Sukses

Cara Mencangkok Tanaman yang Benar dan Cepat Tumbuh, Tanpa Ribet

Cara mencangkok tanaman dapat menghasilkan tanaman berkualitas tinggi, sama seperti induknya.

Liputan6.com, Jakarta Cara mencangkok tanaman merupakan salah satu teknik yang sering dipelajari dalam pelajaran Biologi di sekolah. Mencangkok adalah metode pengembangbiakan tanaman secara vegetatif yang sangat efektif untuk memperbanyak bibit tanaman yang berkualitas. Teknik ini dapat diterapkan pada berbagai jenis tanaman yang memiliki batang berkambium, seperti kelengkeng, mangga, belimbing, dan tanaman lainnya.

Proses mencangkok dimulai dengan menumbuhkan akar baru di sepanjang batang tanaman yang akan dicangkok. Hal ini dilakukan dengan membuka kulit batang di bagian yang telah dipilih, lalu menambahkan media tanam seperti gambut atau serbuk akar. Setelah akar tumbuh dengan baik, bagian atas batang yang telah berakar dipotong dari tanaman induknya. Teknik ini memungkinkan tanaman baru untuk terus tumbuh dengan memanfaatkan akar yang sudah ada, sehingga menghasilkan tanaman berkualitas tinggi yang sama dengan induknya.

Keuntungan dari mencangkok adalah kemampuannya untuk mempertahankan sifat-sifat unggul dari tanaman induknya. Tanaman yang dihasilkan melalui cara ini memiliki keseragaman genetik yang tinggi, sehingga lebih stabil dalam hal pertumbuhan dan produksi. Selain itu, mencangkok juga dapat dilakukan tanpa mengganggu tanaman induknya, sehingga cocok untuk pengembangan bibit tanaman dalam skala besar maupun kecil.

Untuk lebih memahaminya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum informasi seputar cara mencangkok yang benar, pada Jumat (31/5).

2 dari 5 halaman

Mengenal Teknik Cangkok

Sebelum mengenali cara mencangkok tanaman, kamu perlu mengetahui apa itu mencangkok terlebih dahulu. Mencangkok adalah salah satu cara pembiakan vegetatif buatan yang bertujuan untuk mendapatkan tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya. Pencangkokan dilakukan dengan menyayat dan mengupas kulit sekeliling batang. Penyayatan dilakukan sedemikian rupa sehingga lapisan kambiumnya dapat dihilangkan.

Setelah luka yang dibuat cukup kering, media tanam diberikan sebagai perlakuan agar bahan cangkokan cepat berakar. Media tumbuh yang digunakan terdiri dari tanah dan kompos, dan dibalut dengan sabut kelapa atau plastik. Bila batang di atas sayatan telah menghasilkan sistem perakaran yang bagus, batang dapat segera dipotong dan ditanam di tanah.

Teknik cangkok memiliki beragam kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum diterapkan secara luas dalam pengembangbiakan tanaman. Berikut ini adalah rangkuman yang lebih lengkap mengenai kelebihan dan kekurangan teknik cangkok:

Kelebihan Teknik Cangkok

  • Produksi Buah Lebih Cepat: Pohon yang berasal dari bibit cangkokan cenderung lebih cepat berbuah daripada tanaman yang diperbanyak melalui biji.
  • Mewarisi Sifat Baik: Teknik cangkok memungkinkan untuk memilih tanaman induk yang memiliki sifat baik yang diinginkan, seperti produktivitas tinggi atau kualitas buah yang unggul.
  • Penyesuaian dengan Lingkungan: Tanaman hasil cangkok dapat ditanam di berbagai kondisi tanah, termasuk pada tanah dengan tingkat air yang tinggi atau di sekitar pematang kolam ikan.

Kekurangan Teknik Cangkok

  • Perakaran Kurang Kuat: Perakaran pohon cangkokan cenderung kurang kuat dan dangkal dibandingkan dengan tanaman yang tumbuh dari biji. Hal ini dapat membuat tanaman lebih rentan terhadap angin kencang atau tekanan lingkungan lainnya.
  • Kerusakan Bentuk Pohon Induk: Proses mencangkok dapat merusak bentuk dan struktur pohon induk, terutama jika tekniknya tidak dilakukan dengan hati-hati.
  • Pembatasan Produksi Bibit: Teknik cangkok tidak dapat menghasilkan bibit dalam jumlah besar dalam waktu singkat, sehingga tidak efisien untuk keperluan produksi massal.
  • Gangguan pada Produksi Buah: Jika pencangkokan dilakukan terlalu sering pada pohon induk, hal ini dapat mengganggu produksi buah secara keseluruhan.
  • Ketidakmampuan Menahan Kekeringan: Tanaman hasil cangkok cenderung kurang tahan terhadap kondisi kekeringan, terutama saat musim kemarau panjang.

Dengan mempertimbangkan baik kelebihan maupun kekurangan teknik cangkok, petani dan ahli pertanian dapat memilih metode pengembangbiakan yang sesuai dengan kondisi dan tujuan

 
3 dari 5 halaman

Cara Mencangkok Tanaman Secara Konvensional

Cara mencangkok tanaman secara konvensional adalah cara yang paling banyak dan biasa dilakukan oleh petani. Melansir Merdeka, berikut cara mencangkok tanaman secara konvensional:

1. Pertama, pilih cabang yang sudah sehat dan kuat atau sudah berkayu.

2. Ukuran diameternya sekitar 0,5-2 cm, tidak lebih kecil dari ukuran pensil. Sebaiknya warna kulit cabang coklat muda atau hijau kecoklatan tergantung jenis tanaman buah-buahannya.

3. Cabang kemudian disayat dengan pisau secara melingkar dan dibuat memanjang ke bawah sepanjang 3-5 cm atau dua kali diameter cabang.

4. Kemudian, kulitnya dikelupas sehingga bagian kambium yang seperti lendir tampak jelas. Kambium ini dihilangkan dengan cara dikerik dengan mata pisau sehingga bersih atau kering.

5. Setelah dikerik pada keratan bagian atas diolesi ataupun tanpa diolesi dengan hormon tumbuh. Contoh hormon tumbuh adalah Liquinox Start Vitamin B-1 yang banyak dijual di toko pertanian dengan dosis 2 cc untuk 1 liter air.

6. Siapkan lembaran plastik atau sabut kelapa melingkar menyelubungi batang di bagian bawah keratan (1-2 cm). Ikat dengan tali plastik atau rafia.

7. Selanjutnya, bekas sayatan ditutup dengan media cangkok, media diatur penempatannya agar rata menutupi luka keratan sampai melewati luka keratan bagian atas (1-2 cm).

8. Cangkokan dirawat dengan cara disiram secara rutin agar tidak kering.

9. Biasanya setelah 2-3 bulan pada cangkokan yang berhasil akan tumbuh akar.

10. Pada cangkok akar keluar karena aliran zat makanan (karbohidrat) dan auksin (hormon tumbuh yang mendorong keluarnya akar) mengalir ke bawah melalui kulit kayu (phloem) dan tertahan di bagian keratan sebelah atas, sehingga pada keratan bagian atas ini penimbunan karbohidrat dan hormon jadi meningkat dan berbentuk kalus yang berubah menjadi akar tanaman.

11. Apabila akar sudah memenuhi media, hasil cangkokan dianggap berhasil. Daun pada cabang terlihat segar. Cangkokan sudah bisa dipotong atau disapih dari induknya. Pemotongan cangkokan yang sudah tumbuh ini dilakukan dengan menggunakan gunting stek atau gergaji di bawah ikatan cangkok.

12. Setelah dipotong dari induknya sebagian daun dikurangi untuk menghindari penguapan yang berlebihan. Potong 1/2-1/3 helai daun dari seluruh daun yang ada dengan gunting stek. Plastik pembungkus media dilepaskan. Setelah itu cangkok disemaikan dalam polybag.

13. Setelah cukup besar cangkokan bisa dipindah ke kebun.

4 dari 5 halaman

Cara Mencangkok Tanaman dengan Media Kantong Plastik

Cara mencangkok tanaman juga bisa dilakukan dengan media kantong plastik. Cara mencangkok tanaman ini tidak beda jauh dengan cara konvensional. Perbedaannya adalah media cangkok yang digunakan, yaitu cocopit (serbuk sabut kelapa) yang banyak tersedia di toko pertanian atau sabut kelapa yang sudah lebih dulu dimasukkan ke dalam kantong plastik.

Berikut cara mencangkok tanaman dengan media kantong plastik:

1. Sabut kelapa dikupas atau dipisahkan dengan bagian kulit luarnya yang keras. Yang digunakan hanya sabut kelapa tanpa kulitnya.

2. Sabut kelapa direndam dalam air, paling lama 1 minggu agar melunak sehingga mudah dipisah-pisahkan dan hilang kandungan zatnya. Karena zat tersebut dapat menghambat pembentukan akar tanaman.

3. Sabut kelapa dijemur dan dipisahkan serat-seratnya, maka sabut kelapa tersebut sudah siap digunakan, atau sabut kelapa kita potong-potong lebih kecil.

4. Media, serbuk/potongan sabut kelapa ditaruh di wadah.

5. Tambahkan hormon pertumbuhan atau vitamin, contoh Liquinox Start Vitamin B-1 yang banyak dijual di toko pertanian dengan dosis 2 cc untuk 1 liter air.

6. Media tadi dimasukkan ke dalam kantong plastik ukuran ¼ kg untuk diameter batang yang kecil dan ½ kg untuk diameter batang yang lebih besar (ukuran kantong plastik disesuiakan dengan diameter batang yang akan dicangkok).

7. Isikan media dan padatkan sampai ¾ plastik, kemudian tarik ujung kantong plastik dan ditalikan. Dari 2 kg media akan dihasilkan 15-20 media dalam kantong plastik. Media dalam kantong plastik tersebut tahan sampai dengan 1 bulan.

8. Cara penggunaan media tersebut tinggal menyobek/mengiris memanjang satu sisi kantong plastik. Sisi sobekan tadi dimasukkan dari bagian bawah luka bila posisi batang melintang atau datar. Pada posisi batang tegak bebas dimasukkan, kemudian diselubungkan secara merata ke keratan batang tanaman.

9. Selanjutnya diikat, agar media pada posisi yang benar.

5 dari 5 halaman

Penting Diperhatikan dalam Mencangkok Tanaman

Cara mencangkok tanaman tentunya tidak bisa sembarangan. Dalam menerapkan langkah-langkah mencangkok, kamu perlu memperhatikan hal-hal berikut:

  • Untuk tanaman buah, syarat yang harus dipenuhi agar tanaman ini bisa dicangkok adalah ketika pohon telah berusia setidaknya dua tahun dan memiliki banyak percabangan. Akan tetapi, mencangkok tanaman buah sebaiknya menunggu dahulu agar pohon induk berbuah terlebih dahulu. Semakin tua semakin baik (asal masih dalam masa produktif).
  • Untuk cara mencangkok tanaman buah, pilihlah tanaman yang selalu menghasilkan buah banyak dan berkualitas bagus (misalnya buah tersebut berukuran besar, jarang busuk, rasa buahnya enak, jarang diserang hama, dsb).
  • Pencangkokan sebaiknya dilakukan pada musim hujan, sehingga akan membantu dalam menjaga kelembaban media sampai berakar.
  • Pengambilan cangkok dilakukan setelah cangkok berumur 2-3 bulan. Pemotongan cangkok menggunakan gergaji kemudian diturunkan secara hati-hati. Cangkok yang terlalu panjang dipotong sebagian dan daunnya dikurangi untuk mencegah terjadinya penguapan yang terlalu besar.
  • Cangkok yang telah dipisahkan dari pohon induknya segera ditanam (aklimatisasi) pada media campuran tanah dengan kompos/pupuk kandang (3:1). Kegiatan ini dilakukan di persemaian yang diberi naungan dengan intensitas cahaya lebih dari 50%. Pemeliharaan cangkok di persemaian dilakukan sampai bibit siap ditanam di lapangan. Biasanya setelah 3 bulan cangkok telah memiliki perakaran yanag kompak dan siap dipindahkan ke lapangan.
  • Pembuatan cangkok pada satu pohon tidak bisa dilakukan dalam jumlah banyak, karena akan mengganggu atau merusak pohon tersebut.