Liputan6.com, Jakarta Perayaan halloween di Itaewon yang dipadati seratus ribu orang, berujung tragedi. Sedikitnya 149 orang tewas dan 78 lainnya luka-luka akibat terinjak-injak di Seoul pada Sabtu malam 29 Oktober 2022. Melansir dari Korea Times, seorang pejabat pemadam kebakaran mengkonfirmasi insiden itu kepada AFP, mengatakan bahwa lebih dari 140 ambulans telah dikirim ke tempat kejadian untuk membantu para korban.
Baca Juga
Advertisement
Beberapa media lokal mengatakan sekitar 100.000 orang berbondong-bondong ke jalan-jalan Itaewon untuk melakukan perayaan. Ini merupakan pertama kalinya bagi warga Seoul melakukan aktivitas di keramaian, sejak pandemi covid pada tahun 2020. Choi Seong-beom, kepala pemadam kebakaran Yongsan Seoul, mengatakan jumlah korban tewas bisa semakin meningkat dan jumlah yang tidak ditentukan di antara yang terluka berada dalam kondisi kritis.
Terdapat beberapa tayangan TV dan foto dari tempat kejadian, yang menunjukkan beberapa kendaraan ambulans yang berbaris di jalan, bersamaan juga dengan kehadiran polisi dan pekerja darurat yang memindahkan korban terluka menggunakan tandu. Selain itu beberapa warga setempat juga melakukan CPR pada orang-orang yang tergeletak di jalanan. Lebih dari 400 pekerja darurat dan 140 kendaraan dari seluruh negeri, termasuk semua personel yang tersedia di Seoul, dikerahkan ke jalan-jalan untuk merawat yang terluka.
Berikut ini beberapa fakta perayaan halloween di Itaewon, berujung tragedi yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (30/10/2022).Â
Â
Awal Tragedi Karena Kerumunan
Melansir dari laman Korea Times, awal tragedi ini terjadi karena muncul desas-desus di tempat kejadian, di mana kerumunan orang berbondong-bondong ke suatu tempat hingga kepanikan terjadi di distrik Itaewon, yang populer di Korea Selatan. Media setempat juga mengabarkan bahawa sebanyak 100.000 orang menghadirii acara itu untuk merayakan Halloween.
Mereka mulai berjejal hingga ke gang-gang sempit dan jalan-jalan yang berliku di daerah itu. Saksi mata juga menggambarkan mereka berebut untuk keluar dari kerumunan namun yang terjebak karena massa yang semakin menumpuk.Â
Bahkan cuitan ditwitter oleh @janelles_story turut menggambarkan adegan yang terjadi di itaewon, di mana ratusan anak muda yang berpakaian bajak laut, koboi, dan kostum lainnya, terlihat di jalan sempit yang dipenuhi bar dan kafe. Meskipun tenang dan aman saja, namun setelah beberapa jam berlalu, ada keributan terjadi serta muncul aksi saling dorong satu sama lain.
Â
Advertisement
Para Korban Alami Henti Jantung
Laporan awal menyebutkan,  59 orang dilaporkan tewas akibat henti jantung saat merayakan Halloween di kawasan Itaewon. Saat itu kerumunan besar terjadi di kawasan yang dikenal dengan pusat aktivitas malam yang populer. Kantor berita Yonhap mengutip layanan darurat Korea Selatan mengatakan, 150 lainnya terluka akibat berdesakan di Distrik Itaewon.
Â
 Setidaknya 149 orang tewas dan 150 lainnya terluka selama insiden itu, dan pihak berwenang mengatakan jumlah korban tewas dapat meningkat lebih lanjut karena kru darurat melanjutkan upaya penyelamatan.
Lakukan CPR di Jalanan
Dari foto-foto yang tersebar, terlihat beberapa petugas kepolisan dan para tenaga medis yang mulai melakukan resusitasi kardiopulmoner pada orang-orang yang tergeletak sepanjang trotoar. Bahkan seorang dokter Lee Beom-suk yang mencoba memberikan pertolongan pertama untuk korban, turut menggambarkan adegan tragedi dan kekacauan.
Polisi mengkonfirmasi puluhan orang diberi resusitasi kardiopulmoner (CPR) di jalanan, sementara yang lain dibawa ke rumah sakit terdekat. Di media sosial, banyak video yang menunjukkan orang-orang melakukan CPR pada korban yang tergeletak di jalan. Video lain tampak menunjukkan puluhan orang ditutupi lembaran plastik biru di pinggir jalan.
"Ketika saya pertama kali mencoba CPR, ada dua korban tergeletak di trotoar. Namun jumlahnya bertambah segera setelah itu, melebihi jumlah responden pertama di tempat kejadian," ungkap Lee.
"Banyak petugas datang untuk membantu kami dengan CPR, namun sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata, dan begitu banyak wajah korban pucat. Saya tidak bisa menangkap denyut nadi atau napas mereka dan banyak dari mereka memiliki hidung berdarah. Ketika saya mencoba CPR, saya juga memompa darah keluar dari mulut mereka." tambahnya.Â
Â
Advertisement
Respons Presiden
Setelah tragedi yang menewaskan kurang lebih 149 orang ini, presiden juga mengumumkan masa yang berkabung nasional atas penyerbuan tersebut. Sebelum berpidato di depan negara, Yoon juga memimpin dua pertemuan darurat berturut-turut, sehingga memerintahkan para pejabat untuk segera memberikan pertolongan pertama dan merawat yang terluka, kata kantor kepresidenan. Yoon juga memerintahkan petugas untuk mengerahkan petugas medis darurat ke Itaewon dan mengamankan tempat tidur darurat, serta menyelidiki secara menyeluruh penyebab kecelakaan itu.
Perdana Menteri Han Duck-soo juga menginstruksikan para pejabat untuk melakukan upaya maksimal untuk meminimalkan kerusakan. Sebanyak 848 personel, termasuk 346 petugas pemadam kebakaran, dikerahkan ke daerah tersebut. Melansir dari Korea Times, hingga Minggu pagi sekitar 270 laporan hilang dibuat sehubungan dengan kecelakaan itu, bahkan polisi setempat mengatakan mereka melakukan upaya maksimal dalam mengkonfirmasi identitas para korban dan kemudian melakukan kontak dengan anggota keluarga mereka.
Jadi Sorotan Dunia
Presiden AS Joe Biden yang merupakan sekutu Seoul yang setia, menyatakan belasungkawa terdalamnya, saat berada di lokasi kejadian.
"Jill dan saya menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga yang kehilangan orang yang dicintai di Seoul. Kami berduka dengan rakyat Republik Korea dan mengirimkan harapan terbaik kami untuk pemulihan cepat bagi semua yang terluka," bahkan Yonhap juga mengungkapkan bahwa "Aliansi antara kedua negara kita tidak pernah lebih hidup atau lebih vital - dan ikatan antara rakyat kita lebih kuat dari sebelumnya. Amerika Serikat mendukung Republik Korea selama masa tragis ini."Â
Â
Advertisement