Sukses

Sejarah Batik Indonesia sampai Diakui UNESCO, Ketahui Jenis-Jenisnya

Batik Indonesia diakui UNESCO secara resmi sebagai warisan dunia pada 2 Oktober 2009.

Liputan6.com, Jakarta - Sejarah batik Indonesia sampai diakui UNESCO (United Nation Educational Scientific and Cultural Organization) pada 2 Oktober 2009, menempuh perjalanan yang cukup panjang. Batik tidak hanya bernilai seni, tetapi penuh dengan makna filosofis.

Melansir dari situs website resmi UNESCO, batik layak diakui dunia karena batik Indonesia dibuat dengan teknik, memiliki simbolisme, dan budaya yang dianggap sangat melekat dengan kebudayaan Indonesia.

Batik layak diakui dunia karena UNESCO menilai masyarakat Indonesia memaknai batik dari prosesi kelahiran sampai kematian. Batik Indonesia resmi menjadi Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia ke-3, setelah keris dan wayang.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam sejarah batik Indonesia sampai diakui UNESCO dan jenis-jenisnya yang populer, Kamis (17/11/2022).

 

2 dari 4 halaman

Sejarah Batik Indonesia sampai Diakui UNESCO

Batik Indonesia adalah warisan budaya yang sudah diakui oleh UNESCO. Sejarah batik Indonesia sampai diakui UNESCO, melalui perjalanan yang panjang dan tidak mudah. Batik tidak hanya bernilai seni, tetapi penuh dengan makna filosofis.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjelaskan sejarah batik Indonesia adalah awalnya berkembang pada masa Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Mataram di Pulau Jawa.

Sejarah pun mencatat, batik Indonesia lahir atas pengaruh dari India juga. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), menjelaskan seorang arkeolog Belanda menilai batik sebelumnya sudah berkembang di India. Kemudian, jalur perdagangan dari India yang membawanya sampai ke Indonesia.

Dominasi corak batik dari pengaruh India ini terlihat dari motif batik Indonesia, khususnya yang berasal dari wilayah Jawa. Tidak hanya dipengaruhi India, tetapi China juga membuat corak batik Indonesia semakin kaya.

Kemdikbud mengungkap, setidaknya saat ini ada sekitar 5.849 motif batik di Indonesia yang tersebar dari Aceh hingga Papua.

Corak batik Indonesia yang dipengaruhi China khususnya pada masa Dinasti Tang, mulai masuk pada abad ke-7 dan abad ke-8. Sejarah batik Indonesia mencatat, batik akhirnya menyebar ke seluruh Nusantara dengan perkembangan corak desain serta motif khas yang dipengaruhi oleh budaya dan kearifan lokal setempat.

Industri batik Indonesia pun mengalami perkembangan yang cukup pesat. Menghimpun data dari Kemenperin pada 2020, industri batik pada saat itu mencapai 47.000 unit dan tersebar di 101 sentra dan sudah mempekerjakan lebih dari 200.000 orang.

Peranan industri batik Indonesia tidak hanya sampai di sana. Data pada 2019 menyebutkan industri batik Indonesia berperan besar dalam menyumbang devisa negara dengan jumlah ekspor batik mencapai USD 17.99 juta. Pasar utamanya negara Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa.

3 dari 4 halaman

Sejarah Batik Indonesia sampai Diakui UNESCO Selanjutnya

Titik yang menjadi sejarah batik Indonesia sampai diakui UNESCO, terjadi pada tahun 2009. Kemdikbud mengungkap, pada 2 Oktober 2009, batik Indonesia menggema di ruang sidang UNESCO di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Sebelum itu, proposal berjudul “File Nomination Batik Indonesia Reference No. 00170, 2009” diajukan pada 4 September 2008. Lalu, pada 9 Januari 2009, UNESCO menerima pendaftaran resminya. Pengujian secara tertutup dilakukan oleh UNESCO di Paris pada 11-14 Mei 2009.

Pada naskah uji yang disampaikan, diungkap bahwa batik adalah teknik menghias kain. Teknik hias kain ini mengandung nilai, makna, dan simbol budaya karena sejatinya batik adalah proses dan memiliki nilai lebih dari selembar kain yang bermotif.

Akhirnya, sejarah batik Indonesia sampai diakui UNESCO terjadi pada 2 Oktober 2009. UNESCO secara resmi mengukuhkan batik Indonesia dalam daftar Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Batik Indonesia diakui dunia didasarkan pada keputusan komite 24 negara, menjadi bagian dari 76 seni dan tradisi dari 27 negara yang resmi diakui oleh UNESCO.

Sejarah batik Indonesia sampai diakui UNESCO sudah berlangsung lebih dari 10 tahun lamanya. Presiden Republik Indonesia ke-8 Susilo Bambang Yudoyono (SBY) pada tahun 2009 lalu pun resmi menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 33 yang menetapkan Hari Batik Nasional diperingati setiap tanggal 2 Oktober.

Pengakuan UNESCO pada batik Indonesia, didasarkan pada beberapa hal. Melansir dari situs webiste resmi UNESCO, ini alasan batik Indonesia layak diakui dunia:

1. Batik layak diakui dunia karena batik Indonesia dibuat dengan teknik, memiliki simbolisme, dan budaya yang dianggap sangat melekat dengan kebudayaan Indonesia.

2. Batik layak diakui dunia karena UNESCO menilai masyarakat Indonesia memaknai batik dari prosesi kelahiran sampai kematian.

3. Batik layak diakui dunia karena batik juga menjadi refleksi akan keberagaman budaya di Indonesia, yang terlihat dari sejumlah motifnya.

4. Batik layak diakui dunia karena UNESCO mengakui batik sebagai warisan dunia karena memenuhi kriteria, antara lain kaya dengan simbol dan makna filosofi kehidupan rakyat Indonesia.

4 dari 4 halaman

Jenis-Jenis Batik Indonesia yang Populer

Ada berapa jenis motif batik di Indonesia? Kemdikbud menjelaskan setidaknya saat ini ada sekitar 5.849 motif batik di Indonesia yang tersebar dari Aceh hingga Papua.

Dijelaskan, lima motif batik atau jenis batik yang cukup populer di Indonesia, diantaranya:

1. Jenis Batik Parang

Jenis batik parang adalah motif khas Jawa yang paling populer. Ciri khas motif batik ini adalah bentuk diagonal yang tegas. Sekilas, susunan motif batik parang menyerupai huruf S, atau ombak laut yang saling berkaitan tidak terputus.

Konon, motif batik parang telah eksis sejak masa Mataram Islam. Secara filosofis motif batik parang membawa pesan untuk tidak pernah menyerah. Sedangkan kontinuitas pada motif parang memberikan filosofi sebuah perjuangan yang tidak pernah putus.

2. Jenis Batik Simbut

Jenis batik simbut memiliki motif berbentuk menyerupai bentuk daun talas. Motif batik simbut menjadi salah satu motif khas dari Banten, yang awalnya diciptakan oleh suku Baduy.

Namun, seiring berjalannya waktu jenis batik simbut kian menyebar ke seluruh penjuru Banten.

Ciri khas motif batik khas Banten ini adalah warnanya yang cenderung cerah, namun tetap tidak mencolok. Garis yang digunakan dalam motif batik simbut cenderung tebal dan berukuran besar.

3. Jenis Batik Kawung

Ciri khas dari jenis batik kawung adalah bentuknya yang seperti irisan buah kawung atau kolang-kaling. Motif kawung membawa makna kesucian dan panjang umur.

Dulunya batik kawung hanya digunakan oleh kalangan tertentu saja, atau biasanya diperuntukkan bagi sentana dalem: orang-orang yang memiliki hubungan keluarga Raja.

4. Jenis Batik Sidomukti

Jenis batik sidomukti berasal dari Solo, Jawa Tengah. Batik ini dibuat dengan zat pewarna soga (cokelat) alami. Bentuk motifnya meliputi kombinasi antara beragam ornamen yang rumit, seperti bunga dan kupu-kupu.

Secara filosofi, jenis batik sidomukti memiliki makna kemakmuran dan kesejahteraan. Umumnya motif batik sidomukti dikenakan pada upacara adat.

5. Jenis Batik Megamendung

Jenis batik khas Cirebon yang populer adalah motif megamendung. Nama megamendung sendiri berarti awan sejuk. Konon inspirasi motif batik ini adalah bentuk awan pada genangan air hujan dan cuaca mendung.

Kekhasan motif megamendung adalah pola garis awan dengan bentuk yang agak lonjong. Komposisi warna dasar motif ini adalah merah dan biru yang menggunakan tujuh gradasi warna.