Liputan6.com, Jakarta Penyebab telat haid dapat terjadi karena beberapa faktor. Pada umumnya, penyebab telah haid pada wanita kerap kali dianggap hamil. Namun, kondisi tersebut tidak selamanya benar. Pasalnya penyebab telat haid selain kehamilan justru sebagai indikasi keadaan kondisi medis tertentu.
Baca Juga
Advertisement
Secara normal, siklus menstruasi pada wanita adalah 21-35 hari dihitung dari hari pertama menstruasi bulan ini, hingga hari pertama menstruasi berikutnya. Namun, tidak semua wanita memiliki siklus haid yang teratur, bisa lebih cepat atau lebih lambat.Â
Penyebab telat haid ada beragam, mulai karena stres, sedang mengonsumsi pil KB, hingga indikasi menopause dini. Dengan mengetahui penyebab telat haid, maka anda akan dapat mengatasinya dengan tepat.
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai penyebab telat haid yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (31/10/2022).
Penyebab Telat Haid yang Wajib Diwaspadai
1. Kehamilan
Penyebab telat haid yang utama adalah hamil. Proses kehamilan umumnya terjadi 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran. Saat terjadi kehamilan, dinding rahim tidak luruh dan ini menjadi penyebab telat haid. Jika Anda melakukan hubungan seksual dan tidak menggunakan alat kontrasepsi, maka lakukan pemeriksaan kehamilan dengan test pack dan konsultasikan ke bidan atau dokter kandungan.
2. Menyusui
Bagi Anda yang sedang menyusui, anda mungkin akan mengalami telat haid. Hal ini adalah kondisi wajar. Sebab saat menyusui, ada hormon prolactin yang bertanggung jawab dalam proses produksi ASI. Hormon ini menekan hormon reproduksi dan menjadi penyebab telat haid. Namun biasanya setelah periode menyusui selesai, haid akan normal kembali.
3. Obesitas
Ketika wanita mengalami obesitas, bisa memicu gangguan hormon. Hal ini karena tubuh memproduksi estrogen terlalu banyak dan menghambat pelepasan sel telur, hingga akhirnya menjadi penyebab telat haid.
4. Merokok
Kebiasaan merokok juga erat kaitannya dengan penyebab telat haid. Hal tersebut tidak lain karena kandungan berbagai zat berbahaya di dalam rokok, seperti nikotin. Nikotin dalam rokok ternyata bisa memengaruhi produksi hormon estrogen serta progesteron.Â
Advertisement
Penyebab Telat Haid yang Wajib Diwaspadai
5. Fibroid Rahim
Fibroid rahim adalah salah satu penyebab telat haid yang wajib diwaspadai. Sebab fibroid rahim adalah kondisi di mana tumor berotot sudah berkembang pada dinding rahim. Tapi fibroid rahim bersifat non-kanker dan ukurannya sebesar biji apel. Kondisi medis tersebut juga bisa menyebabkan proses menstruasi terasa berat, menyakitkan, bahkan bisa menyebabkan kondisi tubuh anemia.
6. Sindrom Ovarium Polikistik (Polycystic Ovary Syndrome/PCOS)
PCOS disebabkan karena adanya kelainan hormonal. Penyakit ini memiliki beberapa gejala, salah satunya ada sejumlah kista pada indung telur (ovarium). Apabila PCOS terjadi pada wanita yang berusia remaja, maka proses pelepasan sel telur akan sulit terjadi. Sebab, indung telur yang terkena PCOS dipenuhi folikel atau gelembung sel yang akan mencegah telur dapat matang dan terlepas.Â
7. Berat Badan Kurang
Selanjutnya, penurunan berat badan drastis bisa memengaruhi hipotalamus. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab haid telat. Apalagi, jika indeks massa tubuh (IMT) ada di bawah normal (yaitu <18), maka sangat besar kemungkinan mengalami telat haid.
Sebab ketika berat badan kurang dari 10% dari berat badan ideal, biasanya fungsi tubuh dan proses pelepasan sel telur ikut terganggu. Namun, kasus berat badan yang turun signifikan banyak dialami penderita anoreksia dan bulimia.
8. Olahraga Berlebihan
Aktivitas olahraga tujuannya untuk menurunkan berat badan. Tapi olahraga berlebihan bisa menyebabkan gangguan hormonal pemicu telat haid. Di sisi lain, kehilangan cadangan lemak dalam jumlah besar secara tiba-tiba, juga akan menyebabkan tubuh kekurangan energi untuk menghasilkan hormon estrogen dan progesteron yang sebenarnya sangat berguna dalam mengatur siklus haid.
Penyebab Telat Haid yang Wajib Diwaspadai
9. Stres
Stres bisa berupa stres fisik atau mental. Hal ini tidak lepas dari kondisi tubuh saat stres atau kelelahan, produksi estrogen, progesterone, dan berbagai hormon lain dalam tubuh justru terganggu bahkan menjadi kacau. Inilah mengapa stres bisa menjadi penyebab telat haid.
10. Penyakit Celiac
Penyakit ini berpotensi menyebabkan peradangan serta menimbulkan kerusakan pada usus kecil. Kondisi tersebut akan menghalangi tubuh menyerap berbagai nutrisi penting, menimbulkan diare, dehidrasi, bahkan menjadi penyebab telat haid.
11. Masalah Tiroid
Kelenjar tiroid adalah bagian sistem endokrin yang letaknya di leher bagian depan. Kelenjar ini menghasilkan hormon yang berfungsi penting bagi tubuh. Di sisi lain, hormon yang dikeluarkan kelenjar tiroid berperan dalam perkembangan organ agar normal, seperti jantung dan otak, serta memengaruhi fungsi reproduksi. Apabila kelenjar tiroid terganggu, baik dengan kondisi hipotiroid maupun hipertiroid, maka akan menghambat haid
12. Tumor Hipofisis
Sebenarnya kondisi ini jarang terjadi, namun terkadang prolaktinoma bisa menjadi penyebab telat haid. Prolaktinoma sendiri sejenis tumor hipofisis yang mengeluarkan prolaktin dalam jumlah berlebih.
Gejala yang ditimbulkan adalah sakit kepala, penglihatan kabur, dan mengeluarkan ASI dari payudara meskipun sedang tidak dalam masa menyusui, serta memiliki siklus menstruasi yang tidak aktif. Jika timbul gejala-gejala ini, sangat disarankan untuk memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter agar dapat didiagnosa dengan cepat dan diberi penanganan yang tepat.
Advertisement
Penyebab Telat Haid yang Wajib Diwaspadai
13. Konsumsi Obat-Obatan
Selain KB, ada beberapa jenis obat yang bisa menjadi penyebab telat haid. Obat-obatan tersebut seperti anti-depresan, anti-psikotik, obat tiroid, anti-konvulsan, serta jenis obat kemoterapi. Apabila dibutuhkan untuk konsumsi jenis obat-obatan tersebut, ada baiknya untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
14. Gejala Amenorrhea
Penyakit amenorrhea adalah salah satu gangguan reproduksi pada wanita. Biasanya gejala yang timbul ditandai dengan tidak terjadinya menstruasi dalam suatu periode. Amenorrhea sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu primer dan sekunder.
Primer di mana kondisi saat seseorang belum mengalami menstruasi meski usia sudah lewat dari 16 tahun. Sedangkan sekunder ketika seorang wanita di usia subur namun sedang tidak hamil, akan tetapi tidak mendapatkan haid kembali setelah 3-6 bulan dari haid terakhir. Jika mengalami gejala-gejala tersebut, maka ada baiknya untuk segera menemui dokter agar segera mendapat penanganan yang tepat.
15. Menopause Dini
Umumnya wanita mulai mengalami masa menopause di usia 45-55 tahun. Namun ada juga wanita yang mengalami gejala menopause dini yakni pada saat usia 40 tahun ke bawah. Menopause sendiri bisa menyebabkan pelepasan sel telur berhenti, hingga menjadi penyebab telat haid, atau mungkin berhenti sama sekali.
16. Hormon Prolaktin Berlebih
Penyebab ini karena produksi hormon prolaktin tidak normal. Hormon prolaktin yang dihasilkan kelenjar pituitari ini, bisa meningkat ketika masa menyusui. Namun, kelebihan hormon ini juga bisa menjadi penyebab timbulnya kondisi medis tertentu, seperti penyakit ginjal atau bahkan tumor kelenjar pituitari di otak. Adanya peningkatan hormon prolaktin, juga sangat memengaruhi kinerja hormon estrogen dan progesterone, hingga pada akhirnya menjadi penyebab telat haid.
Penyebab Telat Haid yang Wajib Diwaspadai
17. Siklus Menstruasi Abnormal
Apabila terjadi pola haid yang berubah tiba-tiba, maka ada baiknya konsultasi ke dokter. Sebab bisa saja menjadi tanda penyakit polip serviks, polip endometrium, kondisi pra-kanker (hiperplasia endometrium), atau bahkan kanker endometrium. Tanda-tanda timbulnya penyakit tersebut di antaranya, waktu menstruasi lebih lama, volume darah keluar lebih banyak dari biasanya, atau bisa juga perdarahan setelah berhubungan seksual.
18. Konsumsi Pil KB
Penggunaan alat kontrasepsi seperti pil KB bisa menjadi pemicu telat haid. Sebab, pil KB mengandung hormon estrogen dan progestin. Hormon tersebut, apabila dikonsumsi dalam jumlah berlebih bisa mencegah proses pelepasan sel telur. Biasanya proses haid akan kembali teratur setelah enam bulan pasca konsumsi pil KB tersebut. Hal tersebut berlaku juga untuk program KB yang menggunakan cara tanam atau suntik.
19. Penyakit Kronis
Penyakit diabetes dapat membuat gula darah tidak stabil. Gula darah yang tidak stabil dapat menyebabkan terjadinya perubahan hormon. Sehingga membuat siklus menstruasi terganggu bahkan terlambat.
Advertisement