Liputan6.com, Jakarta Rumah sosial bertajuk taman pendidikan yang didirikan Sarwendah mendapat teror dari pihak tak bertanggung jawab. Mengenaskannya lagi, pelemparan batu di taman pendidikan Sarwendah itu terjadi saat proses belajar. Kini Sarwendah dan Ruben Onsu masih trauma dengan kejadian yang menimpa mereka.Â
Lewat unggahan laman Instagram pribadinya, Ruben Onsu menunjukkan kondisi taman pendidikan Sarwendah yang cukup memprihatinkan. Mulai dari kaca jendela pecah, suasana di taman pendidikan juga cukup mencekam. Sarwendah dan Ruben Onsu kini masih bersedih atas teror yang menimpa rumah pendidikan bertajuk taman kanak-kanak itu.Â
Baca Juga
Sebagaimana yang telah diketahui, Taman Kanak-kanak itu merupakan hadiah untuk Sarwendah dari Ruben Onsu. Sekolahnya bagus dan nyaman untuk belajar yang berlokasi di Sukabumi. Nuansa taman yang semula penuh riang gembira kini jadi mencekam. Siapa sangka, terungkap fakta bahwa aksi teror ini bukan kali pertama terjadi di Taman Pendidikan Sarwendah.
Advertisement
Tak hanya pasangan yang menikah tahun 2013 itu saja, pihak tenaga pengajar juga ikut khawatir kejadian serupa terulang kembali. Berikut Liputan6.com merangkum fakta selengkapnya Taman Pendidikan Sarwendah kena teror melansir dari berbagai sumber, Senin (14/11/2022).
1. Tiga Kali Alami Teror
Ruben Onsu menceritakan aksi teror yang menimpa Taman Pendidikan Sarwendah lewat unggahan Instagram pribadinya. Teror pelemparan batu itu berlangsung di Cipetir, Cikidang, Sukabumi. Mengejutkannya, peristiwa teror itu ternyata telah terjadi lebih dari satu kali.
"Udah 3x Taman Pendidikan Sarwendah yg terletak di Cipetir Cikidang mendapat perlakuan dari org2 yg tidak bertanggung jawab," tulis Ruben Onsu, di Instagram pada Minggu (13/11/2022).
Advertisement
2. Terjadi Kemalingan
Keluarga Ruben Onsu sendiri belum memiliki dugaan siapa pelaku yang tak bertanggung jawab tersebut. Pasalnya, selain ada pemecahan kaca itu sebelumnya juga pernah terjadi pembobolan yang mengakibatkan beberapa barang hilang seperti kipas angin, bohlam, dan lain-lain.
"Iya pasti kecewa lah gitu sedih apalagi di situasi yang itu kan tempat belajar lah, dan dia segala ambil kipas angin, kita diam juga, bobol kipas angin, spidol-spidol diambil, sampai bohlam-bohlam diambil," kata Ruben Onsu.
3. Terjadi Saat Proses Mengajar
Lebih parahnya lagi, Ruben Onsu juga menyebut bahwa kejadian teror tersebut terjadi di pagi hari, saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Hal ini membuat Ruben Onsu dan Sarwendah kemudian merasa khawatir dengan kondisi guru dan anak-anak murid di taman pendidikan.
“Murid-murid yang lagi belajar gitu kan dikhawatirkan. Takutnya kan pecahan beling itu kan bisa mengenai anak-anak yang belajar. Letaknya itu kan nggak di bahu jalan banget gitu. Jadi kayaknya kalau iseng nggak sampai tiga kali sih kayaknya," kata Ruben Onsu mengutip dari Liputan6.com Showbiz, Senin (14/11/2022).
Advertisement
4. Tinggalkan Rasa Trauma
Kejadian yang berlangsung mengerikan membuat Ruben Onsu dan Sarwendah sangat khawatir dengan keadaan anak-anak. Mereka khawatir, kejadian menyeramkan itu bisa menimbulkan trauma di kemudian hari.
"Dimana pelaku menghancurkan kaca di saat anak-anak sedang belajar, sedih sekali pasti anak-anak belajar di situasi yang cemas karena takut dilempar lagi, semoga pelaku bisa tau betapa bahayanya untuk anak-anak yang belajar akan menimbulkan trauma," ungkap Ruben Onsu.
5. Suasana Gembira Jadi Mencekam
Taman pendidikan anak-anak milik Sarwendah ini sebelumnya kerap diisi dengan kegiatan penuh kegembiraan. Di postingannya tersebut, Ruben Onsu juga menyertakan potongan video keseharian di taman pendidikan. Tampak, beberapa guru dan siswa belajar dengan semangat.Â
Dari beberapa foto yang dibagikan Ruben Onsu di instagramnya, terlihat jelas suasana di taman pendidikan. Namun, setelah kejadian teror pelemparan batu, taman pendidikan tampak mencekam. Ruang kelas yang biasa ramai, jadi kosong dan sunyi.
Advertisement
6. Sudah Dilaporkan Pihak Berwajib
Ruben Onsu tak tinggal diam. Ruben mengaku telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib. Karenanya, selain berharap tidak menimbulkan trauma pada anak-anak, Ruben juga berharap agar pelaku bisa segera tertangkap.
Banyak netizen yang tersentuh kemudian memberikan dukungan untuk Ruben, Sarwendah, dan rumah pendidikannya. Banyak yang mendoakan agar pelaku bisa segera tertangkap dan kegiatan belajar mengajar bisa kembali seperti semula.