Liputan6.com, Jakarta Ergonomi adalah salah satu proses merancang atau mengatur tempat kerja, produk dan sistem sehingga sesuai dengan orang yang menggunakannya. Bagi kebanyakan orang pasti berpikir bahwa ergonomi memiliki kaitan erat dengan desain kontrol dan instrumen mobil. Namun tak hanya itu saja, ergonomi juga berlaku untuk desain apa pun yang melibatkan orang di mana ada ruang kerja, olahraga dan rekreasi, kesehatan dan juga keselamatan.
Baca Juga
Advertisement
Ergonomi adalah cabang ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mempelajari tentang kemampuan dan keterbatasan manusia, sehingga bisa menerapkan pembelajaran ini untuk meningkatkan interaksi manusia dengan produk, sistem, bahkan untuk lingkungan.
Ergonomi adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan pemahaman dan interaksi antara manusia, serta kaitannya terhadap elemen lain dari suatu sistem. Tak hanya itu, ergonomi juga memiliki kaitan erat dengan profesi yang menerapkan teori, prinsip, data, dan metode untuk merancang dalam rangka mengoptimalkan kesejahteraan manusia dan sistem secara keseluruhan.
Berikut ini pengertian dan manfaat ergonomi yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (10/11/2022).Â
Pengertian Ergonomi Menurut Para Ahli
Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘ergos’ dan ‘nomos’, di mana ergos yang berarti kerja, sedangkan ‘nomos’ adalah aturan. Oleh karena itu, ergonomi adalah istilah aturan kerja. Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang desain untuk manusia, di mana ada upaya menyesuaikan lingkungan kerja dengan kebutuhan pengguna atau manusianya.
Ergonomi adalah ilmu yang juga mempelajari interaksi manusia dengan sistem, profesi, prinsip, hingga data dan metode untuk merancang sistem menjadi optimal. Beberapa ahli juga turut mendefinisikan pengertian ergonomi, lewat beberapa sudut pandang.Â
1. Ginting Rosnani (2010)
Menurut Rosnani, ergonomi adalah salah satu ilmu yang sistematis, untuk memanfaatkan informasi tentang hakikat juga kemampuan dan keterbatasan manusia. Ketika merancang suatu sistem kerja, bertujuan agar manusia dapat hidup dan juga bekerja dalam suatu sistem yang baik yaitu untuk mencapai apa yang diinginkan.Â
2. The International Ergonomics Association (2000)
Menurut asosiasi ergonomi internasional, adalah ilmu yang mendesak untuk memperhatikan interaksi antara manusia dengan bagian lain dari suatu sistem. Interaksi yang dilakukan juga memiliki makna dan teori, juga prinsip yang dirancang untuk mengoptimalkan kesejahteraan manusia.
3. Wignjosoebroto S (2003)
Menurut Wignjosoebroto, ergonomi adalah ilmu yang secara sistematis bisa memanfaatkan informasi tentang kemampuan dan keterbatasan manusia, dalam merancang suatu sistem kerja agar manusia dapat hidup dan bekerja secara lebih baik, efektif dan efisien.Â
4. Eko Nurmianto (2004:1)
Pengertian ergonomi selanjutnya menurut Nurmianto adalah ilmu yang mempelajari aspek manusia dalam lingkungan kerja ditinjau dari anatomi, secara fisiologi, psikologi, teknik, manajemen dan desain desain.
5. Suma’mur (1989)
Ergonomi adalah komponen kegiatan dalam ruang lingkup hyperke, yang mencakup keserasian timbal balik antara bekerja dan bekerja demi efisiensi dan kenyamanan kerja.
6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2007)
Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia, serta hubungannya dengan pekerjaan. Sasaran penelitian ilmu ergonomi adalah manusia saat bekerja di lingkungan, yang secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi adalah penyesuaian tugas kerja dengan kondisi tubuh manusia yang bertujuan untuk mengurangi stres yang akan dihadapi.
Â
Â
Â
Advertisement
Domain Ergonomi
Ergonomi mengacu pada banyak disiplin ilmu, yang bertujuan untuk mengoptimalkan interaksi antara lingkungan kerja dan pekerja.
- Disiplin
- Antropometri
- Biomekanika
- Teknik Mesin
- Teknik Industri
- Desain industri
- Desain informasi
- Kinesiologi
- Fisiologi
- Psikologi
Terdapat domain spesialisasi ergonomi menurut Asosiasi Ergonomi Internasional diantaranya:
1. Ergonomi Fisik
Ergonomi fisik berkaitan dengan anatomi manusia, antropometrik, fisiologis dan karakteristik biomekanik yang berkaitan dengan aktivitas fisik. Terdapat beberapa topik yang relevan meliputi postur kerja, penanganan material, gerakan berulang, gangguan muskuloskeletal terkait pekerjaan, tata letak tempat kerja, keselamatan dan kesehatan fisik.
2. Ergonomi Kognitif
Ergonomi kognitif juga berkaitan dengan proses mental, seperti persepsi, memori, penalaran, dan respon motorik, karena mereka mempengaruhi interaksi antara manusia dan elemen lain dari suatu sistem. Sehingga bahasan yang cocok termasuk beban kerja mental, pengambilan keputusan, kinerja terampil, interaksi manusia-komputer, keandalan manusia, stres kerja, dan pelatihan karena ini mungkin berhubungan dengan desain sistem manusia.
3. Ergonomi Organisasi
Ergonomi organisasi berkaitan dengan optimalisasi sistem sosioteknik, termasuk struktur organisasi, kebijakan, dan prosesnya. Topiknya mencakup komunikasi, manajemen sumber daya kru, desain kerja, desain waktu kerja, kerja tim, desain partisipatif, ergonomi komunitas, kerja kooperatif, paradigma kerja baru, organisasi virtual, kerja jarak jauh, dan manajemen mutu.
Â
Â
Â
Manfaat dan Tahapan Ergonomi
Terdapat beberapa manfaat ergonomi yang sangat penting dalam dunia kerja.
- Biaya lebih rendah
- Produktivitas yang lebih tinggi
- Kualitas produk lebih baik
- Keterlibatan karyawan yang ditingkatkan
- Budaya keselamatan yang lebih baik
Dalam Proses peningkatan ergonomi secara sistematis, dapat mengidentifikasi bahaya ergonomis dan menerapkan langkah-langkah pengendalian teknis dan administratif untuk mengurangi faktor risiko secara terukur.
- Menilai Risiko
Melakukan penilaian ergonomis adalah elemen dasar dari proses ergonomi. Upaya peningkatan ergonomis Anda tidak akan pernah berhasil, tanpa kinerja yang efektif serta bisa menilai pekerjaan di tempat kerja untuk faktor risiko gangguan muskuloskeletal (MSD).
- Rencana Peningkatan
Tujuan inti dari proses ergonomi adalah untuk membuat perubahan di tempat kerja, sehingga menghindari dan mengurangi risiko. Membuat perubahan pada skala dapat memerlukan upaya perencanaan yang signifikan yang mencakup memprioritaskan pekerjaan untuk ditingkatkan, mengidentifikasi ide-ide perbaikan yang efektif, dan pembenaran biaya proyek perbaikan.
- Ukur Kemajuan
Pengukuran adalah komponen penting dari setiap proses perbaikan berkelanjutan yang sukses. Program ergonomis berkinerja tinggi diukur secara konstan menggunakan indikator leading dan lagging.
- Solusi Skala
Dengan menetapkan seperangkat alat umum untuk melatih tenaga kerja, menilai risiko, merencanakan peningkatan, mengukur kemajuan, dan merancang proses kerja baru, maka Anda bisa mengukur praktik terbaik ergonomi di seluruh organisasi Anda.
Â
Â
Advertisement