Liputan6.com, Jakarta Fungsi pola lantai dalam tarian adalah suatu hal yang sangat penting dipahami oleh penari. Pasalnya, pola lantai ini memiliki peran yang sangat penting dalam seni tari. Setiap tarian, baik tari perseorangan, pasangan, ataupun berkelompok memiliki posisi atau formasi tertentu.
Baca Juga
Advertisement
Pola lantai adalah bentuk posisi atau formasi dalam seni tari. Pola lantai dalam tari terbagi menjadi dua, yaitu garis lurus dan garis lengkung. Setiap desain pola lantai tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Hal ini tentunya juga disesuaikan dengan makna dari tarian itu sendiri.
Fungsi pola lantai dalam tarian adalah untuk memperindah pertujukan seni tari. Jadi, pembuatan pola lantai ini perlu memperhatikan hal-hal seperti jumlah penari, ruangan atau panggung pertunjukan, dan gerak tari.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (11/11/2022) tentang fungsi pola lantai dalam tarian adalah.
Mengenal Pola Lantai
Fungsi pola lantai dalam tarian adalah suatu hal yang sangat penting diperhatikan. Namun, sebelum itu kamu tentu perlu mengenali pengertian dari pola lantai itu sendiri. Pola lantai berhubungan dengan posisi atau formasi dalam tarian. Pada beberapa tarian yang dilakukan secara perorangan, berpasangan, ataupun berkelompok, biasanya penari akan membentuk posisi tertentu.
Pola lantai adalah bentuk posisi atau formasi tertentu pada tari. Fungsi pola lantai dalam tarian adlaah untuk memperindah pertunjukan karya tari. Jadi, dalam membuat pola lantai, kamu perlu memperhatikan beberapa hal, di antaranya bentuk pola lantai, maksud atau makna pola lantai, jumlah penari, ruangan atau tempat pertunjukan, dan gerak tari.
Penampilan gerak tari tidak terlepas dari desain garis dan desain pola lantai. Ada dua jenis desain garis yaitu garis lurus dan garis lengkung. Desain garis lurus memberikan kesan sederhana tapi kuat. Garis-garis mendatar memberikan kesan istirahat, sedangkan garis-garis yang tegak lurus memberi kesan ketenangan dan keseimbangan. Garis melingkar atau melengkung memberi kesan lembut tetapi juga manis, sedangkan garis menyilang atau diagonal memberikan kesan dinamis atau kuat.
Desain-desain garis tersebut di atas, tidak hanya dapat dibuat dengan garis-garis tubuh dan tangan serta kaki penari, tetapi dapat juga dibentuk dari jejak atau garis-garis yang dilalui oleh seorang penari atau garis di lantai yang ditinggalkan oleh penari. Pola lantai juga dapat menggunakan properti yang digunakan oleh penari baik jenis penyajian tari tunggal, berpasangan, maupun kelompok. Properti yang digunakan penari dapat membentuk desain atas maupun desain bawah.
Advertisement
Fungsi Pola Lantai dalam Tarian
Fungsi pola lantai dalam tarian adalah suatu hal yang sangat penting diperhatikan. Fungsi pola lantai dalam tarian adalah hal yang harus diperhatikan, baik dalam penampilan tari tradisional maupun tarian kreasi baru. Pola lantai bukan hanya sekadar menempatkan posisi penari di atas panggung, tetapi juga bermakna sesuai dengan tema dari penampilan tarian tersebut.
Fungsi pola lantai dalam tarian adalah sebagai berikut:
- Memperkuat atau memperjelas gerakan-gerakan dari peranan tertentu.
- Membantu memberikan tekanan atau kekuatan pada suatu tokoh tertentu yang ditonjolkan.
- Menghidupkan karakteristik gerak dari keseluruhan pertunjukan tari.
- Membentuk komposisi, menyesuaikan tari dengan bentuk ruang pertunjukan.
- Untuk memperindah suatu tarian.
Fungsi pola lantai dalam tarian adalah bagian yang sangat penting diperhatikan oleh para penari. Apalagi, fungsi pola lantai dalam tarian adalah gerakan yang dapat memperindah suatu tarian.
Jenis-Jenis Pola Lantai dalam Tari
Fungsi pola lantai dalam tarian adalah suatu hal yang sangat penting dipahami. Setelah memahami fungsinya, kamu perlu mengenali jenis-jenisnya, yaitu sebagai berikut:
Garis Lurus
Pola garis lurus terdiri atas pola lantai horizontal, vertikal, dan diagonal. Pola lantai garis lurus sering dijumpai pada pertunjukan tari tradisi di Indonesia. Pola lantai garis lurus secara horizontal yang menunjukkan hubungan antarmanusia. Jika garis lurus ini dalam bentuk vertikal atau ke atas pada hubungan dengan Tuhan sebagai pencipta. Pengembangan garis lurus pada pola lantai bisa menjadi pola zigzag, segi tiga, segi empat, segi lima.
Garis-garis lurus yang dibuat oleh penari menyimbolkan tidak hanya hubungan antarmanusia tetapi juga dengan Sang Pencipta. Garis-garis lurus dapat juga dimaknai memiliki sikap jujur. Pola lantai garis lurus dapat dilakukan dengan berbagai level. Pola lantai garis lurus dapat dilakukan pada jenis penyajian tari berpasangan atau kelompok.
Contoh tarian tradisional yang menggunakan pola lantai garis lurus horizontal yaitu tari Gantar dari Kalimantan Timur, tari Ratoe Jaro dari Aceh, tari Srimpi Pandelori dari Yogyakarta, tari Baris Cengkedan dari Bali, dan tari Beskalan Putri dari Malang.
Garis Lengkung
Pola lantai selain garis lurus dapat juga berbentuk garis lengkung. Pola lantai dengan menggunakan garis lurus dan garis lengkung biasanya tarian yang berhubungan dengan hal magis atau keagamaan dan banyak digunakan pada tari tradisional. Pola lantai tari rakyat biasanya menggunakan campuran kedua pola lantai tersebut.
Sementara itu, garis lengkung bisa membentuk lingkaran, angka delapan, lengkung seperti busur yang menghadap ke depan dan belakang, dan lengkung ular. Contoh tarian tradisional yang menggunakan pola lantai garis lurus horizontal yaitu tari Pendet dari Bali, tari Sekapur Sirih dari Jambi, tari Kecak dari Bali, dan tari Seudati dari Aceh.
Advertisement