Liputan6.com, Jakarta Gaung adalah istilah yang kerap kali disandingkan dengan gema dalam pelajaran Fisika atau IPA di sekolah. Gema dan gaung adalah bunyi pantulan suara yang biasa kamu temui dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga
Advertisement
Walaupun sama-sama pantulan suara dan sama-sama merupakan hasil dari perambatan gelombang suara dalam Fisika, keduanya memiliki berbagai perbedaan. Perbedaan gema dan gaung ini terletak pada sejumlah faktor.
Gaung adalah istilah yang merujuk pada bunyi pantul yang datang sebelum bunyi asli selesai dibuat. Sementara gema merupakan terdengarnya bunyi pantul setelah bunyi asli. Kamu tentu perlu memahami pengertian keduanya sebelum mengenali perbedaannya.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (12/11/2022) tentang gaung.
Pengertian Gaung dan Gema
Gaung adalah sebuah kata yang kerap kali disandingkan dengan gema dalam pelajaran Fisika atau IPA di sekolah. Gaung adalah istilah yang berkaitan dengan pantulan bunyi atau suara. Gaung adalah suatu bunyi pantul yang datang sebelum bunyi asli selesai dibuat. Gaung adalah bunyi pantul yang terjadi karena penghalang gelombang memiliki jarak yang dekat dengan sumber suara.
Contoh gaung adalah suara pantulan pada studio musik tanpa peredam suara. Selain itu, contoh lainnya dari gaung adalah suara pantulan pada gedung bioskop tanpa peredam suara.
Sementara itu, gema adalah terdengarnya bunyi pantul setelah bunyi asli selesai diucapkan. Gema biasanya terjadi saat bunyi dibuat dari jarak jauh yang di depannya terdapat tebing atau gedung tinggi.
Contoh gema adalah pantulan suara saat berteriak di ketinggian, gunung atau tebing. Pantulan suara saat berteriak di gedung yang luas dan kosong juga merupakan contoh gema. Penggunaan radar juga merupakan contoh gema.
Telinga manusia tidak dapat membedakan gema dengan suara asli jika jeda waktu lebih kecil dari 1/10 detik. Oleh karena itu, untuk dapat menghasilkan gema yang dapat didengar dengan jelas oleh sumber suara, dinding pantulan minimum harus berjarak sekitar 16,2 meter dari sumber suara tersebut. Gema yang terjadi dengan jarak di bawah pantulan minimum tersebut, biasa disebut dengan gaung. Jadi, bisa dipahami juga bahwa gaung adalah gema yang terjadi dengan jarak di bawah pantulan minimum.
Advertisement
Perbedaan antara Gema dan Gaung
Gema dan gaung adalah dua jenis pantulan suara yang bisa ditangkap telinga manusia. Perbedaan antara gema dan gaung terletak pada sejumlah faktor. Perbedaan antara gema dan gaung terletak pada jarak, datangnya bunyi, jenis bunyi, hingga kecepatannya.
Jarak
Perbedaan antara gema dan gaung terletak pada jarak sumber suara dan penghalangnya. Gema terjadi ketika jarak sumber suara jauh dari penghalang gelombang suara. Jeda waktu diterimanya gema sebanding dengan jarak dibagi dengan kecepatan suara. Gema bisa terjadi ketika kamu berteriak di ruangan yang sangat luas, tebing, gunung, atau perbukitan. Jika kamu berteriak pada area luas ini suaramu akan lebih terdengar jelas.
Sementara gaung terjadi ketika jarak sumber suara lebih dekat dari penghalang gelombang suara. Ini bisa terjadi saat kamu berteriak atau bersuara di ruangan sempit. Suara pantulan akan membentuk gaung.
Asal Pantulan
Selain jarak, perbedaan antara gema dan gaung adalah pada asal bunyi pantulan. Gema akan muncul setelah sumber suara atau suara dikeluarkan. Suara yang terdengar akan lebih jelas dan terulang dua kali. Misalnya, ketika kamu berteriak 'hai' maka setelah kamu mengucapkan kata tersebut akan muncul pantulan suara 'hai' yang sama. Pantulan bahkan bisa terulang hingga dua kali.
Sementara gaung akan muncul saat sumber suara atau suara belum selesai dikeluarkan. Pantulan suara yang dihasilkan juga tidak terlalu jelas karena akan bertumpuk dengan suara asli. Contohnya, saat kamu mengucapkan kata ha-lo, sebelum selesai mengucap 'lo" kamu akan mendengar pantulan suara 'ha'.
Perbedaan antara Gema dan Gaung
Hasil Pantulan Bunyi
Perbedaan antara gema dan gaung juga bisa dilihat dari hasil pantulan bunyinya. Pada gema, bunyi yang muncul akan terdengar lebih jelas. Ini karena pantulan suara akan datang setelah sumber suara selesai diucapkan atau diteriakkan.
Pada gaung suara pantulan akan terdengar kurang jelas. Ini karena suara pnantul datang sebelum sumber suara selesai dikeluarkan. Suara pun akan bertabrakan dan menjadi kurang jelas.
Kecepatan Pantulan Suara
Perbedaan antara gema dan gaung selanjutnya terletak pada kecepatan pantulan suara. Gema memiliki kecepatan pantulan yang lebih lambat. Ini terjadi karena letak sumber suara dengan penghalang suara yang jauh. Jauhnya jarak membuat pantulan akan keluar lebih lambat.
Sementara gaung pantulan suara akan lebih cepat muncul. Ini terjadi karena letak sumber suara dengan penghalang suara yang dekat. Dekatnya jarak sumber suara dengan penghalang membuat suara lebih cepat terpantul.
Manfaat dan Kerugian
Gema dan gaung tak hanya sekadar menghasilkan pantulan suara semata. Pantulan-pantulan ini bisa memberi manfaat dan juga kerugian. Gema biasanya dimanfaatkan untuk mengukur kedalaman laut. Mengukur kedalaman laut dengan gema dilakukan dengan mengirim gelombang suara ke dalam laut. Gelombang yang terpantul akan terdengar dan menjadi dasar kedalaman laut.
Jika gema bermanfaat untuk kehidupan manusia, gaung adalah pantulan yang justru punya kerugian. Ini karena suara yang dihasilkan gaung bisa mengganggu kejelasan suara asli. Contohnya di ruangan bioskop yang sempit. Suara gaung akan muncul dan mengganggu kualitas suara film. Untuk mengatasinya, pihak bioskop biasanya melapisi seluruh dinding bioskop dengan peredam suara untuk mencegah gaung muncul selama pemutaran film.
Advertisement