Liputan6.com, Jakarta Fosil adalah jejak makhluk hidup pada zaman purba yang mencangkup binatang dan tumbuhan, fosil adalah sisa organisme yang berasal dari fase kehidupan ribuan hingga jutaan tahun lalu. Fosil adalah bukti adanya kehidupan di masa lalu yang ditemukan di berbagai lapisan tanah dan bebatuan.
Advertisement
Suatu benda dapat dikatakan sebagai fosil, jika memiliki sejumlah karakteristik mulai dari merupakan sisa organisme hidup hingga berusia diatas lebih dari 10.000 tahun. Bisa berukuran sangat besar maupun sangat kecil. Fosil adalah salah satu penemuan penting untuk mempelajari kehidupan pada masa lalu.
Dapat ditemukan dimana saja, penemuan fosil menjadi salah satu topik yang kerap menarik perhatian banyak orang. Mengetahui apa itu fosil? Bagaimana karakter fosil dan jenis-jenisnya manjadi salah satu pengetahuan yang penting dan mungkin berguna untuk masyarakat.
Lebih lengkapnya berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Jumat (11/11/2022). Tentang pengertian fosil, karakteristik fosil dan jenis-jenis fosil yang ada.
Fosil Adalah
Fosil Adalah
Definisi fosil menyatakan bahwa fosil adalah sisa-sisa organisme yang pernah hidup yang telah diawetkan oleh alam. Arti fosil dalam bahasa Latin adalah "diperoleh dengan menggali" karena fosil sering dibuat sebagai hasil penguburan dan ditemukan dengan digali dari tanah.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fosil adalah menggali keluar dari dalam tanah. Sebagian besar dari apa yang para ilmuwan ketahui tentang sejarah kehidupan di Bumi berasal dari studi tentang fosil.
Fosilisasi adalah proses yang bervariasi yang dapat memakan waktu mulai dari 10.000 tahun hingga ratusan ribu tahun untuk membentuk fosil yang lengkap. Ahli paleontologi adalah ilmuwan yang bekerja dalam studi fosil dan membuat garis waktu organisme yang pernah berjalan di Bumi.
Fosil biasanya hanya terbentuk di batuan sedimen. Sedimen harus menumpuk di atas organisme untuk melestarikannya. Contoh fast burial termasuk terkubur dengan cepat oleh sedimen selama banjir, tanah longsor, letusan gunung berapi, atau bisa juga getah dari pohon yang mengalir di atas serangga.
Sebagian besar fosil terbentuk di lingkungan dengan air. Hal ini karena sedimen mudah terakumulasi di lingkungan perairan (danau, sungai, lautan). Lingkungan darat biasanya merupakan tempat terjadinya erosi dan bukan pengendapan sedimen.
Advertisement
Apa itu Tafonomi?
Apa itu Tafonomi?
Taphonomy adalah bidang paleontologi, paleoantropologi, dan arkeologi yang mempelajari sisa-sisa manusia dan hewan dalam kaitannya dengan transformasi post-mortem (setelah kematian) yang terjadi di situs pemakaman. Dari bahasa Yunani, ' taphos' , yang berarti makam atau kuburan, dan 'nomy', yang berarti klasifikasi .
Dalam arti yang lebih luas, taphonomy adalah studi tentang proses yang mengarah pada fosilisasi, serta tahapan transformasi sisa-sisa melalui tindakan faktor lingkungan. Pengetahuan yang dikumpulkan dalam bidang ini penting untuk ilmu forensik sebagai alat untuk analisis sisa-sisa manusia di TKP lama, kuburan massal, dan daerah bencana massal.
Karakteristik Fosil
Karakteristik Fosil
Deskripsi umum fosil adalah benda keras, berbatu, yang mengandung kesan suatu organisme atau bagian-bagiannya. Ada beberapa karakteristik fosil yang juga dapat digunakan untuk menggambarkan suatu fosil. Berikut penjelasannya:
1. Fosil terbuat dari organisme yang pernah hidup.
Ketika suatu organisme mati, tubuhnya menjadi terkubur oleh lapisan bumi dari waktu ke waktu. Tekanan dari lapisan ini dan panas dari inti bumi menciptakan fosil yang mengeras dari organisme yang pernah hidup. Suatu organisme tidak akan menjadi fosil jika terdispersi dalam air atau jika dimakan oleh organisme lain.
2. Fosil terbuat dari batuan yang menggantikan tubuh organisme atau mengisi jejak yang ditinggalkan organisme.
Ketika tubuh suatu organisme meluruh, ia meninggalkan kesan di salah satu lapisan batu tempat ia terkubur. Seiring waktu, lapisan batu baru mengisi kesan, menciptakan citra fosil di batu.
3. Fosil biasanya terbuat dari batuan sedimen daripada batuan beku atau metamorf.
Batuan metamorf dan batuan beku ditemukan di bawah permukaan bumi. Karena organisme mati di permukaan bumi, mereka cenderung tertutup oleh sedimen, sehingga menciptakan fosil dari batuan sedimen.
4. Fosil terbentuk dari materi tumbuhan atau tulang suatu organisme karena jaringan lunak meluruh sebelum fosil terbentuk.
Jaringan lunak, seperti kulit, otak, dan organ, cepat membusuk. Ini meninggalkan bagian-bagian keras seperti tulang, tanduk, atau cangkang menjadi fosil. Jika suatu organisme sepenuhnya bertubuh lunak, kecil kemungkinannya ia akan menjadi fosil.
Advertisement
Jenis-Jenis Fosil
Jenis-Jenis Fosil
Fosil dibagi menjadi beberapa jenis yang didasarkan pada proses pembentukannya. Ada beberapa cara dimana fosil dapat dibuat. Berbagai jenis fosilisasi menyebabkan jenis fosil yang unik. Berikut penjelasannya:
1. Fosil Membatu : Dibentuk oleh permineralisasi, yang terjadi ketika larutan mineral mengisi pori-pori dan celah yang ditinggalkan oleh materi organisme yang membusuk. Fosil yang membatu biasanya terbentuk dari kuarsa, kalsit, atau besi.
2. Cetakan dan Fosil Cor : Fosil yang dibuat terbentuk setiap kali suatu organisme meluruh dan meninggalkan kesan dirinya di dalam batu. Fosil cor terbentuk setiap kali sedimen mengisi fosil cetakan, menciptakan replika organisme yang pernah hidup.
3. Carbon Film Fosil : Terbentuk selama proses yang disebut karbonisasi, setiap kali gas seperti hidrogen, oksigen, dan nitrogen menguap dari sisa-sisa organisme yang membusuk, meninggalkan lapisan tipis karbon. Lapisan ini menciptakan jejak dua dimensi dari organisme yang disebut film karbon.
4. Jejak Fosil : Penggambaran aktivitas suatu organisme yang diawetkan. Jejak fosil termasuk jejak kaki, sarang, atau goresan. Aktivitas ini menciptakan kesan pada batuan yang difosilkan oleh batuan sedimen jika dibiarkan tidak terganggu untuk jangka waktu yang lama.
5. Sisa-sisa yang Diawetkan : Fosil seluruh organisme dengan sedikit atau tanpa perubahan. Peninggalan yang diawetkan sangat langka karena biasanya organisme membusuk atau menjadi rusak sebelum fosil dibuat. Sisa-sisa yang diawetkan sering kali menjadi fosil oleh bahan selain batu. Pembekuan adalah salah satu cara organisme dapat menjadi diawetkan. Mammoth berbulu dari zaman es telah ditemukan utuh di gletser dan diawetkan.
6. Fosil Kompresi : Fosil tumbuhan dua dimensi yang terbentuk setiap kali tumbuhan dihancurkan menjadi sedimen, menciptakan jejak dirinya di batu. Namun, beberapa bahan organik dari tanaman juga tertinggal dalam fosil.
7. Fosil Kesan : Fosil tumbuhan dua dimensi yang terbentuk ketika tumbuhan meninggalkan jejak di sedimen lunak. Tidak seperti fosil kompresi, bahan organik dari tanaman tidak tertinggal, hanya citra tanaman.
8. Fosil Pseudo : Benda yang menyerupai fosil tetapi sebenarnya bukan fosil. Fosil semu dibuat dari cetakan bahan anorganik seperti mineral. Retakan di batu atau jejak yang ditinggalkan oleh tetesan air hujan sering disalah artikan sebagai fosil, tetapi menurut definisi mereka bukan fosil asli.