Sukses

5 Fakta Raja Charles III Dilempari Telur, Alasan Pelaku Bikin Heboh

Raja Charles III dan Camelia dihujani telur mentah.

Liputan6.com, Jakarta Setelah kepergian Ratu Elizabeth II, takhta kerajaan Inggris dilanjutkan oleh putranya yang kini jadi Raja Charles III. Baru berkuasa beberapa bulan, Raja Charles harus menghadapi demonstran yang baru saja melemparkan telur kepada rombongannya. Insiden ini terjadi saat Raja Charles berkunjung ke bar Micklegate di York, Inggris, Rabu 9 November 2022.

Melansir dari media setempat, Jumat (11/11/2022), dalam video yang beredar terlihat Raja Charles ditemani sang istri, Camilla. Mereka dan rombongan diketahui tengah melakukan kunjungan ke negara York dalam rangka meluncurkan sebuah patung untuk mendiang ibunya di York yang telah direncanakan untuk menandai tahun ke-70 di atas takhta.

Seperti yang sudah banyak diketahui, melansir dari BBC, Raja Charles telah menjadi sosok yang sangat mudah diakses oleh banyak simpatisan. Dia telah berjabat tangan, bertukar lelucon dan benar-benar menjadi raja yang aktif selama perjalanannya.

Sang Raja tampaknya menikmati hangatnya tanggapan tersebut, seperti saat ia bertemu dengan orang-orang di hari-hari setelah kematian ibunya. Insiden pelemparan telur ini menjadi protes dari pria pelaku yang ternyata merupakan seorang pelajar.

2 dari 6 halaman

1. Lemparan Meleset

Dalam video yang tersebar, terlihat Raja Charles III beserta istri tengah mendapatkan sambutan hangat dari para pemimpin kota di Inggris Utara itu. Mereka tampak berjabat tangan diiringi sorak-sorak warga yang memadati tepian jalan. Usai berjabat tangan, ada lemparan telur yang hampir saja mengenai Raja Charles.

Lemparan telur pertama justru terpental dan mengenai wanita petinggi York hingga akhirnya pecah di aspal. Tak berhenti di sana, ada beberapa lemparan lain yang menyusul lemparan pertama. Untungnya tak ada satupun telur yang terpecah di tubuh Raja Charles III.

Usai dihujani telur, Raja Charles III tampak tenang dan memastikan benda apa yang mengganggunya itu. Ia sejenak melihat ke bawah dan menyadari beberapa telur sudah terpecah.

3 dari 6 halaman

2. Pelempar Telur Berhasil Diringkus

Mengiringi lemparan telur itu, banyak masyarakat yang mulai mencemooh raja. Namun Raja Charles dan rombongan tetap melanjutkan kunjungannya dengan melangkah bersama rombongan lain menjauhi kerumunan. Setelah insiden yang menggegerkan para petinggi dan masyarakat dunia, polisi segera bergegas meringkus pelaku. 

Reuters melaporkan, seorang pria berusia 23 tahun ditangkap atas dugaan pelanggaran ketertiban umum menyusul insiden di Micklegate di York. Pria yang diketahui bernama Patrick Thelwell itu merupakan seorang aktivis perubahan iklim. 

Dalam foto yang beredar, ia dibekuk empat orang polisi di atas tanah berumput. Pihak keamanan kemudian menyeretnya ke mobil tahanan. 

4 dari 6 halaman

3. Tunjukkan Wajah Tak Bersalah

Pria pelempar telur ke Raja Charles sempat berbicara kepada The Mirror (10/11/2022). Ia mengaku saat ditangkap, banyak orang yang mencemoohnya. 

“Setelah saya ditangkap, pengalaman kerumunan itu, benar-benar berteriak dan meratap dengan kemarahan murni. Mengatakan bahwa kepalaku harus ditusuk, bahwa aku harus dibunuh di tempat, kata Patrick Thelwell.

Kendati demikian, Patrick Thelwell justru terlihat memasang wajah tak bersalah saat diringkus polisi. Begitu pula pada malam harinya, mahasiswa asal Universitas York itu dibebaskan dan bertubi-tubi mendapatkan kecaman.

"Saya dikeluarkan pada jam 10 malam, jadi tidak terlalu buruk. Teman-teman saya menunggu saya. Pengacara saya sangat baik. Itu tidak mengganggu saya karena saya mengerti apa itu fasisme, seperti apa kelihatannya, katanya.

“Orang-orang mencabik-cabik rambut saya, mereka meludahi saya. Orang-orang kehilangan akal,” ungkap Patrick Thelwell.

5 dari 6 halaman

4. Alasan Melempar Telur

Raja Charles juga sempat memberikan pidato kerajaan lewat momen kunjungannya di York. Ia di depan tamu mengenang kembali kepemimpinan Ratu Elizabeth II yang hanya bisa dikenang.

"Sekarang, seperti yang telah kita saksikan, dengan sangat sedih, berlalunya masa pemerintahan itu, terungkap dalam ingatannya, sebagai penghormatan atas kehidupan pelayanan dan pengabdian yang luar biasa," kata Raja Charles.

Bersamaan dengan itu, sang pelempar telur dengan wajah tak bersalahnya ditangkap. Malam harinya ketika ditanya mengapa Raja, yang bisa dibilang telah berusaha meningkatkan kesadaran tentang perubahan iklim selama beberapa dekade.

“Jika itu yang kami anggap sebagai seseorang yang paling banyak melakukan perubahan iklim, itu menunjukkan kepada Anda betapa rendahnya standar,” kata Patrick Thelwell.

Bahkan saat insiden terjadi, banyak cemoohan dari para demonstran yang menganggap Raja Charles III bukan raja mereka. Hingga beberapa media lokal mengabarkan ada demonstran yang meneriakkan "negara ini dibangun di atas darah budak".

6 dari 6 halaman

5. Bukan Kali Pertama

Insiden di York bukan pertama kalinya bangsawan menghadapi protes seperti itu. Telur juga dilemparkan ke mobil kerajaan Elizabeth pada 2022 ketika dia mengunjungi Nottingham, Inggris tengah, dan pengunjuk rasa anti-Inggris melemparkan telur ke Charles saat berjalan-jalan di Dublin pusat pada 1995.

Insiden pelemparan dan protes ini makin sering dijumpai di Inggris termasuk pemrotes dengan spanduk 'Bukan Rajaku'. Dan dari hanya beberapa meter jauhnya, telur-telur itu terlempar.

Sang pelaku pelempar telur mengatakan dia telah didakwa dengan Bagian 4 pelanggaran ketertiban umum dan akan diadili di pengadilan pada 1 Desember. Dia sedang dalam perjalanan pulang untuk mengubah kata sandinya setelah menerima pesan jahat dari sosial media.