Liputan6.com, Jakarta HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, di mana virus tersebut merupakan jenis virus yang bisa menyerang sistem kekebalan tubuh. Apabila kekebalan tubuh seseorang rusak karena oleh HIV, maka bisa menimbulkan penyakit AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome. Oleh karena itu, perlu bagi Anda mengetahui seperti apa ciri - ciri HIV, gejala serta penyebabnya untuk diwaspadai.
Sebagai salah satu virus yang berbahaya, virus HIV mampu menurunkan daya tahan tubuh seseorang dengan cukup signifikan. Ciri-ciri HIV yang sering terjadi, tergantung dengan gejala dan tahapan yang Anda lewati. HIV dapat berlanjut hingga mencapai tahap AIDS yang pastinya merusak sistem kekebalan tubuh. Maka Anda harus melakukan penanganan tepat dalam mengatasi penyakit ini.
Setiap penderita bisa memiliki ciri-ciri HIV/AIDS yang berbeda, tergantung sejauh mana tahapan yang telah Anda lewati. Penyakit menular seksual ini, jarang disadari oleh penderitanya saat terjangkit virus HIV. Seringkali penyakit HIV dan AIDS kerap dianggap sama atau serupa, namun ternyata keduanya memiliki perbedaan di mana HIV belum tentu dapat mengembangkan AIDS namun AIDS tentunya sudah mengalami HIV.
Advertisement
Berikut ini ciri-ciri HIV/AIDS yang Liputan6.com rangkum dari beberapa sumber, Rabu (26/10/2022).
Mengenal Penyakit HIV/AIDS
Sebelum mengetahui seperti apa ciri-ciri HIV, maka Anda perlu memahami seperti apa infeksi HIV terjadi, serta bagaimana gejalanya.
Infeksi HIV disebabkan oleh virus human immunodeficiency atau kerap disebut dengan virus HIV. Ketika memasuki tubuh manusia, maka virus ini memiliki kemampuan untuk melemahkan kekebalan tubuh, sehingga tubuh lebih rentan terhadap berbagai penyakit. Penderita juga bisa terkena HIV dan AIDS (acquired immune deficiency syndrome) sekaligus, namun semua tergantung dengan penanganan yang dilakukan. Perlu dipahami bahwa HIV termasuk infeksi yang menular melalui kontak langsung, dengan darah pengidapnya, atau bahakan hubungan seksual.
Meski utamanya disebabkan oleh infeksi virus, namun sejumlah orang akan sangat berisiko terkena HIV/AIDS apabila berada pada kondisi tertentu yang rentan dengan penularan HIV/AIDS. Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) merupakan suatu kondisi kesehatan yang kronis, dan memiliki potensi merusak sistem kekebalan tubuh, serta mengancam jiwa.
HIV adalah infeksi menular seksual, sehingga bisa menyebar melalui kontak dengan darah yang terinfeksi dan dari penggunaan narkoba suntikan atau berbagi jarum suntik. Hal ini juga berlaku bagi wanita hamil, di mana saat masa kehamilan, maka janin juga ikut tertular dan memiliki potensi besar untuk menjadi penderita HIV. Sejauh ini tak ada obat untuk HIV/AIDS, tetapi obat-obatan dapat mengendalikan infeksi dan mencegah perkembangan penyakit.
Advertisement
Gejala HIV/AIDS
Selain mengetahui ciri-ciri HIV, penting juga untuk memahami gejala HIV. Terdapat beberapa gejala HIV yang muncul, lengkap dengan tahapannya. Berikut ini gejala yang muncul saat seseorang menderita HIV/AIDS.
1. Tahap Infeksi Akut
Adapun gejala yang muncul dalam 2 sampai 4 minggu pasca infeksi adalah:
- Mengalami demam yang disertai menggigil
- Timbulnya ruam pada kulit
- Mengalami mual dan muntah
- Sendi dan otot terasa nyeri
- Terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening
- Mengalami sakit kepala, perut, dan tenggorokan
2. Tahap Infeksi HIV Kronis
Setelah melewati tahap pertama, maka gejala yang mungkin terlihat saat tahap infeksi HIV kronis adalah:
- Terjadi penurunan berat badan
- Sering berkeringat saat malam hari
- Batuk-batuk
- Mual dan muntah
- Mengalami diare
- Terjadi pembengkakan kelenjar getah bening
- Mengalami herpes zoster
- Mudah merasa kelelahan, serta sering mengalami sakit kepala
3. Tahap AIDS
Ketika tahapan sebelumnya terlambat atau tidak diatasi dengan baik, maka virus HIV akan semakin berkembang. Saat berada di tahap ini, maka sistem kekebalan tubuh sudah sepenuhnya rusak dan penderita. Gejala yang mungkin muncul adalah:
- Berat badan turun drastis tanpa sebab
- Intensitas berkeringat di malam hari semakin meningkat
- Mulai timbul bercak putih pada beberapa bagian tubuh, baik itu di kelamin, anus, hingga lidah
- Timbul bintik ungu pada kulit yang tidak dapat hilang
- Demam berlangsung selama lebih dari 10 hari
- Terjadi infeksi jamur di tenggorokan, atau bahkan mulut, hingga kelamin
- Terjadi pembengkakan kelenjar getah bening
- Gangguan saraf
- Tubuh mudah berdarah dan memar
- Tubuh mudah merasa lelah, marah, hingga mengalami depresi dan sesak napas.
Ciri-Ciri HIV AIDS
1. Jamur di mulut
Ciri-ciri HIV/AIDS juga memicu tumbuhnya jamur di mulut, sehingga terlihat seperti plak keputihan pada rongga mulut yang menempel ke lidah. Penderita akan merasakan nyeri ketika proses menelan, sehingga pemeriksaan rongga mulut yang dilakukan, lidah pasien akan tertutup dengan plak berwarna putih yang menyebabkan infeksi.
2. Muncul keluhan pada alat vital
Ciri-ciri HIV/AIDS adalah penyakit seksual yang menular, sehingga akan muncul keluhan pada alat vital. Infeksi menular seksual ini terjadi, biasanya karena kuman gonore dan sifilis. Kondisi ini biasanya bersamaan dengan keluhan nyeri ketika buang air kecil, keluar cairan kental dari kelamin, hingga kelamin yang terasa gatal.
3. Demam
Ciri-ciri HIV/AIDS juga memungkinkan penderita mengalami demam, di mana demam yang dialami penderita HIV cenderung terjadi secara terus-menerus, tanpa penyebab dan gejala yang jelas.
4. Daya tahan tubuh rendah
Ciri-ciri HIV juga memungkinkan penderita memiliki daya tahan tubuh melemah sehingga mudah sakit dan akan berlanjut menjadi AIDS.
5. Sesak napas
Ciri-ciri HIV yang bisa dialami oleh penderita, biasanya muncul rasa lelah setiap saat, dan sulit untuk bernapas. Oleh karena itu, Anda harus menghubungi layanan kesehatan untuk melihat sejauh mana tahap infeksi yang Anda alami.
6. Diare
Diare juga bisa menjadi salah satu ciri-ciri HIV, di mana Anda akan merasakan diare dalam jangka waktu lama. Saat masuk dalam tahap AIDS, maka sistem kekebalan tubuh menjadi rusak, dan penderita dengan mudah mengalami diare secara terus menerus, juga muncul bintik keunguan yang tak bisa hilang.
Advertisement
Penyebab HIV AIDS
a. Berhubungan intim tanpa pelindung
Ketika penderita melakukan hubungan intim tanpa menggunakan pelindung, maka penularan virus HIV juga bisa terjadi, sehingga harus diwaspadai setiap orang. Melansir dari laman Mayo Clinic, virus HIV akan masuk melalui melalui mulut apabila terdapat luka ataupun robekan kecil, sehingga bisa menular saat Anda melakukan hubungan seksual.
b. Kontak langsung dengan darah penderita HIV
Infeksi HIV bisa ditularkan melalui kontak darah orang yang telah terinfeksi virus, sehingga seseorang yang terpapar HIV melalui kontak darah dapat terjadi karena beberapa hal yang meliputi seks oral jika gusi berdarah atau memiliki luka terbuka di mulut.
c. Dengan berbagi jarum.
Berbagi alat suntik yang terkontaminasi (jarum dan alat suntik) menempatkan Anda pada risiko tinggi HIV dan penyakit menular lainnya, seperti hepatitis.
d. Dari transfusi darah.
Dalam beberapa kasus, virus dapat ditularkan melalui transfusi darah. Namun beberapa rumah sakit dan bank darah, sudah menyaring suplai darah untuk HIV, jadi risikonya akan sangat kecil.
e. Selama kehamilan atau persalinan atau melalui menyusui
Ibu yang terinfeksi dapat menularkan virus ke bayinya. Ibu yang HIV-positif dan mendapatkan pengobatan untuk infeksi selama kehamilan dapat secara signifikan menurunkan risiko pada bayi mereka.