Liputan6.com, Jakarta Autoimun adalah penyakit yang harus diwaspadai setiap orang. Pasalnya, ada 80 jenis penyakit autoimun dengan sebagian gejala yang sama. Gejala yang hampir sama tersebut membuat seseorang sulit diketahui apakah ia menderita penyakit autoimun atau tidak.
Baca Juga
Advertisement
Autoimun adalah penyakit yang terjadi saat sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuh sendiri. Penyakit autoimun terjadi saat sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat dalam tubuh, padahal seharusnya menjadi benteng bagi tubuh dalam melawan penyakit dan sel asing, seperti bakteri dan virus.
Penyakit autoimun ini dapat memengaruhi hampir seluruh bagian tubuh, termasuk otak, saraf, otot, kulit, sendi, jantung, dan lain sebagainya. Tergantung jenisnya, penyakit autoimun ini bisa memengaruhi satu atau banyak jaringan tubuh.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (4/11/2022) tentang autoimun.
Mengenal Autoimun
Autoimun adalah kondisi yang berbahaya. Pada umumnya, autoimun adalah penyakit kelainan kekebalan tubuh. Autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuh sendiri. Penyakit autoimun merupakan penyakit yang dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh seseorang.
Normalnya, sistem kekebalan tubuh menjaga tubuh dari serangan organisme asing, seperti bakteri atau virus. Namun, pada seseorang yang menderita penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuhnya melihat sel tubuh yang sehat sebagai organisme asing. Sehingga sistem kekebalan tubuh akan melepaskan protein yang disebut autoantibodi untuk menyerang sel-sel tubuh yang sehat.
Sebagian penyakit autoimun hanya menyerang satu organ, seperti diabetes tipe 1 yang menyerang pankreas. Namun, sebagian penyakit autoimun lainnya, seperti lupus, dapat menyerang berbagai organ pada tubuh. Penderita penyakit autoimun tentunya tubuhnya mudah terserang virus dan bakteri. Hal ini disebabkan karena penyakit autoimun dapat menurunkan kemampuan tubuh melawan virus dan bakteri.
Advertisement
Penyebab Penyakit Autoimun
Para ahli masih belum menemukan penyebab pasti dari penyakit autoimun sampai saat ini. Namun, terdapat beagam faktor yang menyebabkan seseorang berisiko mengidap penyakit autoimun. Faktor penyebab penyakit autoimun adalah sebagai berikut:
- Genetik. Faktor genetik merupakan faktor risiko utama yang bisa menimbulkan penyakit autoimun. Meski demikian, faktor ini bukan satu-satunya yang bisa memicu reaksi kekebalan tubuh.
- Lingkungan. Faktor lingkungan mencakup paparan zat tertentu seperti asbes, merkuri, perak dan emas, serta pola makan yang kurang sehat.
- Infeksi. Penyakit autoimun sering dikaitkan dengan terjadinya gejala infeksi. Hal tersebut dianggap wajar karena gejala penyakit autoimun sebagian besar, diperburuk oleh infeksi tertentu.
- Perubahan Hormon. Beberapa penyakit autoimun sering kali menyerang perempuan pasca melahirkan. Hal ini menyebabkan hadirnya sebuah asumsi bahwa penyakit autoimun terkait dengan perubahan hormon, misalnya saat hamil, melahirkan, atau menopause.
Gejala Penyakit Autoimun
Ada banyak jenis penyakit autoimun dan beberapa di antaranya memiliki gejala yang sama. Masing-masing penyakit autoimun memiliki gejala yang spesifik, misalnya sering merasa haus, lemas, dan penurunan berat badan pada penderita diabetes tipe 1. Pada umumnya, gejala-gejala awal penyakit autoimun adalah sebagai berikut:
- Rasa lelah
- Nyeri otot
- Pembengkakan dan kemerahan pada bagian tubuh tertentu
- Demam ringan
- Kesulitan berkonsentrasi
- Rasa baal dan kesemutan pada tangan dan kaki
- Kerontokan rambut
- Ruam pada kulit
Advertisement
Pengobatan Penyakit Autoimun
Seperti diketahui ada banyak jenis penyakit autoimun, oleh sebab itu penanganannya sangat bergantung pada jenis penyakit yang dialami. Tujuan penanganan pada sebagian besar penyakit autoimun adalah untuk mengontrol respons imun yang berlebih dan mengurangi peradangan yang terjadi.
Beberapa jenis pengobatan autoimun yang biasa diresepkan oleh dokter adalah pengobatan antiradang dan pengobatan untuk menekan sistem daya tahan tubuh. Dokter juga dapat merekomendasikan penggunaan obat autoimun untuk mengatasi keluhan seperti nyeri, pembengkakan, rasa lelah, dan ruam pada kulit, bila terdapat tanda dan gejala tersebut.
Penderita penyakit autoimun juga dianjurkan mengonsumsi diet dengan gizi seimbang, melakukan olahraga secara rutin, serta mengelola stres dengan lebih sehat. Pola hidup lebih sehat akan sangat membantu menjaga kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Sementara untuk penanganan penyakit autoimun, belum diketahui secara pasti. Pasalnya, penyebab terjadinya penyakit auotimun juga belum diketahui secara pasti. Belum terdapat metode pencegahan autoimun yang terbukti efektif secara sepenuhnya dalam mencegah timbulnya penyakit autoimun.
Jenis Penyakit Autoimun yang Umum Terjadi
Tercatat ada 80 jenis penyakit autoimun dengan sebagian gejala yang sama. Hal ini membuat seseorang sulit diketahui apakah menderita gangguan ini atau tidak, dan pada jenis yang mana. Jenis penyakit autoimun adalah sebagai berikut:
Rheumatoid Arthritis atau Rematik
Rematik merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh gangguan autoimun. Rematik atau dalam bahasa medis disebut dengan Rheumatoid Arthritis (RA) merupakan penyakit yang menyebabkan radang dan kemudian mengakibatkan rasa nyeri, kaku, dan bengkak pada sendi. Kondisi ini merupakan penyakit autoimun yang menyerang sendi. Penderita rematik biasanya akan merasakan gejala seperti sendi sakit, kaku, dan bengkak.
Lupus
Lupus merupakan salah satu penyakit autoimun yang bisa berakibat fatal karena sistem kekebalan tubuh menyerang organ dan jaringan tubuh. Lupus bisa terjadi saat antibodi yang dihasilkan tubuh menempel pada jaringan di seluruh tubuh. Ada beberapa jaringan tubuh yang umumnya terkena lupus seperti ginjal, paru-paru, sel darah, saraf, sendi, dan kulit. Penderita lupus kerap mengalami gejala seperti demam, berat badan turun, rambut rontok, kelelahan, ruam, nyeri atau bengkak pada sendi dan otot, sensitif terhadap sinar matahari, sakit dada, sakit kepala, dan kejang.
Psoriasis
Psoriasis merupakan peradangan pada kulit yang ditandai dengan ruam merah, kulit kering, tebal, bersisik, dan mudah terkelupas. Terkadang, penyakit ini juga disertai dengan gatal dan nyeri. Biasanya psoriasis lebih sering muncul di daerah lutut, siku, punggung bagian bawah, dan kulit kepala.
Multiple Sclerosis (MS)
Multiple sclerosis merupakan penyakit autoimun dan peradangan sistem saraf pusat yang memengaruhi sel saraf otak dan tulang belakang. Pada Multiple sclerosis ini imunitas tubuh menyerang sel saraf yang memiliki selubung (mielin) di sistem saraf pusat. Kerusakan sel saraf bisa terjadi di otak maupun di sumsum tulang belakang. Kondisi ini mengakibatkan koordinasi antara otak dan bagian tubuh lain menjadi terganggu. Gejala yang kerap dirasakan pada penderita Multiple sclerosis adalah nyeri, lelah, otot tegang, gangguan penglihatan, dan kurangnya koordinasi tubuh.
Diabetes Mellitus Tipe 1
Penyakit diabetes tipe 1 disebabkan oleh serangan sistem kekebalan tubuh pada sel-sel pankreas yang memiliki tugas memproduksi insulin. Hal ini menyebabkan terganggunya produksi insulin sehingga tubuh tidak mampu mengontrol kadar gula darah. Jika hal ini tidak dihentikan, maka berisiko menimbulkan kerusakan pada berbagai organ, seperti ginjal, mata, otak, jantung, atau pembuluh darah.Â
Advertisement