Sukses

Arti dari Semboyan Bhineka Tunggal Ika Adalah Keberagaman, Tujuan dan Contoh Penerapannya

Arti dari semboyan Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda - beda namun tetap satu.

Liputan6.com, Jakarta Arti dari Semboyan Bhineka Tunggal Ika adalah kalimat yang memiliki arti  ‘berbeda-beda tetapi tetap satu jua’ yang dalam prinsipnya memiliki tujuan dalam meningkatan identitas dan kebangaan sebagai bangsa Indonesia, serta menumbuhkan nilai kegotongroyongan dan solidaritas. Perlu dipahami juga bahwa frasa Bhineka Tunggal Ika tertuang dalam kitab kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular pada masa kekuasaan raja Majapahit tersohor yaitu Hayam Wuruk. 

Arti dari Semboyan Bhineka Tunggal Ika adalah kalimat yang memiliki artian, bahwa meskipun kita berbeda suku, agama, budaya, bahasa, namun tetap satu sebagai bangsa Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika juga tertuang dalam tulisan Hendrik Kern, yang merupakan salah satu orientalis ahli bahasa dari Belanda, yang memiliki judul Verspreide Geschriften kemudian dibaca oleh Mohammad Yamin dan dibawa pada sidang BPUPKI pertama pada 29 Mei sampai 1 Juni 1945. 

Dalam kehidupan bernegara, arti dari Semboyan Bhineka Tunggal Ika adalah berbeda tapi tetap satu ini, memiliki tujuan penting yang kemudian bisa diamalkan dalam kehidupan sehari - hari. Contoh sederhana yang bisa Anda wujudkan sebagai warga negara yang baik, adalah menunjukan sikap toleransi secara beragama dan berbudaya, saling menghargai dan membantu, atau sebagai bentuk perwujudan lainnya, dalam bergaul Anda tidak boleh membeda-bedakan status sosial.

Berikut ini arti dari Semboyan Bhineka Tunggal Ika yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (3/11/2022).

2 dari 5 halaman

Mengenal Semboyan Bhineka Tunggal Ika

Arti dari semboyan Bhineka Tunggal Ika adalah kalimat yang memiliki arti 'berbeda-beda tetapi tetap satu jua'. Kalimat ini juga digunakan sebagai salah satu simbol yang menggambarkan keadaan Nusantara. Bhineka Tunggal Ika dapat melambangkan kekayaan budaya, keyakinan, suku, ras, bahasa, hingga adat istiadat, yang kemudian tersebar di seluruh Indonesia. 

Bangsa Indonesia mulai menyadari bahwa Bhinneka Tunggal Ika adalah pilar penting, yang membuat bangsa Indonesia semakin berdiri kokoh. Bahkan semboyan ini juga tertuang dalam UUD Negara RI tahun 1945, Pancasila dan NKRI yang menjadi unsur negara Indonesia.

Melansir dari laman resmi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, arti dari Bhinneka Tunggal Ika adalah walaupun berbeda-beda, pada hakikatnya bangsa Indonesia ini tetap ada dalam satu kesatuan. Indonesia yang memiliki banyak keragaman, juga bisa menjadi tempat untuk menyatukan perbedaan, salah satunya dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan Bhineka Tunggal Ika secara langsung, dapat melambangakan Indonesia memiliki berbagai keberagaman mulai dari budaya, keyakinan, bahasa, adat istiadat, suku hingga ras.

Makna Bhinneka Tunggal Ika juga bisa dianalogikan dengan manusia sebagai makhluk sosial, yang dalam kehidupan sehari-hari, tak dapat hidup sendiri dan perlu berinteraksi dengan orang lain. Interaksi dengan orang lain juga berdasar pada dua kepentingan, di mana terdapat kepentingan diri sendiri, yang kedua tentang kepentingan orang lain atau publik. Semboyan nasional resmi Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika Semboyan ini berarti 'bersatu dalam keragaman' yang mewakili prinsip persatuan dan kesatuan di Indonesia. 

Menghadapi tantangan ekonomi global, maka Indonesia sebagai bangsa yang memiliki “Bhinneka Tunggal Ika” sebagai identitas diri ini, seharusnya menjadi filter dalam kehidupan sehari-hari setiap warga negara Indonesia pada situasi ini. Orang biasanya khawatir tentang ketinggalan tren atau sesuatu yang serupa dan berpikir bahwa segala sesuatu yang mereka lihat melalui item ini kuno.

Sayangnya, kekhawatiran tersebut membawa mereka secara tidak langsung membawa mereka ke dalam masyarakat yang apatis dan intoleran. Jika sebuah ungkapan tidak dapat mengambil peran untuk menyadarkan orang akan situasi ini, maka budaya itu sendiri yang lebih dekat dengan mereka harus dipertimbangkan. Misalnya, wayang sebagai budaya Jawa memiliki banyak nilai kehidupan 

 

3 dari 5 halaman

Sejarah Bhineka Tunggal Ika

Adapun semboyang Bhinneka Tunggal Ika sendiri diangkat dari buku karya Sutasoma Mpu Tantular di Kerajaan Majapahit (abad ke-14). Semangat kebhinekaan saat itu mulai menginspirasi gubernur Majapahit, Gajah Mada ketika dirinya ingin mengucapkan Sumpah Palapa. Sumpah yang diucapakan adalah sebuah pernyataan yang dimaksudkan untuk mempersatukan Nusantara.

Namun waktu berlalu, dan setelah beberapa abad kemudian muncul ungkapan Bhinneka Tunggal Ika yang juga dimasukkan dalam tulisan Hendrik Kern, seorang ahli bahasa orientalis dari Belanda yang berjudul Verspreide Geschriften. Adapun potongan tulisan itu, dibacakan oleh Mohammad Yamin dan dibawa ke sidang pertama BPUPKI pada 29 Mei hingga 1 Juni 1945.

Setelah itu, semboyan Bhinneka Tunggal Ika mulai diusulkan oleh Soekarno dalam merancang lambang negara Indonesia, yaitu Garuda Pancasila, yang ditinjau secara garis besar, semboyan nasional ini berperan penting untuk menegakkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang memiliki berbagai latar belakang dan budaya yang beragam dari Sabang sampai Merauke.

 

4 dari 5 halaman

Tujuan Semboyan Bhineka Tunggal Ika

Arti dari semboyan Bhineka Tunggal Ika adalah kalimat yang bermakna 'berbeda-beda tetapi tetap satu jua', memiliki tujuan penting yang bisa diwujudkan oleh setiap warga negara. 

a. Meminimalkan Suatu Konflik

Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan semboyan bangsa Indonesia ini, tentu memiliki tujuan yaitu persatuan dalam keanekaragaman, sehingga dengan semboyan ini bisa mencegah terjadinya konflik dalam kehidupan pribadi dan masyarakat luas atau kelompok. Salah satu caranya adalah melakukan konsultasi atau saran, serta langkah yang bisa diambil oleh negara Indonesia dalam mencegah perseteruan yang memicu diskusi tentang kelompok yang tidak terlihat atau tidak bekerja dengan mereka. 

b. Wujudkan Tujuan Negara

Dengan adanya semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang ditulis pada pita di atasnya ada burung Garuda, menjadikannya sebagai salah satu simbol destinasi di tanah air. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika tentu memiliki peran yang sangat penting dalam upaya mencapai tujuan suatu negara dalam bentuk Pancasila. Bhinneka Tunggal Ika sendiri berlaku untuk seluruh rakyat Indonesia, yang bisa digunakan untuk mewujudkan tujuan negara.

c. Wujudkan Masyarakat Madani

Tujuan Bhineka Tunggal Ika, dapat mewujudkan masyarakat madani yang dalam aspeknya memiliki peradaban bersama. Rakyat yang berbudaya dan tentram merupakan salah satu ciri khas masyarakat madani, yang memungkinkan seluruh masyarakat Indonesia untuk melakukan kontak tanpa memandang ras, suku, atau perbedaan yang lain.

- Tujuan Bhineka Tunggal Ika, juga dapat membantu dalam menjaga persatuan bangsa dan negara Indonesia.

- Mendorong pejuangan para pendahulu, yang bisa tetap diteruskan tanpa menjadi objek republik Indonesia wilayah kesatuan.

- Mampu meningkatan identitas dan kebangaan sebagai bangsa Indonesia, serta menumbuhkan nilai kegotongroyongan dan solidaritas.

- Berfungsi sebagai benteng persatuan bangsa dan Negara Indonesia di Era Globalisasi. 

 

 

5 dari 5 halaman

Contoh Penerapan Semboyang Bhineka Tunggal Ika

Arti dari semboyan Bhineka Tunggal Ika adalah keberagaman dan juga persatuan. Berikut contoh penerapannya:

1. Menegakkan pluralisme, di mana sebagai warga negara, dapat menegakan pluralisme atau sikap mengetahui, memahami, meyakini atau mengerti bahwa perbedaan itu wajar. 

2. Menunjukan toleransi secara beragama dan berbudaya, di mana setiap warga negara saling menghargai dan membantu saat warga negara lain merayakan hari besarnya. 

3. Menjunjung tinggi kepentingan bersama, dan bisa mengurangi sikap egois dan memaksakan kehendak pribadi pada orang lain.

4. Saling tolong-menolong dalam kehidupan bermasyarakat.

5. Tidak membuat ujaran kebencian di media sosial

6. Selalu bermusyawarah untuk membuat keputusan untuk kepentingan bersama.

7. Saling menjaga ketertiban umum dan tidak memaksakan kehendak kepada orang lain

8. Mendamaikan warga yang bersengketa, serta mencegah perpecahan dan permusuhan karena perbedaan suku

9. Tidak membeda-bedakan status sosial dalam bergaul