Sukses

Biosfer Adalah Sistem Ekologis Global, Ketahui Komponen-Komponennya

Biosfer adalah ekosistem global yang terdiri dari organisme hidup (biota) dan faktor abiotik (tak hidup).

Liputan6.com, Jakarta Biosfer adalah istilah yang berkaitan dengan makhluk hidup yang ada di Bumi. Biosfer adalah bagian-bagian Bumi yang membentang dari sistem akar terdalam pohon, hingga hutan hujan yang rimbun dan puncak gunung yang tinggi.

Secara sederhana, biosfer adalah tempat tinggal makhluk hidup di bumi dengan lapisan yang paling tipis. Lapisan biosfer hanya berkisar 9.000 meter dan menjadi sistem kehidupan yang kompleks. Biosfer bumi merupakan tempat paling ideal sebagai tempat berlangsungnya kehidupan.

Biosfer adalah ekosistem global yang terdiri dari organisme hidup (biota) dan faktor abiotik (tak hidup) dari mana mereka memperoleh energi dan nutrisi. Biosfer ini sangat penting dalam kehidupan makhluk hidup.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai pengertian biosfer dan komponen-komponennya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (4/11/2022).

2 dari 4 halaman

Pengertian Biosfer

Kata biosfer berasal dari bahas Yunani yakni bios yang berarti kehidupan dan sphaira yang berarti lingkungan. Biosfer adalah  bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung.

Dalam pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer atau batuan, hidrosfer atau air, dan atmosfer atau udara Bumi. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian biosfer adalah bagian atmosfer yang paling bawah di dekat permukaan bumi, tempat tinggal makhluk hidup, berupa lingkungan yang isinya segala sesuatu yang hidup (manusia, hewan, tumbuhan).

Dikutip dari laman Britannica, pengertian biosfer adalah sistem yang dicirikan oleh siklus materi yang terus menerus dan aliran energi matahari yang menyertainya di mana molekul dan sel besar tertentu bereproduksi sendiri.

3 dari 4 halaman

Komponen Biosfer

Dikutip dari laman Kemdikbud, komponen biosfer adalah unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi. Berikut ini penjelasannya:

1. Atmosfer atau Udara Bumi

Atmosfer berasal dari kata atmo yang berarti udara dan sphere yang berarti lapisan sehingga atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi. Atmosfer terbagi menjadi empat lapisan yaitu:

a. Lapisan troposfer, yaitu merupakan lapisan atmosfer yang paling bawah dan dekat dengan permukaan bumi. Lapisan ini memiliki ketinggian 0 sampai 12 km dari permukaan laut.

b. Lapisan stratosfer, yaitu lapisan kedua dari permukaan bumi yang memiliki ketinggian dari 12 sampai 50 km dari atas permukaan laut.

c. Lapisan mesosfer, yaitu lapisan ketiga atmosfer yang memiliki ketinggian 50 sampai 80 km dari atas permukaan laut.

d. Lapisan termosfer atau inosfer, yaitu lapisan yang panas dengan ketinggian antara 80 sampai 700 km di atas permukaan laut.

2. Litosfer atau Batuan Bumi

Litosfer berasal dari kata lithos yang berarti batuan dan sphere yang berarti lapisan sehingga litosfer adalah lapisan kulit bumi yang paling luar dengan ketebalan 1.200km dan memiliki jenis rata-rata 2,8 gram per sentimeter kubik. Litosfer tersusun dari beberapa lapisan yaitu:

a. Lapisan sial, yaitu lapisan yang terdapat batuan sedimen, granit, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua.

b. Lapisan sima, yaitu lapisan yang bersifat elastis dan memiliki ketebalan rata-rata 65 km.

3. Hidrosfer atau Air

Hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau, sungai, laut, samudera, air tanah, dan uap air yang terdapat di lapisan udara.

4 dari 4 halaman

Faktor-Faktor Persebaran Flora dan Fauna

Berikut ini terdapat beberapa faktor yang mendasari persebaran flora dan fauna yang penting diketahui, yakni:

1. Kondisi geologi

Bumi kita ini menurut beberapa teori dahulu terdiri atas satu benua besar dan satu samudra, namun karena adanya gaya endogen yang sangat kuat maka benua yang besar itu menjadi terpisah. Pecahan benua ini yang sering disebut sebagai teka-teki raksasa. Dengan terpecahnya benua tersebut, flora dan fauna dapat berkembang dengan baik sejalan dengan terbentuknya benua.

2. Iklim

Suhu dan kelembapan udara berpengaruh terhadap proses perkembangan fisik flora dan fauna, sedangkan sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk fotosintesis dan metabolisme tubuh bagi beberapa jenis hewan. Angin sangat berperan dalam proses penyerbukan atau bahkan menerbangkan beberapa biji-bijian sehingga berpengaruh langsung terhadap persebaran flora. Kondisi iklim yang berbeda menyebabkan flora dan fauna berbeda pula. Di daerah tropis sangat kaya akan keanekaragaman flora dan fauna, karena pada daerah ini cukup mendapatkan sinar matahari dan hujan, keadaan ini berbeda dengan di daerah gurun. Gurun adalah tempat yang minim air dan terlalu banyak sinar matahari, sehingga sangat minim jenis flora dan fauna.

3. Ketinggian tempat

Habitat beberapa tanaman di Indonesia berdasarkan suhu. Untuk itu, keanekaragaman flora dan fauna juga dipengaruhi oleh suhu dalam wilayah tertentu. Mulai dari wilayah dataran tinggi, hingga wilayah yang dianggap dataran rendah.

4. Faktor biotik

Pohon beringin merupakan salah satu tanaman yang disukai burung. Burung-burung tersebut memakan biji beringin yang telah matang, lalu burung tersebut tanpa sadar ternyata telah menyebarkan tanaman beringin melalui biji yang masuk ke dalam tubuh burung lalu keluar bersama kotorannya. Pencernaan burung ternyata tidak mampu memecah kulit keras biji-biji tertentu sehingga biji tersebut keluar bersama kotoran. Biji yang keluar bersama kotoran tersebut apabila berada di habitat yang cocok akan tumbuh menjadi tanaman baru. Dengan begitu, kehidupan baru akan terjadi.