Sukses

Alveolus Adalah Kantung Udara yang Berongga, Ketahui Fungsi dalam Sistem Pernapasan

Alveolus adalah salah satu struktur anatomi yang terdapat dalam sistem pernapasan.

Liputan6.com, Jakarta Alveolus adalah tempat paru-paru dan darah bertukar oksigen dan karbon dioksida, selama proses bernapas masuk dan keluar. Adapun oksigen yang dihirup dari udara melewati alveolus, dapat masuk ke dalam darah dan berjalan ke jaringan di seluruh tubuh. Karbon dioksida yang juga bergerak dalam darah dari jaringan tubuh, akan melewati alveolus untuk dihembuskan kembali. 

Alveolus adalah kantung udara kecil yang terdapat di paru-paru, serta memiliki peranan penting saat Anda ingin mengambil oksigen yang akan dihirup, yang kemudian membantu menjaga tubuh agar tetap berjalan. Tubuh manusia sendiri, memiliki sekitar 480 juta alveoli yang terletak di ujung tabung bronkial. Sehingga saat bernapas maka alveolus akan mengembang untuk mengambil oksigen.

Alveolus adalah bagian penting dari sistem pernapasan, di mana saat Anda bernapas maka alveolus akan menyusut untuk mengeluarkan karbon dioksida. Bagian penting dari anatomi tubuh manusia ini, memiliki fungsi untuk memindahkan molekul oksigen dan karbon dioksida (CO2) masuk dan keluar dari aliran darah. Selain itu, dapat membantu Anda untuk bisa bernapas dengan baik.

Berikut ini fungsi dan struktur penting dari alveolus yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (2/11/2022). 

 

 

2 dari 5 halaman

Alveolus Adalah

Alveolus adalah salah satu struktur dalam anatomi tubuh manusia, dengan bentu yang memiliki rongga. Tidak hanya manusia yang memiliki alveolus, namun seluruh mamalia termasuk vertebrata juga memiliki alveolus, akan tetapi secara sistem pertukaran gas, struktur yang dimiliki berbeda. Alveolus sendiri berasal dari bahasa Latin yang berarti "rongga kecil" di mana kata alveolus biasanya digunakan untuk menggambarkan tentang kantung udara kecil di paru-paru mamalia. 

Alveolus terletak di parenkim paru-paru, yang merupakan ujung dari saluran pernapasan tempat di mana terjadi pertukaran udara dengan darah. Alveolus sendiri dilapisi epitel pipih yang memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus. Alveolus paru, alveolus paru jamak, adalah salah satu ruang udara kecil di paru-paru di mana karbon dioksida akan meninggalkan darah dan oksigen masuk ke dalamnya. Udara yang memasuki paru-paru selama inhalasi akan berjalan melalui banyak saluran, yang disebut bronkus dan kemudian mengalir ke sekitar 300.000.000 alveoli di ujung bronkiolus, atau saluran udara yang lebih kecil. Selama proses pernafasan terjadi, maka udara yang mengandung karbon dioksida dipaksa keluar dari alveoli melalui saluran yang sama.

Aveolus juga membentuk kelompok, yang disebut kantung alveolar, yang menyerupai tandan buah anggur. Dengan analogi yang sama, duktus alveolus yang menuju ke kantung adalah seperti batang buah anggur, namun untuk kantung alveolus adalah struktur mirip saku yang terdiri dari beberapa alveolus individu. Setiap dinding alveolus, dilapisi oleh sel pipih tipis (sel Tipe I) dan mengandung banyak kapiler, di mana tempat ini terjadi pertukaran gas melalui difusi. Di antara sel-sel lain yang ditemukan di dinding alveolus, maka kelompok yang disebut pneumosit granular (sel Tipe II) adalah yang mensekresi surfaktan, lapisan zat lemak yang diyakini berkontribusi pada penurunan tegangan permukaan alveolus. 

3 dari 5 halaman

Fungsi Alveolus

Sepasang paru-paru manusia yang khas akan mengandung sekitar 480 juta alveoli, yang kemudian menghasilkan 50 hingga 75 meter persegi (540 hingga 810 kaki persegi) luas permukaan. Adapun setiap sel-sel alveolar memiliki beberapa jenis yang berbeda sesuai dengan fungsinya.

Alveolus adalah struktur anatomi ini, memiliki fungsi dari setiap sela yang terbagi atas dua jenis utama diantaranya:

- Pneumosit (sel Tipe I)

- Pneumonosit (sel Tipe II)

Sel - sel ini ditemukan di dinding alveolar dan sel fagosit besar yang dikenal sebagai makrofag alveolar, yang kemudian bergerak di lumen alveoli, dan di jaringan ikat di antara mereka. Selain itu, terdapat beberapa fungsi alveolus yang terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya:

- Memindahkan udara masuk dan keluar dari paru-paru (ventilasi)

Fungsi alveolus sebagai ventilasi paru, merupakan salah satu proses masuk dan keluar udara dariatmosfer dengan udara di alveolus paru. Alveoli mengambil oksigen yang dihirup, kemudian melepaskan karbon dioksida yang akan dihembuskan.

- Pertukaran oksigen-karbon dioksida

Fungsi alveolus juga memungkinkan terjadi pertukaran oksigen-karbon dioksida. Adapun udara yang kaya oksigen mengalir ke trakea yang kemudian menuju salah satu dari dua paru-paru melalui bronkus kanan atau kiri. Setelah itu, udara yang akan diarahkan menuju saluran yang lebih kecil yang disebut bronkiolus, melewati saluran alveolar, sampai akhirnya memasuki alveolus.

- Memompa darah melalui paru-paru

Fungsi alveolus selanjutnya, dapat memompa darah melalui paru - paru, di mana saat bergerak melalui pembuluh darah (kapiler) di dinding alveoli, darah akan mengambil oksigen dari alveoli dan mengeluarkan karbon dioksida ke alveoli. Adapun oksigen yang dihirup dari udara, melewati alveoli dan masuk ke dalam darah dan mengalir ke jaringan di seluruh tubuh.

 

4 dari 5 halaman

Struktur Alveolus

Alveolus adalah salah satu struktur terkecil dalam sistem pernapasan, yang kemudian akan diatur dalam kelompok di seluruh paru-paru di ujung cabang pohon pernapasan Anda. Dinding alveolus yang sangat tipis, memungkinkan adanya oksigen dan CO2 yang lewat dengan mudah antara alveoli dan kapiler. Perlu diketahui bahwa oksigen dapat mengalir dari alveolus ke kapiler, dikarenakan konsentrasi oksigen yang terdapat di kapiler jauh lebih rendah daripada di alveolus. 

Alveolus adalah jantung udara yang terdapat di dalam paru-paru, di mana letak alveolus ada di ujung bronkial dengan jumlah yang sangat banyak yakni sekitar 480 juta kantung. Setiap alveolus terdapat tiga jenis sel yang membentuknya, yakni pneumosit tipe 1, pneumosit tipe 2, dan makrofag alveolar. 

1. Pneumosit tipe 1

Pneumosit tipe 1 berfungsi menutupi 95% permukaan setiap alveolus, di mana struktur sel alveolus ini memiliki tiga fungsi utama sebagai berikut:

- Mampu memfasilitasi pertukaran akan gas oksigen.

- Bisa menjaga keseimbangan ion dan cairan di dalam alveolus.

- Bertanggung jawab untuk mengeluarkan karbon dioksida.

2. Pneumosit tipe 2

Pneumosit tipe 2 jauh lebih jarang di setiap alveolus dibandingkan dengan pneumosit tipe 1, di mana sel jenis ini berada di antara pneumosit tipe 1. Adapun fungsi yang terdapat pada tipe 2 ini adalah: 

- Dapat memproduksi serta mengeluarkan surfaktan paru-paru dan mencegah alveolus kolaps.

- Bertanggung jawab untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi pada lapisan alveolar.

3. Makrofag alveolar

Makrofag alveolar merupakan salah satu struktur alveolus, di mana sel ini berasal dari monosit darah yang berfungsi penting dalam dalam sistem kekebalan tubuh, serta dapat membantu menghancurkan bakteri maupun berbagai macam benda asing yang masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan.

5 dari 5 halaman

Penyebab Kerusakan Alveolus

Alveolus hanya akan bekerja dengan baik jika jaringannya sehat, namun saat berada dalam kondisi kesehatan medis tertentu, memiliki dampak negatif pada alveolus yang mampu menyebabkan peradangan, jaringan parut, infeksi, hingga  penumpukan cairan. 

Berikut ini beberapa penyakit yang bisa menyebabkan kerusakan pada alveolus adalah: 

- Radang paru-paru

- EmpisemaTuberkulosis

- Proteinosis alveolus

- Karsinoma bronkioloalveolar

- Sindrom kesulitan pernapasan akut

- Sindrom gangguan pernapasan

- Edema paru

Fungsi alveolus juga tergantung pada kantung yang mengembang dalam jumlah yang tepat. Beberapa kondisi dan cedera dapat menyebabkan keseimbangan ini menjadi tidak seimbang dengan menyebabkan overdistensi atau disfungsi surfaktan. Salah satunya adalah overdistensi, di mana terjadi peregangan berlebihan pada alveolus. Sistem pendukung jaringan ikat yang sehat biasanya mampu mencegah hal ini, sehingga penggunaan ventilasi mekanis, atau respirator yang membantu pasien bernapas, dapat menyebabkan distensi berlebihan.

Â