa reaksi alergi setelah disuntik obat Fomepizole. Diantaranya adalah:
- Ruam kulit.
- Memar.
- Kesemutan parah.
- Mati rasa.
- Nyeri.
- Kelemahan otot.
- Mual parah.
- Pusing parah atau sensasi berputar
- Perasaan pusing, seperti anda akan pingsan.
- Rasa tidak enak atau logam di mulut.
Aturan Pakai Fomepizole
Aturan Pakai Fomepizole
Jika memungkinkan sebelum anda menerima fomepizole, beri tahu dokter anda jika anda memiliki kondisi kesehatan berupa:
- Alergi terhadap obat apa pun
- Penyakit ginjal atau jika tidak dapat buang air kecil
- Jika anda baru saja minum alkohol.
- Sedang hamil
Sampai saat ini tidak diketahui apakah fomepizole akan membahayakan bayi yang belum lahir. Dan tidak diketahui juga apakah fomepizole masuk ke dalam ASI atau apakah itu dapat membahayakan bayi yang menyusui. Beri tahu dokter anda juga jika anda sedang menyusui bayi.
Pastikan untuk menggunakan Fomepizole persis seperti yang diarahkan pada label atau seperti yang ditentukan oleh dokter anda. Jangan gunakan dalam jumlah yang lebih besar atau lebih kecil atau lebih lama dari yang direkomendasikan.
Fomepizole biasanya diberikan melalui cairan infus. Dosisnya juga berbeda untuk tiap pasien. Fomepizole akan disuntikkan ke dalam vena melalui infus. Dan hanya penyedia layanan kesehatan yang diperbolehkan untuk memberikan suntikan obat ini.
Pernapasan, tekanan darah, kadar oksigen, fungsi ginjal dan tanda-tanda vital lainnya akan diawasi dengan ketat saat Anda menerima fomepizole. Darah dan urin juga perlu sering diuji selama perawatan dan fungsi jantung anda mungkin perlu diperiksa menggunakan elektrokardiogram atau EKG.
Advertisement
Dosis Penggunaan Fomepizole
Dosis Penggunaan Fomepizole
Jangan gunakan jarum suntik polikarbonat atau jarum yang mengandung polikarbonat (termasuk jarum filter polikarbonat) saat mengencerkan atau memberikan Antizol. Fomepizole dapat berinteraksi dengan polikarbonat, mengganggu integritas jarum suntik dan/atau komponen jarum yang mengandung polikarbonat.
Dosis awal 15 mg/kg harus diberikan, diikuti dengan dosis 10 mg/kg setiap 12 jam untuk 4 dosis, kemudian 15 mg/kg setiap 12 jam setelahnya sampai konsentrasi etilen glikol atau metanol tidak terdeteksi atau telah berkurang di bawah 20 mg/dL, dan pasien tidak menunjukkan gejala dengan pH normal.
Jika keracunan etilen glikol atau metanol tidak diobati, perkembangan alami keracunan menyebabkan akumulasi metabolit beracun, termasuk asam glikolat dan oksalat (keracunan etilen glikol) dan asam format (keracunan metanol). Metabolit ini dapat menyebabkan asidosis metabolik, mual/muntah, kejang, stupor, koma, kalsium oxaluria, nekrosis tubular akut, kebutaan, dan kematian.
Mulailah pengobatan Fomepizole segera setelah anda curiga telah menelan etilen glikol atau metanol dan juga berdasarkan riwayat gejala pasien yang muncul seperti gangguan penglihatan atau munculnya kristal oksalat dalam urin, atau saat pemeriksaan konsentrasi etilena glikol atau metanol serum yang tercatat lebih besar dari 20 mg/dL.
Pengobatan dengan Fomepizole dapat dihentikan bila konsentrasi etilen glikol atau metanol dalam tubuh tidak terdeteksi atau telah berkurang di bawah 20 mg/dL, dan pasien tidak menunjukkan gejala keracunan dan memiliki pH normal.