Liputan6.com, Jakarta Alat untuk mengukur suhu adalah termometer. termometer sendiri ada banyak jenisnya berdasarkan skala dan fungsinya. Berdasar skalanya, ada Termometer fahrenheit, termometer Kelvin, dan Celcius.
Sementara itu, berdasarkan fungsinya, ada banyak sekali macam termometer, mulai dari termometer ruang hingga termometer suhu tubuh. Dari penjelasan singkat ini, bisa disimpulkan bahwa alat untuk mengukur suhu adalah termometer.
Seperti halnya kebanyakan alat, termometer juga berkebang seiring dengan kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi ini memicu munculnya banyak jenis termometer dengan cara kerja yang berbeda-beda.
Advertisement
Lalu apa itu termometer? Apa saja jenisnya? Bagaimana cara menggunakannya? Artikel ini akan menjawab semua pertanyaan tersebut, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (2/11/2022).
Apa itu termometer?
Alat untuk mengukur suhu adalah termometer. Termometer merupakan alat yang dapat mengukur suhu benda padat, cair, maupun gas. Seperti yang sudah dibahas secara singkat sebelumnya, ada tiga jenis termometer berdasarkan skalanya, yakni termometer Celcius, Fahrenheit, dan Kelvin. Lalu apa perbedaan dari ketiga termometer tersebut?
Termometer Celcius
Skala Celsius adalah bagian dari sistem metrik. Sistem metrik adalah sistem pengukuran resmi yang berlaku di hampir semua negara di dunia. Sebagian besar bidang ilmiah mengukur suhu dengan menggunakan skala Celcius. Dalam skala Celcius, nilai 0 (nol) derajat Celcius didasarkan pada titik beku air. Sedangkan titik didih air, memiliki skala 100 derajat Celcius.
Termometer Fahrenheit
Skala termometer Fahrenheit sebenarnya juga didasarkan pada titik beku dan titik didih air. Hanya saja, jika berdasarkan skala Celcius, titik beku air adalah 0 derajat Celcius, sedangkan pada termometer Fahrenheit titik beku air adalah 32 derajat Fahrenheit. Sedangkan pada titik didih air, skala Fahrenheit menunjukkan nilai 212 derajat Fahrenheit.
Termometer Kelvin
Skala Kelvin sendiri adalah skala suhu termodinamika mutlak, yang berarti satuan kelvin menggunakan nol mutlak, yakni ketika gerakan molekuler berhenti, dalam bidang termodinamika sebagai titik 0 K. Ini membuat skala kelvin penting bagi para ilmuwan yang menghitung suhu benda-benda di luar angkasa yang dingin.
Skala Celsius dan Fahrenheit menggunakan derajat untuk mengukur suhu. Misalnya, air mendidih pada 100 derajat Celcius dan 212 derajat Fahrenheit. Skala Kelvin tidak menggunakan derajat. Ia menggunakan kelvin, disingkat K, sebagai satuan pengukuran. Suhu dalam kelvin tidak pernah dibaca sebagai derajat kelvin atau derajat kelvin. Air mendidih pada 373 kelvin.
Advertisement
Jenis-Jenis Termometer
Selain dari skalanya, termometer juga dapat dibedakan berdasarkan material pembentuknya dan cara kerjanya.
Termometer Cairan
Termometer cairan adalah termometer yang bekerja dengan memanfaatkan sifat cairan tertentu yang dapat dengan mudah memuai karena panas. Karena itulah, banyak termometer dibuat dengan bentuk pipa kapiler kecil yang berisi cairan tertentu.
Merkuri adalah salah satu bahan yang paling sering digunakan dalam termometer cair. Cairan lain, seperti minyak tanah atau etanol, juga dapat digunakan dalam jenis termometer ini.
Ketika panas naik, cairan memuai lalu lalu naik di dalam pipa kapiler tersebut. Ketika suhu turun, cairan menyusut dan turun kembali. Termometer cair sering kali menyertakan skala suhu Celsius dan Fahrenheit, yang ditampilkan di kedua sisi tabung.
Termometer Elektronik
Dibahas sebelumnya, bahwa umumnya termometer cair disertai skala Celcius dan Fahrenheit di kedua sisinya, tapi tidak ada skala Kelvin. Ini karena termometer cairan tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu berdasarkan skala Kelvin.
Termometer Kelvin umumnya adalah jenis termometer elektronik yang dapat mengukur variasi kecil dalam radiasi. Variasi ini mungkin tidak akan terlihat dan mungkin tidak mengubah tekanan udara yang cukup untuk menaikkan tingkat merkuri dalam termometer cair.
Termometer elektronik bekerja dengan alat yang disebut termistor. Termistor mengubah resistansinya terhadap arus listrik berdasarkan suhu. Komputer mengukur resistansi termistor dan mengubahnya menjadi pembacaan suhu.
Termometer Lainnya
Selain termometer cairan dan termometer elektronik, masih ada jenis termometer lainnya. Biasanya termometer khusus ini digunakan untuk keperluan khusus. Misalnya Cryometers, yang digunakan untuk mengukur suhu yang sangat dingin di ruang angkasa.
Kemudian ada pirometer yang digunakan untuk mengukur suhu yang sangat tinggi. Industri baja menggunakan pyrometer untuk mengukur suhu besi dan logam lainnya.
Kemudian ada termometer inframerah. Termometer ini biasanya digunakan oleh para astronom untuk mengukur suhu di ruang angkasa. Termometer inframerah bekerja dengan cara mendeteksi radiasi inframerah pada jarak yang jauh dan menghubungkannya dengan suhu permukaan tertentu.
Cara Menggunakan Termometer
Meski sekarang sudah ada juga termometer seperti thermogun, yang dapat menunjukkan skala suhu dengan menampilkan angkanya dalam layar digital, namun dulu untuk mengukur suhu tubuh seseorang lebih sering menggunakan termometer cairan.
Untuk dapat menggunakan termometer cairan, perlu keterampilan untuk menggunakannya. Keterampilan yang dimaksud adalah keterampilan dalam membaca nilai suhunya. Tampa menerapkan cara yang benar, kita tidak bisa mengetahui dengan tepat hasil pengukuran dari termometer cairan. Berikut adalah cara menggunakan termometer cairan untuk mengukur suhu tubuh:
1. Rendam termometer dalam air dingin selama beberapa waktu sebelum melakukan pengukuran. Ini akan membuat air raksa pada termometer yang tadinya menunjukkan suhu ruangan segera turun.
2. Untuk mempercepat proses turunnya suhu, kalian bisa mengibas-ngibaskan atau mengocok-ngocok termometer. Caranya pegang termometer pada bagian ujung yang tidak berwarna silver (ujung kaca) dan kemudian diayun-ayunkan ke bawah untuk mempercepat turunnya suhu termometer.
3. Setelah suhunya turun, kalian bisa melakukan pengukuran suhu dengan cara berikut.
4. Letakkan ujung termometer yang berwarna silver (tandon) pada ketiak dan himpit termometer tersebut selama 3 menit.
5. Pengukuran juga bisa dilakukan dengan meletakkan ujung termometer yang berwarna silver pada bagian bawah lidah selama 3 menit. Jika ingin melakukan ini pastikan termometer selalu dibersihkan dengan air, sabun, dan alkohol setelah pengukuran. Tujuannya adalah untuk menjaga kondisi termometer tetap steril.
6. Pada beberapa kasus di mana pengukuran dengan kedua cara di atas dirasa tidak optimal maka kalian juga bisa memberikan semacam pelumas khusus di ujung termometer dan dimasukkan sedikit ujungnya ke dalam dubur (anus) selama 3 menit.
7. Setelah 3 menit segera angkat termometer ke arah cahaya dan lihat berapa angka yang ditunjukkan oleh cairan di termometer.
8. Setelah menggunakan termometer, pastikan kalian membersihkan termometer tersebut pada air yang mengalir menggunakan sabun yang tidak terlalu keras dan bisa juga menggunakan alkohol.
7. Keringkan dengan bantuan lap dan letakkan termometer pada wadah yang disediakan. Hal ini akan menjadi termometer tetap bersih dan steril untuk pengukuran selanjutnya.
Advertisement