Liputan6.com, Jakarta Arti surat Al-Ikhlas perlu dipahami oleh setiap muslim. Surat Al-Ikhlas adalah surat yang diturunkan di Makkah (surat Makkiyah) setelah surat An-Nas. Surat Al-Ikhlas terdiri dari 4 ayat dan merupakan surat ke-112 dalam Al-Qur’an.
Arti surat Al-Ikhlas merujuk pada keesaan Allah SWT. Surat ini diturunkan kepada Rasulullah SAW agar umatnya mengetahui bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa. Esa sendiri memiliki arti tunggal atau satu.
Arti surat Al-Ikhlas adalah Allah SWT tidak memiliki orang tua maupun anak, dan hanya kepada Allah SWT tempat setiap umat meminta segala sesuatu dan memohon ampun. Kandungan di dalam surat ini antara lain penetapan keesaan Allah SWT dalam kesempurnaan dan ketuhanan, serta kesucian Allah SWT dari segala kekurangan.
Advertisement
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (29/10/2022) tentang arti surat Al-Ikhlas.
Arti Surat Al-Ikhlas
Arti surat Al-Ikhlas berkaitan dengan keesaan Allah SWT. Arti surat Al Ikhlas menjelaskan jika Allah SWT adalah satu, sebuah dzat yang jadi tempat untuk bergantung dan kembali bagi tiap makhluk hidup di seluruh alam semesta. Arti surat Al-Ikhlas adalah sebagai berikut:
1. qul huwallāhu aḥad
Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
2. allāhuṣ-ṣamad
Artinya: Allah tempat meminta segala sesuatu.
3. lam yalid wa lam yụlad
Artinya: (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
4. wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad
Artinya: Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”
Advertisement
Tafsir Surat Al-Ikhlas
Arti surat Al-Ikhlas tentunya perlu dimaknai lebih dalam dengan memahami tafsirnya. Berikut tafsir surat Al-Ikhlas dari ayat pertama sampai keempat:
1. Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah, Yang Maha Esa.
Tafsir ayat pertama menjelaskan tentang Keesaan Allah SWT yang terdapat dalam kata Ahad atau Satu. Menurut Sayyid Qutb bunyi arti surat Al-Ikhlas ayat pertama juga bermakna serupa dengan Wahid. Hal ini berarti bahwa Allah SWT tidak dapat dipersekutukan dengan apapun.
2. Allah tempat meminta segala sesuatu.
Tafsir ayat kedua surat Al-Ikhlas menjelaskan bahwa setiap makhluk menggantungkan diri kepada Allah SWT. Hal ini disebabkan karena Allah SWT adalah Tuhan yang Maha Sempurna, Maha Mulia, Maha Besar, dan Maha Hidup. Selain itu menurut Tafsir Al Misbah bacaan Ash-Shamad, arti surat Al Ikhlas ayat kedua mengandung tafsir memiliki arti yang dituju. Artinya bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang dituju oleh semua makhluk untuk mengabulkan segala doa.
3. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
Tafsir ayat ketiga surat Al-Ikhlas menurut Ibnu Katsir bahwa Allah tidak beranak, tidak diperanakkan, serta tidak memiliki istri. Sementara Sayyud Qutb juga menjelaskan bahwa arti surat Al-Ikhlas ayat ketiga adalah bahwa Allah SWT itu tetap, abadi, dan azali. Dengan kata lain sifat Allah SWT itu mutlak dan tidak ada yang mustahil bagi Allah SWT.
4. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia
Tafsir ayat keempat surat Al Ikhlas adalah bahwa tidak ada apapun yang dapat menandingi kekuasaan Allah SWT. Sebab tidak ada yang setara dengan Allah SWT.
Keutamaan Surat Al-Ikhlas
Selain memahami arti surat Al-Ikhlas, kamu tentunya juga perlu mengetahui keutamaannya.
1. Menjadi Pelindung Bagi yang Membacanya
Surat Al-Ikhlas yang dibaca bersamaan dengan surat Al-Falaq dan An-Nas bisa menjadi pelindung bagi siapa saja yang membacanya. Hal tersebut terdapat dalam Hadis bin 'Amir al Juhani berikut ini:
"Tatkala aku menuntun kendaraan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam sebuah peperangan, tiba-tiba beliau berkata: "Wahai Uqbah, katakanlah," aku pun mendengarkan.
Kemudian beliau berkata (lagi): "Wahai Uqbah, katakanlah," aku pun mendengarkan. Dan beliau mengatakannya sampai tiga kali, lalu aku bertanya: "Apa yang aku katakan?"
Beliau pun bersabda: "Katakan Qul huwallahu ahad lalu beliau membacanya sampai selesai. Kemudian beliau membaca Qul audzu birabbil falaq, aku pun membacanya bersamanya hingga selesai.
Setelah itu beliau membaca Qul audzu birabbin nas, aku pun membacanya bersamanya hingga selesai. Kemudian beliau bersabda: "Tidak ada seorang pun yang berlindung (dari segala keburukan) seperti orang orang yang berlindung dengannya (tiga surat) tersebut."
2. Seperti Membaca Sepertiga Al-Qur’an
Membaca surat Al-Ikhlas seperti membaca sepertiga Al-Qur’an. Keterangan mengenai keutamaan ini bisa kalian temukan dalam hadis riwayat Abu Sa'id al Khudri berikut ini:
"Sesungguhnya seseorang mendengar orang lain membaca surat Al Ikhlas dengan mengulang-ulangnya, maka tatkala pagi harinya, ia mendatangi Rasulullah dan menceritakan hal itu kepadanya, dan seolah-olah orang itu menganggap remeh surat itu, maka bersabdalah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya surat itu sebanding dengan sepertiga Alquran"
3. Bisa Membawa Umat Muslim Masuk Surga
Penjelasan mengenai keutamaan surat Al-Ikhlas yang dapat membawa umat muslim masuk surga bisa ditemukan dalam Hadis Riwayat Abu Hurairah berikut ini:
"Aku datang bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau mendengar seseorang membaca surat Al Ikhlas. Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Telah wajib," aku bertanya: "Apa yang wajib?" Beliau bersabda, "(Telah wajib baginya) surga."
4. Membaca Surat Al-Ikhlas Sebelum Tidur
Kebiasaan membaca surat Al-Ikhlas sebelum tidur dilakukan oleh Rasulullah SAW, seperti yang diterangkan dalam riwayat Bukhari dan Muslim berikut ini:
"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam apabila menghampiri tempat tidurnya, beliau menyatukan kedua telapak tangannya kemudian meniupnya, lalu membacakan pada keduanya, "Qul huwallahu ahad, Qul a'udzu birobbil falaq, Qul a'udzu birobbin naas." Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangannya ke seluruh tubuhnya yang dapat ia jangkau. Beliau mulai dari kepala, wajah, dan bagian depan tubuhnya. Beliau melakukan itu tiga kali." (Muttafaqun 'alaih) [HR. Bukhari, no. 6320 dan Muslim, no. 2714]
Surat Al-Ikhlas ini dapat diamalkan sebelum tidur dengan membacanya sebanyak tiga kali, pada sholat witir tiga rakaat, setelah sholat Maghrib pada malam Jumat, Setelah selesai sholat, dzikir surat Al Ikhlas pagi dan sore, serta saat menjalankan qobliyah Subuh.
Advertisement