Sukses

Jelaskan Perbedaan Antara Jalan dan Lari, Mana yang Lebih Baik?

Ada 7 perbedaan antara jalan dan lari yang perlu diketahui.

Liputan6.com, Jakarta - Jelaskan perbedaan antara jalan dan lari! Berjalan kaki dan lari sama-sama jenis olahraga kardio dengan segudang manfaat untuk kesehatan. Meski sama-sama bermanfaat, ada perbedaan jalan dan lari yang perlu diketahui untuk bisa menentukan mana yang lebih baik.

Ada tujuh perbedaan antara jalan dan lari yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber. Jelaskan perbedaan antara jalan dan lari! Perbedaan jalan dan lari ada pada sisi kecepatan, perpindahan, gerakan, tumpuan, beban, risiko cedera, dan waktu tempuhnya.

Berasal dari perbedaan antara jalan dan lari akan ditemukan mana olahraga yang lebih baik. Meski sebenarnya, diantara keduanya tergantung siapa yang berolahraga dan bagaimana melakukannya yang paling memengaruhi dampak manfaat jalan dan lari itu bisa didapatkan. Simak penjelasan lengkapnya.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang perbedaan antara jalan dan lari, Jumat (28/10/2022).

2 dari 4 halaman

Jelaskan Perbedaan Antara Jalan dan Lari!

Ada tujuh perbedaan antara jalan dan lari yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber. Simak penjelasan tentang perbedaan keduanya:

1. Kecepatan

Jelaskan perbedaan antara jalan dan lari dari sisi kecepatan! Antara jalan dan lari, jenis aktivitas yang membutuhkan kecepatan tinggi adalah lari.  

Rata-rata kecepatan jalan kaki antara 5 km/jam sampai 8 km/jam. Sementara rata-rata kecepatan lari antara 10 km/jam sampai 44 km/jam.

2. Perpindahan

Jelaskan perbedaan antara jalan dan lari dari sisi perpindahan! Antara jalan dan lari, perpindahan yang dilakukan mirip tetapi tidak sama.

Jalan adalah keterampilan dasar yang dimiliki manusia, yang perpindahannya dilakukan dengan melangkah untuk berpindah satu tempat ke tempat lain.

Sementara lari adalah jenis jalan cepat, yang perpindahannya dilakukan melangkah dengan kecepatan tinggi. Perpindahan seseorang dengan berlari akan membuat mereka seperti melayang.

3. Gerakan

Jelaskan perbedaan antara jalan dan lari dari sisi gerakan! Gerakan yang dilakukan seseorang saat berjalan, lebih dominan pada langkah kaki. Sementara gerakan yang dilakukan seseorang saat berlari, harus seimbang antara langkah kaki, gerakan tangan, dan anggota badan.

4. Tumpuan

Jelaskan perbedaan antara jalan dan lari dari sisi tumpuan! Tumpuan antara jalan kaki dan lari ini berbeda meskipun sama-sama mengandalkan otot kaki. Tumpuan jalan kaki adalah pada seluruh bagian kaki. Sementara tumpuan lari adalah pada ujung jari kaki.

5. Beban

Jelaskan perbedaan antara jalan dan lari dari sisi beban! Beban antara jalan dan lari ini berbeda. Meski lari membuat seseorang seperti melayang, sebenarnya bebannya lebih besar pada mereka yang berlari daripada berjalan.

Seseorang yang berjalan tidak akan menekuk lutut berlebihan, maka beban mengayunkan kaki menjadi ringan. Sementara seseorang yang berlari akan menekuk lutut lebih dalam dan beban yang ditanggung lutut lebih besar serta berat.

6. Cedera

Jelaskan perbedaan antara jalan dan lari dari sisi risiko cedera! Antara jalan dan lari, risiko cedera jauh lebih besar saat seseorang berlari. Penelitian menemukan pelari memiliki risiko cedera lebih tinggi daripada para pejalan kaki.

Ada lebih dari setengah orang yang berlari akan mengalami cedera, sementara pejalan kaki hanya sekitar 1 persen yang berisiko mengalami cedera.

7. Waktu

Jelaskan perbedaan antara jalan dan lari dari sisi waktu tempuhnya! Waktu tempuh ke tujuan antara jalan kaki dan lari sudah pasti jauh berbeda. Ini mengingat kecepatan lari dua kali lipat dari jalan kaki sebagaimana dijelaskan sebelumnya. Itu artinya waktu tempuh mereka yang berlari akan dua kali lebih cepat daripada mereka yang berjalan kaki.

3 dari 4 halaman

Jelaskan Manfaat Berjalan Kaki!

Ada lima manfaat berjalan kaki yang perlu diketahui. Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, ini penjelasan tentang manfaat berjalan kaki:

1. Menjaga Nafsu Makan

Mengutip dari Psychologies.co.uk, sebuah penelitian dari University of Exeter mengungkapkan bahwa, jalan kaki 15 menit bisa mencegah orang-orang yang gemar cokelat untuk memakan cokelat saat dan setelah jalan kaki. Bila selama ini kita kesulitan mengendalikan kebiasaan makan dan ngemil, maka cara ini bisa dicoba.

Tentunya, keinginan untuk mengontrol nafsu makan harus berasal dari diri sendiri. Dengan demikian, kamu akan mendapatkan hasil yang diinginkan.

2. Menjaga Kesehatan Mental

Berjalan kaki sendirian bisa membantu menenangkan pikiran. Sedangkan, berjalan kaki bersama teman bisa membuat hati lebih senang dan menambah ikatan pertemanan.

Demikian, berjalan kaki akan memberikan dampak positif, terlepas dilakukan sendiri atau bersama teman. Dampak positif itulah yang mampu mencegah stres dan menjaga kesehatan mental, termasuk tidak mudah kena mental. 

3. Membuat Pikiran Lebih Jernih

Saat sedang suntuk, jenuh, atau bosan, kamu bisa meluangkan waktu untuk berjalan kaki. Aktivitas jalan kaki bisa sangat efektif untuk menjernihkan pikiran.

Berjalan kaki tak hanya meningkatkan aliran darah dari jantung ke otak, tetapi juga bisa menciptakan perubahan positif di dalam otak. Dengan demikian, pikiran akan menjadi lebih jernih.

4. Meningkatkan Daya Kreativitas Otak

Berjalan kaki secara rutin bisa menciptakan koneksi-koneksi baru antar sel-sel otak. Selain itu, juga bisa mencegah melemahnya jaringan otak yang terjadi karena pertambahan usia, meningkatkan volume hipokampus (area otak yang penting untuk daya ingat), dan meningkatkan kadar molekul yang merangsang pertumbuhan neuron-neuron baru serta menyebarkan pesan-pesan di antaranya.

5. Meningkatkan Energi

Berjalan kaki selama 20-30 menit di luar ruangan akan meningkatkan vitalitas dan energi. Bahkan, berjalan kaki selama 20-30 menit akan memberikan lebih banyak energi dari pada meminum secangkir kopi.

4 dari 4 halaman

Jelaskan Manfaat Lari!

Ada enam manfaat lari yang perlu diketahui. Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, ini penjelasan tentang manfaat lari:

1. Meningkatkan Kinerja

Dilansir dari Health Line, dalam sebuah Journal of Strength & Conditioning Research pada tahun 2012 menyebutkan bahwa keteraturan latihan yang dilakukan pada pagi atau sore hari berdampak lebih besar terhadap kinerja.

2. Lebih Berenergi

Suhu tubuh yang tinggi juga akan melebarkan pembuluh darah yang akan memastikan pasokan nutrisi dan oksigen ke otot lebih baik.

3. Meningkatkan Kewaspadaan

Pasokan nutrisi dan oksigen yang lebih baik karena suhu tubuh tinggi optimal yang dicapai dari olahraga. Seperti berlari akan meningkatkan kecepatan impuls dari saraf, yang mana akan meningkatkan kewaspadaan.

4. Membangun Otot Lebih Baik

Lari di sore hari akan jauh lebih baik membangun otot daripada di siang hari. Hal ini karena ketika sore hari kadar hormon testosteron dan kortisol maksimal dalam sintesis protein untuk pertumbuhan otot sebagai respon terhadap pelatihan resesi.

5. Mengurangi Stres

Hormon endorfin yang dihasilkan dari berlari akan bekerja untuk mengurangi stres.

6. Menyehatkan Jantung

Melakukan olahraga kardio, termasuk lari akan membantu jatung bekerja lebih keras sehingga dapat membuatnya lebih kuat. Akan tetapi, porsi latihan yang berlebihan juga berisiko membuat jantung bekerja melebihi batas, yang justru berbahaya bagi jantung.

Â