Sukses

3 Fungsi Ovarium sebagai Organ Reproduksi Wanita, Tempat Pembentukan Sel Telur

Fungsi ovarium kerap dikaitkan dengan tingkat kesuburan seorang wanita.

Liputan6.com, Jakarta Fungsi ovarium sangat penting sebagai organ reproduksi wanita. Ovarium diperlukan dalam reproduksi karena bertanggung jawab untuk memproduksi sel dan hormon reproduksi. Jadi, Ovarium menjadi bagian penting dalam sistem reproduksi. 

Seorang wanita memiliki dua ovarium yang berada di setiap sisi rahimnya. Bentuk dan ukuran ovarium seperti buah almond. Fungsi ovarium mulai mengalami perkembangan cepat pada masa pubertas. Ovarium berkembang melalui banyak tahap yang dimulai pada periode prenatal hingga menopause.

Fungsi ovarium kerap dikaitkan dengan tingkat kesuburan seorang wanita. Segala kondisi medis yang menghentikan fungsi ovarium dapat menurunkan kesuburan seorang wanita. Maka dari itu penting untuk menjaga fungsi organ reproduksi wanita ini.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (27/10/2022) tentang fungsi ovarium.

2 dari 5 halaman

Apa itu Ovarium?

Sebelum mengenali fungsi ovarium, kamu perlu memahami apa itu ovarium terlebih dahulu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ovarium adalah alat kelamin dalam yang membentuk sel telur pada wanita. Ovarium adalah indung telur.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, setiap wanita memiliki dua ovarium, yang berbentuk oval mirip almond, memiliki panjang sekitar empat sentimeter, dan berada di kedua sisi. Ovarium ditahan oleh ligamen yang melekat pada rahim.

Setiap ovarium berwarna keputihan dan terletak di sepanjang dinding lateral rahim, di daerah yang disebut ovarium fossa. Fossa ovarium adalah daerah yang dibatasi oleh arteri iliaka eksterna dan di depan ureter dan arteri iliaka interna. Daerah ini berukuran sekitar 4 cm x 3 cm x 2 cm. Ovarium dikelilingi oleh kapsul, dan memiliki korteks luar dan medula dalam.

Wanita biasanya dilahirkan dengan dua ovarium. Sebelum masa pubertas, ovarium hanyalah kumpulan jaringan yang panjang. Saat wanita mencapai tingkat kematangannya, ovarium juga berada pada tingkat kematangan.

Biasanya, ovulasi terjadi pada salah satu dari dua ovarium yang melepaskan sel telur setiap siklus menstruasi. Sisi ovarium yang paling dekat dengan tuba falopii terhubung ke sana oleh ligamentum infundibulopelvic, dan sisi lainnya mengarah ke bawah yang melekat pada uterus melalui ligamentum ovarium.

3 dari 5 halaman

Fungsi Ovarium

Fungsi ovarium pada wanita tentunya sangat penting sebagai organ reproduksi. Fungsi ovarium adalah sebagai berikut:

- Sebagai tempat perkembangan sel telur

Fungsi ovarium yang pertama yaitu sebagai tempat perkembangan sel telur. Ovarium menghasilkan sel telur dan menjadi tempat perkembangannya sebelum siap dibuahi. Di ovarium, sel-sel telur yang berkembang (atau oosit) matang dalam folikel berisi cairan. Biasanya, hanya satu oosit berkembang pada satu waktu, tetapi yang lain juga bisa matang secara bersamaan. Ketika oosit menyelesaikan pematangannya di ovarium, lonjakan hormon luteinisasi yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis merangsang pelepasan oosit melalui pecahnya folikel, suatu proses yang disebut ovulasi.

4 dari 5 halaman

Fungsi Ovarium

- Menghasilkan hormon estrogen dan progesteron

Fungsi ovarium juga sebagai penghasil hormon reproduksi wanita yang disebut estrogen dan progesteron, serta beberapa hormon yang lebih rendah disebut relaxin dan inhibin. Estrogen digunakan tubuh untuk membantu mengembangkan karakteristik wanita dewasa, seperti payudara dan pinggul yang lebih besar, dan untuk membantu dalam siklus reproduksi. Progesteron adalah hormon yang vital untuk menstruasi dan kehamilan.

Produksi estrogen mendominasi pada paruh pertama siklus menstruasi sebelum ovulasi, dan produksi progesteron mendominasi selama paruh kedua siklus menstruasi ketika corpus luteum telah terbentuk. Relaxin yang juga dihasilkan ovarium berperan mengendurkan ligamen panggul sehingga bisa meregang saat persalinan. Inhibin mencegah kelenjar hipofisis memproduksi hormon.

- Melepaskan sel telur

Fungsi ovarium selanjutnya yaitu melepaskan sel telur (oosit) di titik tengah setiap siklus menstruasi. Biasanya, hanya satu oosit dari satu ovarium yang dilepaskan selama setiap siklus menstruasi, dengan setiap ovarium secara bergantian melepaskan telur. Ketika sel telur tertentu distimulasi hingga matang oleh hormon yang dilepaskan dari kelenjar hipofisis, folikel bermigrasi ke dinding ovarium. Di sini, telur dan folikel tumbuh dan matang. Folikel dengan telur matang pecah, melepaskan telur ke saluran tuba terdekat. Dari sana, telur bergerak ke rahim.

Tubuh memproduksi hormon progesteron untuk membuat lapisan rahim lebih tebal agar bisa menerima telur yang masuk. Hormon ini dibuat oleh sel-sel baru yang tumbuh di mana telur lama berada di ovarium. Jika tidak ada sperma, atau jika sel telur tidak dibuahi, tubuh berhenti membuat progesteron sekitar sembilan hari setelah ovulasi. Kemudian sel telur keluar dari rahim selama menstruasi.

Seorang bayi perempuan dilahirkan dengan semua telur yang akan ia miliki. Diperkirakan sekitar dua juta, tetapi pada saat seorang gadis mencapai pubertas, jumlah ini telah berkurang hingga sekitar 400.000 telur yang disimpan dalam indung telurnya. Dari masa pubertas hingga menopause, hanya sekitar 400-500 telur akan mencapai kematangan, dilepaskan dari ovarium atau selama ovulasi.

5 dari 5 halaman

Organ Reproduksi Wanita Lainnya

Selain ovarium, wanita juga memiliki organ reproduksi lainnya, yaitu sebagai berikut:

1. Tundun (Mons Veneris). Tundun adalah lapisan lemak pada bagian depan simfisis pubis yang ditumbuhi rambut saat bupertas.

2. Labia Mayor. Labia mayor adalah lanjutan mons veneris, bagian luar ditutupi rambut dan bagian dalam mengandung kelenjar lemak.

3. Labia Minor. Labia minor adalah jaringan tipis di balik labia mayor yang tidak memiliki folikel rambut. Pada labia minor banyak terdapat otot polos, ujung serabut saraf dan pembuluh darah.

4. Klitoris. Klitoris adalah bagian sensitif yang banyak mengandung pembuluh darah dan saraf sensoris.

5. Vestibulum. Vestibulum adalah bagian yang terdiri dari enam buah lupang (orifisium) meliputi orifisium uretra eksternum, introitus vagina, kelenjar bartolini kanan-kiri yang berfungsi sebagai pelindung terhadap kuman patogen, dan kelenjar skene kanan-kiri.

6. Himen (Selaput Dara). Himen adalah lapisan tipis yang terdiri dari jaringan ikat kolagen dan elastis. Pada bagian tengah himen terdapat lubang yang berfungsi sebagai saluran pengeluaran darah menstruasi.

7. Perineum. Perineum adalah bagian yang terletak di antara genetalia eksterna dan anus. Perineum dibatasi oleh otot-otot diafragma panggul dan otot-otot diafragma urogenitalis.

8. Vagina. Vagina adalah rongga muskulo membranosa yang menghubungkan genitalia eksterna dan uterus. Fungsi vagina adalah sebagai alat untuk melakukan hubungan seksual, sebagai jalan lahir pada saat persalinan dan sebagai saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi.

9. Uterus. Uterus adalah jaringan otot yang terdiri dari 3 bagian yaitu bagian atas (fundus), bagian tengah (korpus), dan bagian bawah (serviks). Bagian fundus terhubung dengan tuba falopi, sementara bagian serviks terhubung dengan vagina.

10. Tuba Falopii (Oviduk atau Saluran Telur). Tuba falopii berjumlah sepasang dan berperan sebagai saluran yang menghubungkan ovarium dengan uterus. Sel telur yang dilepaskan dari ovarium diterima oleh ujung tuba falopii yang berbentuk corong (disebut infundibulum). Dari tuba falopii, sel telur kemudian menuju rahim. Tuba falopii berfungsi sebagai tempat pembuahan sel telur (fertilisasi).