Liputan6.com, Jakarta Amanah adalah kata Arab yang secara harfiah berarti kepercayaan, kesetiaan, dapat dipercaya, keandalan, dan kesetiaan. Secara umum, amanah adalah mempercayai seseorang tentang beberapa hal dan memenuhi atau menjunjung tinggi kepercayaan.
Amanah adalah tanggung jawab moral untuk memenuhi kewajiban seseorang dengan baik. Ini adalah aspek penting dari kehidupan seorang Muslim. Amanah adalah salah satu sifat terpuji yang wajib ada dalam diri seorang Rasul atau utusan Allah. Karena untuk menyampaikan wahyu, mereka haruslah dapat dipercaya.
Advertisement
Baca Juga
Penerapan amanah dalam kehidupan sehari-hari adalah salah satu poin penting yang perlu dipahami. Saking pentingnya, dalam Islam telah disampaikan bahwa adanya hukuman berat dan neraka bagi mereka yang mengingkari amanah yang sedang dan sudah mereka emban.
Lebih lengkapnya, berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pengertian amanah, dalil tentang sikap amanah serta bentuk-bentuk amanah, Rabu (02/11/2022).
Amanah adalah
Amanah adalah kata arab yang berasal dari kata Aminah dan diartikan sebagai keamanan, kedamaian dan keselamatan. Secara harfiah, amanah berarti kehandalan, kesetiaan dan kepercayaan. Kepercayaan meningkatkan integritas dan perilaku moral yang sehat yang melekat dalam gagasan kejujuran.
Amanah adalah perilaku bersikap adil, tepat waktu dan menepati janji dan komitmen. Ini adalah aspek penting dari karakter Muslim. Kedamaian dalam masyarakat dicapai melalui keyakinan individu. Konsep amanah mengikat individu dengan masyarakat.
Lawan dari amanah adalah pengkhianatan yaitu gagal menjaga amanah dengan cara orang yang meninggalkannya seperti yang diharapkan atau diinginkan. Amanah pertama yang dipercayakan kepada kita adalah menjadi penyembah Allah (SWT) yang sejati dan hidup di dunia ini dengan mematuhi hukum dan perintah Allah.
Allah (SWT) memerintahkan kita dengan tegas untuk menunaikan Amanah dengan benar. Dia berkata: "Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu untuk menyerahkan amanat kepada pemiliknya dan bahwa ketika kamu memutuskan di antara orang-orang, kamu menilai dengan adil; sesungguhnya Allah memperingatkan kamu dengan apa yang baik; sesungguhnya Allah Maha Melihat, Mendengar." (Surah An Nisa:58).
Amanah pertama yang dipercayakan kepada kita adalah menjadi penyembah Allah (SWT) yang sejati dan hidup di dunia ini dengan mematuhi hukum dan perintah Allah. Allah berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati (amanah atau amanah) Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu dengan sengaja melanggar amanahmu." (Surah Anfal: 27).
Menjaga kemampuan fisik seseorang dari melakukan hal-hal yang tidak disukai Allah, dan menjaga segala sesuatu yang dipercayakan kepadanya yang berkaitan dengan hak dan kewajiban orang lain juga merupakan bagian dari Amanah.
Advertisement
Dalil Tentang Amanah dalam Islam
Ungkapan 'Amanah' muncul beberapa kali dalam Quran. Ungkapan berupa Allah SWT yang berfirman tentang orang-orang yang beriman, berikut adalah ayat-ayat yang menyinggung tentang sikap amanah:
Surat al Ahzab ayat 72:
انا عرضناالأمانة على السموت والأؤض والجبال فأبين أن يحملنها واشفقن منهاوحملها الإنسن إنه كان ظلوما جهولا
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu Amat zalim dan Amat bodoh”. (QS. al-Ahzab:72).
Surat Al-Mukminun Ayat 8:
والذين هم لأ منتهم وعهدهم رعون
Artinya: "Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya."
Surat Al-Anfal Ayat 27:
يا ايها الذين امنوا لا تخونواالله والرسول وتخونواأمنتكم وانتم تعلمون
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui". (QS: Al-Anfaal ayat 27).
Surat An- Nisa ayat 58:
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat”.
Surah Al-Nahl ayat 90:
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُون
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”.
Bentuk-Bentuk Amanah
Amanah terbagi menjadi beberapa bentuk, yaitu amanah terhadap Allah SWT, amanah terhadap sesama manusia, dan amanah terhadap diri sendiri. Dilansir dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (2013) oleh Mustahdi dan Sumiyati, berikut penjelasannya:
1. Amanah terhadap Allah SWT.
Setiap muslim memiliki amanah untuk taat terhadap perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya. Amanah ini diberikan kepada umat Islam melalui Al-Quran dan diperjelas oleh Nabi Muhammad SAW melalui hadis-hadisnya.
"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah SWT dan Rasul [Muhammad], dan [juga] janganlah kalian mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui," (QS. Al-Anfal:27).
Contoh: mendirikan shalat, puasa, zakat, dan amalan lainnya.
2. Amanah terhadap sesama manusia
Islam memerintahkan umatnya untuk menunaikan amanah terhadap sesama manusia, terutama jika telah diberi kepercayaan oleh orang lain. Ketika seseorang diberi amanah, maka ia berkewajiban untuk mengembalikan hak kepada orang yang sudah memberikannya tanggung jawab tersebut.
Contoh: ketika seseorang diberi amanah sebagai pemimpin atau ketua kelompok, maka ia harus menunaikan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
3. Amanah terhadap diri sendiri
Amanah terhadap diri sendiri dilakukan dengan menjaga fisik dan kesehatan yang diberikan Allah SWT kepadanya. Tidak hanya kebugaran fisik, setiap muslim juga dituntut untuk memelihara kesehatan mental dan kesejahteraan diri sehingga dapat mencapai potensi maksimal dalam kehidupan sehari-harinya.
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Setiap kalian adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang kepala negara akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang laki-laki menjadi pemimpin bagi keluarganya, ia akan diminta pertanggungjawaban terhadap perihal keluarganya. Seorang istri menjadi pemimpin, akan dimintai pertanggungjawabannya perihal pengurusan rumah dan anaknya. Dan seorang hamba menjadi pemimpin bagi harta tuannya, ia akan diminta pertanggungjawabannya. Ingat, setiap kalian adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawabannya," (H.R. Bukhari dan Muslim).
Contoh: menjaga kesehatan dan tidak melukai diri sendiri.
Advertisement