Liputan6.com, Jakarta Diakronik adalah istilah yang kerap didengar oleh seseorang yang bergelut dengan ilmu sejarah. Diakronik adalah metode pendekatan bahasa dengan melihat perkembangan sepanjang waktu yang bersifat historis. Diakronik umumnya digunakan untuk melihat peristiwa sejarah.
Baca Juga
Advertisement
Diakronik adalah konsep penting yang membahas mengenai cara berpikir dalam mempelajari sejarah. Hal ini karena dengan adanya konsep diakronik, membuat pembelajaran sejarah dapat memberikan gambaran yang utuh, mengenai peristiwa atau perjalanan sejarah dari tinjauan aspek tertentu.Â
Terdapat dua cara berpikir dalam mempelajari sejarah, yaitu diakronik dan sinkronik. Keduanya adalah cara pandang yang penting untuk diketahui, dimana diakronik adalah memanjang dalam waktu sedangkan sinkronik adalah melebar dalam ruang.Â
Untuk lebih memahami tentang apa itu Diakronik? Berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Selasa (8/11/2022) tentang pengertian Diakronik, ciri-ciri Diakronik, unsur Diakronik dan perbedaannya dengan sinkronik.
Pengertian Diakronik
Diakronik adalah cara berpikir secara kronologis atau urutan peristiwa yang terjadi dari berbagai catatan tentang suatu kejadian. Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diakronik adalah berkenaan dengan pendekatan terhadap bahasa dengan melihat perkembangan sepanjang waktu; bersifat historis.
Sedangkan menurut bahasa Diakronik berasal dari bahasa Yunani, diakronik berasal dari kata 'dia' dan 'khronos'. 'Dia' memiliki memiliki arti melintas atau melewati, sedangkan 'khronos' adalah perjalanan waktu.
Diakronik biasanya digunakan untuk merekonstruksi peristiwa sejarah atau juga dapat digunakan untuk membandingkan kejadian sejarah pada waktu yang sama di tempat yang berbeda. Diakronik adalah cara berpikir sejarah yang menceritakan sebuah peristiwa yang memanjang dalam waktu namun terbatas dalam ruang lingkup.
Sejarawan sering menggunakan cara pikir diakronik. Diakronik menjadi landasan untuk mempelajari peristiwa sejarah dalam mengurutkan waktu yang teratur dan melalui proses kausalitas atau sebab-akibat dan saling berpengaruh satu sama lainnya.
Advertisement
Unsur-Unsur Diakronik
Pola pikir diakronik ini digunakan untuk mencari sebab akibat atau kronologi dari sebuah peristiwa yang terjadi dan diurutkan dengan peristiwa sebelumnya. Dalam melihat peristiwa sejarah, konsep berpikir diakronik memiliki dua unsur, berikut penjelasannya:
1. Unsur Periodisasi
Unsur periodisasi adalah unsur yang menganalisis suatu peristiwa sejarah yang berlangsung secara runtut atau urut dari berbagai peristiwa tertentu pada masa lalu. Contohnya: periode zaman zaman orde lama ke orde baru dan lain sebagainya.
2. Unsur Kronologis
Unsur Kronologis adalah unsur yang menganalisis suatu peristiwa sejarah yang berlangsung secara teratur dari segi proses dan waktu terjadinya peristiwa. Contohnya: kronologis pertempuran Surabaya (27 Oktober - 20 November 1945).
Ciri-Ciri Diakronik
Konsep Diakronik adalah cara berpikir menganalisis suatu kejadian dari waktu ke waktu. Sehingga memungkinkan seseorang untuk menilai bahwa perubahan tersebut telah terjadi sepanjang waktu. Berikut ini adalah beberapa ciri dari konsep berpikir Diakronik, yaitu:Â
1. Lebih menekankan pada proses durasi, karena berpikir diakronis adalah mempelajari sejarah sebagai proses waktu, sehingga lebih menekankan pada prosesnya.
2. Bersifat vertikal, yaitu menjelaskan proses suatu peristiwa dari awal hingga akhir, mengacu pada kejadian yang berurut sesuai dengan waktu kejadiannya.
3. Terdapat konsep perbandingan atau hubungan kausalitas (sebab-akibat), ada aksi ada reaksi, ada kejayaan ada pula kehancuran.
4. Mengkaji masa peristiwa yang satu dengan yang lain atau berkesinambungan.
5. Mengurai pembahasan pada satu peristiwa
6. Cakupan kajian luas
Advertisement
Perbedaan Diakronik dan Sinkronik
Dalam pengamatan peristiwa sejarah, terdapat dua konsep yang biasa digunakan, yaitu sinkronik dan diakronik. Perbedaan antara konsep sinkronis dan diakronik adalah terletak pada penekanan ruang dan waktu yang ada.Â
konsep diakronis biasanya digunakan untuk memahami suatu peristiwa yang didasarkan pada aspek waktu yang terus berlangsung. Sedangkan, konsep sinkronis kerap digunakan untuk memahami suatu peristiwa sejarah berdasarkan pada aspek ruangnya
Sinkronis memiliki arti melebar dalam ruang. Jadi, konsep cara pikir ini merupakan ciri khas dari penelitian yang menekankan pada pengamatan dari aspek keruangan. Dari penjelasan ini, dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara konsep diakronis dan sinkronis terletak pada sudut pandang dalam memahami peristiwa sejarah.