Liputan6.com, Jakarta Manfaat bioplacenton sering digunakan dalam penyembuhan luka. Bioplacenton merupakan obat topikal berupa gel yang bersifat antibiotik. Manfaat bioplacenton didapat dari kandungan Placenta extract dan Neomycin sulfate.
Baca Juga
Advertisement
Bioplacenton merupakan jenis antibiotik topikal yang penggunaannya dioleskan pada kulit. Manfaat bioplacenton biasanya digunakan sebagai obat luka. Dokter meresepkan obat ini untuk menyembuhkan luka seperti luka kronis, luka diabetes, luka bakar, borok kronis, atau masalah kulit lainnya.
Manfaat bioplacenton mendorong penyembuhan luka yang lebih cepat dan menyeluruh serta memfasilitasi regenerasi jaringan. Berikut penjelasan tentang manfaat bioplacenton, cara pakai, dosis, dan efek samping yang sudah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (1/11/2022).
Mengenal Bioplacenton
Bioplacenton adalah sediaan topikal yang tersedia di pasaran. Produk ini biasa digunakan untuk pengobatan penyembuhan luka oleh masyarakat Indonesia. Bahan bioplacenton termasuk neomisin sulfat 0,5% dan ekstrak plasenta 10%.
Plasenta pada bioplacenton adalah zat sintetis menyerupai plasenta manusia yang berguna untuk memicu pembentukan jaringan baru pada kulit yang terluka. Ekstrak plasenta mempercepat penyembuhan ukuran luka. Bioplacenton termasuk pada golongan obat keras, artinya penggunaannya harus sesuai petunjuk yang diberikan oleh dokter maupun petunjuk yang terdapat di kemasan.
Advertisement
Manfaat Bioplacenton
Secara umum manfaat bioplacenton dapat digunakan sebagai obat luka bakar, luka sayat, luka terinfeksi, luka bekas operasi, dan luka yang sulit sembuh. Ekstrak plasenta dalam bioplacenton mempromosikan penyembuhan luka dengan mengurangi peradangan dan meningkatkan suplai darah ke luka, sehingga memperlambat kerusakan sel.
Kandungan plasenta pada bioplacenton juga berfungsi menjaga elastisitas dan keremajaan kulit. Luka yang terbuka dapat menyebabkan terjadinya infeksi bakteri, neomycin sulfate berfungsi sebagai pencegah terjadinya infeksi dengan membunuh bakteri yang akan masuk ke dalam tubuh melalui luka yang terbuka.
Manfaat bioplacenton lainnya dapat mencegah terbentuknya keloid atau bekas luka yang tumbuh menonjol secara tidak normal. Pemakaian bioplacenton sebagai obat luka juga membantu meratakan warna kulit setelah luka tertutup, sehingga bekas luka menjadi samar.
Setelah mengetahui berbagai manfaat bioplacenton, berikut cara pakai, dosis, dan efek samping penggunaan bioplacenton:
Dosis dan Cara Pakai
Dosis
Berdasarkan petunjuk penggunaannya agar manfaat bioplacenton dapat dirasakan secara maksimal, bioplacenton dapat dioleskan pada luka 4 sampai 6 kali sehari sesuai kebutuhan.
Cara Pakai
1. Baca dan pahami petunjuk yang diberikan oleh dokter dan petunjuk yang ada di dalam kemasan.
2. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum menyentuh luka yang terbuka.
3. Bersihkan bagian kulit yang terluka menggunakan cairan antiseptik seperti rivanol atau alkohol swab.
4. Oleskan bioplacenton tipis-tipis pada bagian kulit yang terluka. Tidak perlu membalut luka, kecuali dokter menyarankan untuk membalutnya.
5. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir kembali, kecuali luka memang berada di bagian tangan.
6. Ulangi pemakaian bioplacenton setiap selesai mandi atau berwudhu.
Advertisement
Efek Samping dan Cara Pencegahannya
Pemakaian bioplacenton sebetulnya jarang menimbulkan efek samping. Gejala efek samping yang mungkin terjadi setelah penggunaan bioplacenton adalah munculnya ruam kemerahan, kulit terasa gatal, bengkak, pusing berat, mual, muntah, dan diare. Untuk mengatasi efek samping ini anda dapat menghentikan pemakaian bioplacenton dan segera menghubungi dokter sebelum terjadi timbul efek samping yang lebih parah.
Pada tahap yang lebih parah, pemakaian bioplacenton dapat mengakibatkan perubahan suasana hati, kebingungan, merasa lebih haus, nafsu makan menurun,berat badan naik, kesulitan bernapas, napas memendek, masalah pendengaran, pingsan, kejang, otot berkontraksi, kehilangan keseimbangan tubuh, buang air kecil lebih sedikit dari biasanya, dan pembengkakan di beberapa bagian tubuh (edema)
Selama penggunaan bioplacenton sesuai dengan arahan yang diberikan dokter, jarang sekali timbul efek samping yang merugikan. Namun tetap ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar efek samping dapat dicegah.
1. Neomycin sulfate dapat menimbulkan efek alergi bagi beberapa orang. Untuk mengetahui apakah Anda alergi pada neomycin sulfate atau tidak, Anda dapat melakukan tes patch dengan mengoleskan sedikit bioplacenton di kulit lengan bagian dalam. Apabila tidak timbul kemerahan atau reaksi alergi lain, berarti Anda dapat menggunakan Bioplacenton.
2. Bioplacenton juga tidak disarankan untuk digunakan oleh wanita yang sedang hamil. berdasarkan klasifikasi US Food and Drugs Administration (FDA), neomycin sulfate dalam Bioplacenton telah terbukti menyebabkan masalah pada janin.
3. Sedangkan pada ibu menyusui, belum ada penelitian yang membuktikan apakah pemakaian bioplacenton aman untuk ibu menyusui, namun untuk berjaga-jaga sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
4. Jangan memakai bioplacenton lebih dari dua minggu berturut-turut, kecuali berdasarkan anjuran dari dokter. Sebab, penggunaan obat topikal yang mengandung neomycin sulfate dalam jangka panjang berisiko menyebabkan timbulnya infeksi bakteri sekunder atau infeksi jamur.
5. Simpan bioplacenton dalam ruangan dengan suhu sekitar antara 15-30 derajat celcius. Jauhkan dari paparan sinar matahari langsung, jangkauan anak-anak, dan hewan peliharaan.
6. Jangan gunakan Bioplacenton pada kulit di sekitar mata serta bagian dalam hidung atau mulut. Bilas dengan air bersih apabila produk ini mengenai area tersebut.
7. Konsultasikan dengan dokter terkait penggunaan Bioplacenton pada anak, terutama jika Anda ingin menggunakannya di area popok.
8. Apabila anda sedang mengkonsumsi atau menggunakan obat lain, anda perlu berkonsultasi pada dokter apakah aman menggunakan bioplacenton untuk mengantisipasi interaksi obat.
9. Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat setelah menggunakan Bioplacenton.