Liputan6.com, Jakarta Dinamisme adalah salah satu bentuk sistem kepercayaan yang paling kuno dan tersebar luas di mana berbagai budaya. Dinamisme adalah sistem kepercayaan yang meyakini bahwa ada kekuatan pada benda-benda di alam semesta.
Baca Juga
Advertisement
Sebagai contoh, dinamisme meyakini bahwa sebuah batu tertentu atau pohon memiliki kekuatan yang luar biasa. Oleh karenanya, mereka yang menganut dinamisme menjadikan benda-benda semacam itu sebagai objek pemujaan atau sesembahan.
Berbeda dengan sistem kepercayaan lain yang juga mengatur permasalahan kehidupan lain termasuk norma dan nilai moral, dinamisme adalah sistem kepercayaan yang tidak mengatur hal tersebut. Dinamisme hanya berfokus pada keyakinan bahwa setiap hal yang ada di dunia ini, baik itu manusia, tumbuhan, hewan, batu, lingkungan, memiliki kekuatannya sendiri.
Dinamisme adalah sistem kepercayaan yang membuat penganutnya memperlakukan segala hal khususnya lingkungan tertentu dengan penuh rasa hormat. Misalnya saja, ketika sedang akan memasuki lingkungan tertentu seperti hutan, penganut dinamisme akan mengucapkan salah dan semacamnya.
Bentuk penghormatan ini juga bisa dilakukan dengan tidak melakukan hal-hal yang dianggap merusak lingkungan, seperti membuang sampah sembarangan atau menebang pohon sembarangan. Untuk lebih memahami mengenai dinamisme, berikut adalah ulasan lengkapnya, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (9/11/2022).
Pengertian Dinamisme
Istilah dinamisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu dunamos. Dalam bahasa Inggris disebut dynamic, artinya adalah kekuatan, daya, kekuatan atau khasiat
Dalam pandangan filsafat, seperti dikutip dari Encyclopedia.com, dinamisme adalah sistem, teori, atau doktrin yang berusaha menjelaskan fenomena alam semesta dengan beberapa kekuatan atau energi imanen.
Sementara itu, dari sudut pandang studi agama, dinamisme adalah sudut pandang teoretis yang meyakini adanya kekuatan atau energi universal dan imanen yang mendasari semua keyakinan, praktik, dan bentuk asosiasi agama.
Sederhananya, dinamisme adalah suatu sistem kepercayaan di mana penganutnya meyakini bahwa benda-benda di sekitar manusia memiliki kekuatan. Dengan kata lain, dinamisme adalah keyakinan terhadap kekuatan yang berada dalam zat suatu benda dan diyakini mampu memberikan suatu manfaat dan marabahaya. Kekuatan itu bisa berasal dari api, batu-batuan, air, pohon, binatang, bahkan manusia.
Dalam artikelnya berjudul "Kepercayaan Animisme dan Dinamisme dalam Masyarakat Islam Aceh," Ridwan Hasan (2012), dinamisme adalah sistem kepercayaan yang lahir dari rasa ketergantungan manusia terhadap daya dan kekuatan lain yang berada di luar dirinya.
Setiap manusia akan selalu merasa butuh dan berharap kepada zat lain yang dianggapnya mampu memberikan berbagai pertolongan dengan kekuatan yang dimilikinya. Oleh karenanya, manusia akan mencari zat lain yang akan ia sembah, karena ia merasa tenang dan nyaman jika ia selalu berada dekat zat tersebut.
Advertisement
Contoh Praktik Dinamisme
Dinamisme adalah sebuah sistem kepercayaan yang meyakini bahwa benda-benda di sekitar manusia memiliki kekuatan tertentu. Keyakinan ini bisa dilihat dari praktik yang dilakukan oleh masyarakat penganut sistem kepercayaan ini. Adapun contoh praktik kepercayaan dinamisme adalah pemujaan terhadap tempat atau benda tertentu.
Dinamisme adalah sebuah sistem kepercayaan yang meyakini adanya kekuatan pada benda-benda di sekitar manusia. Hal ini dapat ditunjukkan dari praktik pemujaan terhadap tempat dan benda tertentu. Menurut penganut dinamisme, praktik pemujaan ini dilakukan karena tempat-tempat tertentu atau benda mati tertentu dapat menolong mereka meraih kebaikan dan dan menyelamatkan mereka dari bahaya dan bencana.
Penganut dinamisme biasanya akan memuja tempat-tempat atau benda tertentu dengan cara memberikan sesaji. Jika itu benda yang dianggap keramat, seperti keris, biasanya akan ritual memandikan di waktu-waktu tertentu.
Tidak hanya itu, dinamisme juga dipraktikkan dengan cara menerapkan aturan tertentu dalam rangka menghormati tempat-tempat tertentu yang dianggap memiliki kekuatan. Misalnya saja, ketika sedang berada di hutan tertentu, seseorang tidak diperkenankan menggunakan pakaian tertentu, mengucapkan hal-hal yang dilarang, atau menebang pohon sembarangan.
Perbedaan Dinamisme dan Animisme
Dinamisme adalah suatu sistem kepercayaan yang sering dikaitkan dengan animisme. Jika dilihat dari definisinya, dinamisme dan animisme memang tampak mirip. Dinamisme adalah keyakinan terhadap kekuatan yang berada dalam zat suatu benda dan diyakini mampu memberikan suatu manfaat dan marabahaya. Sedangkan animisme adalah paham atau keyakinan bahwa roh atau jiwa ada pada benda-benda tertentu tidak hanya sebatas ada pada makhluk hidup.
Paham animisme memiliki keyakinan setelah manusia meninggal dunia, jiwa atau roh akan meninggalkan jasmaninya kemudian dapat berpindah menempati makhluk hidup atau benda material. Oleh sebab itu, diperlukan pemujaan kepada arwah leluhur atau benda yang memiliki kekuatan gaib tersebut agar tidak mengganggu.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara dinamisme dan animisme adalah objek pemujaannya. Jika dinamisme memuja objek atau benda-benda yang diyakini memiliki kekuatan. Sedangkan dinamisme lebih memuja roh atau jiwa seseorang yang diyakini bersemayam pada benda tertentu.
Demikian adalah penjelasan mengenai dinamisme sebagai suatu sistem kepercayaan yang telah berkembang sejak zaman kuno. Dinamisme adalah suatu sistem kepercayaan yang meyakini adanya kekuatan pada benda-benda di sekitar manusia. Dinamisme juga sering dikaitkan dengan animisme. Meski demikian, dinamisme dan animisme adalah dua hal yang berbeda.
Jika dinamisme meyakini adanya kekuatan dalam benda-benda di sekitar manusia, maka animisme meyakini bahwa terdapat roh-roh atau jiwa yang bersemayam pada benda-benda tertentu. Animisme meyakini, setelah manusia mati, jiwanya akan bersemayam pada benda-benda tertentu.
Advertisement