Sukses

19 Wisata Sumenep Paling Hits dengan Pemandangan Menakjubkan,Wajib Dikunjungi

Tidak hanya pantai dan pulau, wisata Sumenep juga ada yang berupa wisata sejarah, wisata religi, dan wisata alam lain.

Liputan6.com, Jakarta Meskipun jarang dilirik sebagai kota tujuan wisata, wisata Sumenep ternyata banyak menyimpan tempat-tempat menarik untuk dikunjungi. Sumenep merupakan kabupaten yang terletak di ujung timur Pulau Madura. Wilayahnya juga mencakup gugus pulau-pulau kecil atau gili yang berada di timur Pulau Madura.

Kondisi geografisnya menyebabkan wisata Sumenep didominasi oleh wisata pantai dan pulau. Daya tarik pantai dan pulau di Sumenep adalah suasananya yang tenang dan pasirnya yang berwarna putih dan coklat muda. Tidak hanya pantai dan pulau, wisata Sumenep juga ada yang berupa wisata sejarah, wisata religi, dan wisata alam lain.

Berikut wisata Sumenep yang sudah Liputan6.com rangkum untuk menambah referensi wisata anda, Senin (31/10/2022).

2 dari 4 halaman

Wisata Sumenep: Pulau dan Pantai

1. Gili Yang

Gili yang atau Gili Iyang terkenal sebagai salah satu tempat dengan kadar oksigen terbaik kedua di dunia setelah Laut Mati di Yordania. Pulau yang memiliki luas 9,15 kilometer persegi ini, dapat dicapai dengan menggunakan taksi air berupa perahu kayu bermotor dari Pelabuhan Penyebrangan Dukek. Lama perjalanan dengan taksi air sekitar 30-40 menit, tergantung pada kondisi cuaca.

Sesampainya di Gili Yang, Wisatawan akan sering menjumpai penduduk lokal yang berusia 90 tahunan, bahkan lebih. Hal ini diduga karena Gili Yang memiliki kualitas udara yang baik sehingga penduduknya memiliki usia yang panjang. Selain pantainya yang berpasir putih, Gili Yang juga memiliki 10 gua yang eksotis yang juga menarik untuk dikunjungi.

2. Gili Labak

Gili Labak atau dikenal juga dengan nama Gili Lawak beradi di seberang tenggara Pulau Madura. Lokasinya yang cukup jauh, membuat pulau cantik dengan pantai berpasir putih ini jarang dilirik wisatawan. Namun, karena jarang didatangi wisatawan pulau kecil ini menjadi tenang dan cocok untuk bersantai.

Akses satu-satunya menuju Gili Labak adalah dengan menyewa perahu nelayan. Terdapat 2 alternatif jalur yang dapat dipilih, lewat Pelabuhan Penyeberangan Kalianget atau lewat Desa Kombang. Harga sewa kapal nelayan berkisar 900 ribu rupiah sampai 2 juta rupiah. Agar lebih praktis wisatawan dapat mencari agen perjalanan yang kini banyak menawarkan paket wisata ke Gili Labak.

3. Gili Genting

Gili Genting juga merupakan salah satu pulau kecil di tenggara Pulau Madura. Terdapat dua pantai yang terkenal cantik, yaitu Pantai Sembilan dan Pantai Kahuripan. Pantai Sembilan berada di sebelah utara Gili Genting, Pantai berpasir putih ini dijuluki sebagai “The Soul Of Madura” karena keindahan panorama di sekelilingnya. Pantai Sembilan pada mulanya bernama Pantai Bringsang, namun terbentuk gundukan pasir seperti angka sembilan secara alami. Setelah itu pantai ini lebih dikenal dengan nama Pantai Sembilan.

Di sebelah tenggara Gili genting juga terdapat satu pantai yang tidak kalah indahnya dengan Pantai Sembilan, bernama Pantai Kahuripan. Pantai ini belum banyak diketahui oleh wisatawan, sehingga masih sepi dan menjadi tempat yang cocok untuk mencari ketenangan.

4. Pulau Sapeken

Pulau Sapeken menjadi salah satu pulau kecil dengan kepadatan tertinggi di dunia. Luasnya hanya sekitar 201 kilometer persegi dengan jumlah penduduk 37.765 jiwa, berdasarkan data Bappeda Sumenep tahun 2003. 

Nama Pulau Sapeken diambil dari sejarahnya yang merupakan tempat singgah nelayan yang biasanya tinggal di pulau tersebut selama satu pekan atau sepekan dalam bahasa setempat. Keunikan pulau yang terletak di garis timur terluar provinsi Jawa Timur ini adalah warganya yang menggunakan bahasa Bajo, Mandar, dan Bugis dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan warga Pulau Sapeken adalah nelayan dari Sulawesi yang akhirnya menetap di pulau tersebut.

5. Pantai Lombang

Pantai Lombang merupakan pantai yang terletak di sisi timur Pulau Madura. Lokasinya yang berada di Pulau Madura membuat akses menuju Pantai Lombang cukup mudah ditempuh dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum. 

Mudahnya akses menuju Pantai Lombang menjadi salah satu alasan mengapa wisata Sumenep satu ini  kerap dikunjungi warga Madura dan Sekitarnya untuk berlibur. Pantai dengan hamparan pasir kecoklatan ini menghadap langsung ke Laut Jawa yang 

6. Pantai Ambunten

Pantai Ambunten juga menjadi tempat wisata yang cukup populer di kalangan warga Madura dan sekitarnya. Pantai Ambunten relatif selalu ramai pengunjung, baik saat liburan maupun hari biasa. Pasirnya berwarna kecoklatan dengan deburan ombak yang tidak terlalu besar. Di sekitarnya terdapat batuan karang besar yang menarik untuk dijadikan spot foto.

7. Pantai Slopeng

Pantai Slopeng berada di sisi utara Pulau Madura dan menghadap langsung ke Laut Jawa. Pantai satu ini merupakan pantai yang relatif baru di buka untuk wisata. Pantai Slopeng memiliki pasir berwarna kecoklatan dan terdapat pohon-pohon pinus yang sengaja ditanam untuk mencegah terjadinya abrasi. Pengunjung dapat bersantai menikmati pemandangan pantai sambil berteduh dibawah pohon pinus.

8. Pulau Masalembu

Pulau Masalembu merupakan pulau terbesar di Kepulauan Masalembu. Terdapat dua pulau lain di kepulauan ini, yaitu Pulau Karamian dan Pulau Masakambing. Pulau Masalembu terletak di antara pertigaan perairan Laut Jawa, Selat Malaka, dan Laut Flores. Posisinya ini dikenal juga dengan sebutan segitiga bermuda Indonesia. 

Selain cerita misteri segitiga bermuda, sebetulnya Pulau Masalembu menyimpan tempat wisata pantai dengan pemandangan yang menakjubkan. Airnya jernih kebiruan dengan pasir pantai berwarna putih. Penduduk Pulau Masalembu juga merupakan warga multi etnis yang terdiri dari suku Madura dan Bugis.

9. Pulau Mamburit

Pulau kecil satu ini juga memiliki pemandangan pantai yang sangat indah. Akses menuju Pulau Mamburit dapat ditempuh melalui Pelabuhan Penyeberangan Kalianget dengan menggunakan kapal motor. Selain pantainya yang indah pemandangan bawah laut Pulau Mamburit juga sayang untuk dilewatkan.

10. Pulau Sapudi

Pulau Sapudi dulu bernama Pulau Sapi karena konon dulu di Pulau ini jumlah sapi lebih banyak dari pada jumlah manusianya. Wisata yang ditawarkan oleh Pulau Sapudi adalah wisata bawah laut berupa padang lamun, hutan mangrove, dan pantai. Selain itu, di pantai ini terdapat dua makam sunan yang kerap dikunjungi para peziarah dari berbagai tempat. Sunan tersebut adalah Sunan Wirokromo Blingi dan Sunan Wirobroto Nyamplong yang berasal dari Sumenep.

3 dari 4 halaman

Wisata Sumenep: Bukit, Goa, Air terjun

11. Bukit Kapur Kombang

Wisata Bukit Kapur Kombang merupakan tempat wisata yang berada di pesisir pantai utara Sumenep. Dulunya tempat ini adalah lokasi pertambangan batuan kapur yang kerap digunakan sebagai bahan bangunan. Bekas pertambangan membentuk dinding-dinding batu yang begitu artistik berwarna putih. Setelah ditinggalkan olah para penambang, Bukit Kapur Kombang kemudian menjadi tempat wisata dengan pemandangan yang eksotis. 

12. Bukit Tinggi Daramista

Bukit Tinggi Daramista merupakan obyek wisata keluarga yang relatif baru di Kabupaten Sumenep. Lokasinya berada di Billa Tompok, Daramesta, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep. Di tempat wisata Sumenep satu ini pengunjung dapat menemukan Cafe dan rumah makan, beragam spot foto instagenic, wahana permainan, area camping, toilet, mushola, gazebo dan tempat duduk.

13. Air Terjun Durbugan

Air Terjun Durbugan yang berlokasi di Desa Aeng Merah, Kecamatan Batu Putih, Sumenep. Daya tarik objek wisata satu ini adalah airnya yang jernih mengalir dari sumber mata air yang berada tak jauh dari lokasi air terjun. Suasana alami dengan gemericik airnya yang dingin membuat betah berlama-lama. 

4 dari 4 halaman

Wisata Sumenep: Sejarah dan Religi

14. Masjid Agung Sumenep

Masjid Agung Sumenep atau Masjid Panembahan Jamik Somala menjadi satu dari sepuluh masjid tertua dengan arsitektur khas Nusantara. Berdasarkan catatan sejarah, Masjid Agung Sumenep dibangun pada tahun 1779 Masehi dan selesai 1787 Masehi sebagai pelengkap dari bangunan Keraton Sumenep yang lebih dulu dibangun. Masjid ini adalah masjid kedua yang dibangun untuk menggantikan Masjid Laju di belakang area bangunan keraton yang dirasa terlalu sempit.

Arsitektur Masjid Agung Sumenep memadukan gaya Persia, Arab, India, Cina,  dan Jawa. keunikan lainnya bagian mihrab yang diapit oleh dua relung dan dilapisi keramik Cina. Ukiran pahat batu berupa bunga berwarna merah dan emas semakin mengentalkan nuansa Cina. 

Tepat di atas imam terdapat hiasan pedang. Dahulu ada dua pedang di sana, pedang perak Arab dan Cina. namun salah satu pedang hilang dan sekarang hanya ada satu pedang yang masih tergantung di sana.

15. Keraton Sumenep

Keraton Sumenep merupakan peninggalan Kerajaan sumenep yang dibangun pada pada tahun 1762 di masa pemerintahan Tumenggung Arya Nata Kusuma I. banguan yang tersisa adalah gerbang, pendopo, bangunan inti istana, istana tua, serta Taman Sare. 

Gerbang di sisi kiri istana bergaya eropa dikenal juga dengan nama Labang Mesem atau gerbang tersenyum, menjadi jalan masuk ke kompleks istana. Pendopo terletak ditengah istana berfungsi sebagai aula pertemuan.

Terdapat bangunan yang menghubungkan pendopo dengan inti istana bernama Mandiyoso. Istana Sumenep terdiri dari dua lantai, lantai pertama memiliki empat kamar. Lantai kedua adalah tempat untuk menjaga para putri saat mereka akan menikah. Banguan istana kini menjadi museum yang menyimpan barang-barang peninggalan Kerajaan Sumenep

16. Asta Karang Sabu

Makan Asta Karang Sabu merupakan kompleks pemakaman dari Pangeran Lor dan Pangeran Wetan. Kedua pangeran ini adalah anak kembar yang semat memimpin Kerajaan Sumenep secara bersama-sama. Pangeran Lor dan Pangeran Wetan adalah putra Tumenggung Kanduruan, dan keduanya diangkat menjadi Raja Sumenep setelah sang Tumenggung mangkat

Pada masa kepemimpinan Pangeran Lor dan Pangeran Wetan, Sumenep dikendalikan dan dikuasai oleh dua raja di tahun yang sama. Akan tetapi dalam menjalankan pemerintahan keduanya sama-sama kompak dan mampu mengatasi kondisi sumenep saat itu.  Meskipun anak kembar, kedua pangeran memiliki sifat yang berbeda. Namun perbedaan ini malah menjadikan mereka berdua menjadi pemimpin tangguh yang mampu mengatasi permasalahan di kerajaannya.

17. Asta Tinggi Sumenep

Asta Tinggi Sumenep juga merupakan kompleks Makam keluarga keraton Sumenep. Kompleks pemakaman ini sudah ada sejak abad ke-16, tetapi baru mulai di tata dan dibangu sepertintampilannya sekarang pada 1750 Masehi.Arsitektur bangunan dipengaruhi oleh kebudayaan Belanda, Arab, China, dan Jawa, sekilas kebudayaan Hindu juga masih menonjol.

18. Asta Yusuf

Asta Yusuf merupakan sebuah makan dari seorang tokoh bernama Sayyid Yusuf bin Ali bin Abdullah Al-Hasani. Makan ini terletak di pulau kecil bernama Pulau Poteran yang terletak di tenggara Pulau Madura. Sayyid Yusuf bin Ali bin Abdullah Al-Hasani adalah tokoh yang menyebarkan agama islam di pulau tersebut.

19. Asta Katandur

Asta Katandur merupakan makam dari Syekh Ahmad Baidhowi, cucu dari sunan kudus yang juga merupakan menyebarkan Agama Islam di Madura. Syekh Ahmad Baidhowi juga dikenal dengan nama Pangeran Katandur. Nama ini berasal dari keahliannya dalam bidang pertanian.

Dalam menjalankan dakwahnya, Syekh Ahmad Baidhowi juga mengajarkan warga sekitar cara bercocok tanam. Konon Syekh Ahmad Baidhowi memiliki karomah atau mukjizat berupa tanaman yang ditanam akan berbuah sebelum musim panen.