Liputan6.com, Jakarta Imperialisme adalah materi dalam pelajaran sejarah di sekolah. Istilah ini jarang digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Imperialisme adalah suatu paham dan kebijakan yang dilakukan oleh suatu negara untuk mengendalikan negara lain.
Imperialisme adalah istilah yang disamakan dengan kolonialisme. Padahal keduanya memiliki definisi yang berbeda. Imperialisme adalah kebijakan negara yang lebih dinamis dan menghakimi secara politis.
Advertisement
Baca Juga
Imperialisme adalah istilah yang berkembang pada akhir abad ke-19, ketika para penguasa suatu negara atau wilayah berlomba-lomba untuk menginvasi negara lain untuk dikuasai. Pemahaman sistem inilah yang membuat imperialisme berbeda dengan kolonialisme.
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai pengertian imperialisme dan perbedaannya dengan kolonialisme yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (16/11/2022).
Pengertian Imperialisme
Kata imperialisme berasal dari kata Latin "imperare" yang artinya "memerintah". Secara umum, imperialisme adalah sebuah kebijakan di mana sebuah negara besar dapat memegang kendali atau pemerintahan atas daerah lain agar negara itu bisa dipelihara atau berkembang.Â
Imperialisme adalah politik untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh dunia untuk kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai imperiumnya. "Menguasai" disini tidak perlu berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi dapat dijalankan dengan kekuatan ekonomi, kultur, agama dan ideologi dengan paksaan. Imperium di sini tidak perlu berarti suatu gabungan dari jajahan-jajahan, tetapi dapat berupa daerah-daerah pengaruh untuk kepentingan diri sendiri.Â
Imperialisme merujuk pada sistem pemerintahan serta hubungan ekonomi dan politik negara-negara kaya dan berkuasa, mengawal dan menguasai negaranegara lain yang dianggap terbelakang dan miskin dengan tujuan mengeksploitasi sumber-sumber yang ada di negara tersebut untuk menambah kekayaan dan kekuasaan negara penjajahnya.
Dalam prinsipnya, imperialisme adalah suatu paham yang lebih memfokuskan diri mengembangkan wilayah kekuasaan di luar teritorialnya dengan cara merebut wilayah negara lain atau menduduki wilayah-wilayah yang tak bertuan.
Advertisement
Penyebab Imperialisme
1. Keinginan untuk menjadi maju, menjadi bangsa yang terbesar di seluruh dunia (ambition, eerzucht).
2. Perasaan sesuatu bangsa, bahwa bangsa itu adalah bangsa istimewa di dunia ini (racial superiority). Setiap bangsa mempunyai harga diri. Jika harga diri ini menebal, mudah menjadi kecongkakan untuk kemudian menimbulakan anggapan, bahwa merekalah bangsa teristimewa di dunia ini, dan berhak menguasai, atau mengatur atau memimpin bangsa-bangsa lainnya.
3. Hasrat untuk menyebarkan agama atau ideologi. Imperialisme di sini dapat timbul sebagai "bij-product" saja. Namun, jika penyebaran agama itu didukung oleh pemerintah negara, maka sering tujuan pertama terdesak dan merosot menjadi alasan untuk membenarkan tindakan imperialisme.
4. Letak suatu negara yang diangap geografis tidak menguntungkan. Perbatasan suatu negara mempunyai arti yang sangat penting bagi politik negara.
5. Akibat ekonomi yang lebih menguntungkan.
Jenis-Jenis Imperialisme
1. Jenis imperialisme berdasarkan bentuknya
Imperialisme jika dilihat dari bentuk sistem yang digunakan terbagi menjadi dua jenis, yakni:
a. Imperialisme kuno, yakni jenis imperialisme yang memiliki semboyan gold, glory, gospel sebagai tujuannya untuk mencari kekayaan, mencari kejayaan, serta menyebarkan agama.
b. Imperialisme modern, yakni bertujuan untuk menguasai ekonomi, seperti memperoleh daerah penghasil bahan baku, memperoleh daerah untuk memasarkan hasil industri, untuk investasi jangka panjang.
2. Jenis imperialisme berdasarkan tujuannya
Berbeda dengan imperialisme berdasarkan bentuknya, imperialisme berdasarkan tujuannya terbagi menjadi empat jenis, yakni:
a. Imperialisme politik, yakni jenis imperialisme yang bertujuan untuk mengendalikan kehidupan politik dari suatu negara.
b. Imperialisme ekonomi, yaitu jenis imperialisme yang memiliki tujuan untuk menguasai sektor perekonomian suatu negara.
c. Imperialisme kebudayaan, yakni jenis imperialisme yang bertujuan untuk menguasai nilai-nilai kebudayaan suatu negara.
d. Imperialisme militer, yaitu jenis imperialisme yang bertujuan untuk mengendalikan wilayah strategis suatu daerah untuk memperkuat pertahanan negara.
Advertisement
Perbedaan Imperialisme dan Kolonialisme
Imperialisme dan kolonialisme sering kali dianggap sama, padahal kedua hal tersebut berbeda. Berikut ini perbedaannya, yakni:
1. Meskipun kedua kata tersebut menggarisbawahi penindasan terhadap yang lain, namun maknanya tidaklah sama. Kolonialisme adalah di mana satu negara mengambil kendali atas yang lain dan imperialisme mengacu pada kontrol politik atau ekonomi, baik secara formal maupun informal. Dengan kata sederhana, kolonialisme dapat dianggap sebagai praktik dan imperialisme sebagai gagasan yang mendorong praktik tersebut.
2. Kolonialisme adalah istilah di mana suatu negara menaklukkan dan menguasai wilayah lain. Itu berarti mengeksploitasi sumber daya negara yang ditaklukkan untuk kepentingan penakluk. Sedangkan imperialisme adalah menciptakan sebuah kerajaan, berkembang ke wilayah tetangga dan memperluas dominasinya jauh.
3. Kolonialisme dapat sekaligus mengubah struktur sosial, struktur fisik, dan ekonomi suatu wilayah. Sangat normal bahwa dalam jangka panjang, ciri-ciri penakluk diwarisi oleh yang ditaklukkan.
4. Kolonialisme adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pemukiman di tempat-tempat seperti India, Australia, Amerika Utara, Aljazair, Selandia Baru, dan Brasil, yang semuanya dikuasai oleh orang Eropa. Sementara, imperialisme lebih digambarkan di mana pemerintah asing mengatur wilayah tanpa pemukiman yang signifikan. Dominasi Amerika atas Puerto Rico dan Filipina dapat disebut sebagai contoh Imperialisme.
5. Dalam kolonialisme, seseorang dapat melihat pergerakan besar orang ke wilayah baru dan hidup sebagai pemukim permanen. Meskipun mereka menjalani kehidupan sebagai pemukim permanen, mereka tetap setia pada negara ibu mereka. Sedangkan imperialisme hanya menjalankan kekuasaan atas wilayah yang ditaklukkan baik melalui mekanisme kedaulatan atau kontrol tidak langsung.
6. Menurut sejarah, imperialisme memiliki sejarah yang lebih panjang daripada kolonialisme. Sementara sejarah kolonialisme berasal dari abad ke-15, imperialisme berasal dari zaman Romawi.