Lambang Sila Kedua Pancasila Adalah Rantai, Pahami Makna dan Fungsinya

Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua kata, yaitu Panca yang berarti lima dan Sila yang berarti dasar. Sila juga bisa diartikan sebagai salah satu aturan yang melatarbelakangi perilaku seseorang atau bangsa, baik itu akhlak dan moral juga adab sopan santun. Menurut Prof. Darji Darmodiharjo, SH (dalam Kaderi), Pancasila telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit pada abad XIV, serta terdapat pada buku Negarakertagama Karangan Empu Prapanca, dan buku Sutasoma karangan Empu Tantular. 

Secara terminologi, Pancasila juga bisa diartikan sebagai lima prinsip dasar negara, di mana Pasca kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, serta keesokan harinya PPKI mengadakan sidang sebagai salah satu sarana untuk melengkapi alat-alat kelengkapan negara yang telah merdeka. 

Pada saat sidang pengesahan UUD 1945 beserta Pembukaannya oleh PPKI, naskah Pancasila yang terdapat dalam bagian Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

3. Pesatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan.

5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sila-sila yang terdapat di Pancasila, tentu memiliki lambang dan maknanya masing-masing. Lambang atau simbol tersebut terdapat di perisai pada dada Garuda Pancasila. Layaknya sebuah rumah, negara juga tentu membutuhkan fondasi atau dasar yang kokoh, agar bisa melindungi orang-orang di dalamnya. Bersumber dari laman e-modul Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Pancasila terdiri dari dua suku kata yaitu panca dan sila. Panca memiliki arti lima dan sila berarti dasar. Secara keseluruhan Pancasila berarti lima dasar dari negara Indonesia.

Melansir dari laman e-modul Kemendikbud Ristek, digunakan sebagai lambang negara untuk menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang kuat dan besar. Lambang negara Indonesia memiliki warna kuning, yang menunjukkan keagungan. Terdapat perisai di bagian dada Garuda yang melambangkan perjuangan serta perlindungan diri agar bisa mencapai tujuan. 

Garuda Pancasila memiliki jumlah bulu serta simbol-simbol lainnya yang memiliki makna khusus. Jumlah bulu pada Garuda Pancasila diantaranya:

- Sayap memiliki 17 bulu pada masing-masing sayap.

- Ekor terdiri dari 8 bulu.

- Pangkal ekor memiliki 19 bulu

- Leher memiliki 5 bulu.

Adapun simbol pancasila, lengkap dengan arti dan maknanya

- Bintang

Simbol gambar bintang berwarna kuning, dengan latar belakang hitam yang terletak di bagian tengah perisai, serta menjadi lambang sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Adapun arti dari lambang ini adalah bangsa Indonesia merupakan bangsa yang beriman dan bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan keyakinan masing-masing.

- Rantai

Lambang sila kedua pancasila adalah rantai yang berwarna emas, dengan jumlah rantai pada lambang sila kedua Pancasila ini ada 17 dan saling berkaitan satu sama lain. Simbol ini dapat menunjukkan generasi penerus bangsa yang turun temurun.

- Pohon beringin

Pohon beringin adalah lambang dari sila ketiga dalam Pancasila yaitu Persatuan Indonesia, di mana simbol pohon beringin juga terletak di bagian kanan atas dari perisai. Pohon beringin melambangkan tempat tempat untuk berteduh atau berlindung.

- Kepala banteng

Simbol sila Pancasila selanjutnya adalah kepala banteng, yang berada di kiri atas dari perisai di Garuda Pancasila. Kepala banteng juga dapat menjadi lambang dari sila keempat pancasila yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.

- Padi dan kapas

Simbol terakhir pada sila dalam Pancasila adalah padi dan kapas. Simbol ini menunjukkan kemakmuran dan kesejahteraan. Terletak di bagian kanan bawah dari perisai, simbol ini menjadi lambang dari sila kelima Pancasila yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Fungsi dan kedudukan pancasila sebagai nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat bangsa Indonesia,  melalui penjabaran instrumental bisa dijadikan sebagai acuan hidup yang merupakan cita-cita yang ingin dicapai serta sesuai dengan napas jiwa bangsa Indonesia. Adapun fungsi pancasila adalah:

- Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia

Fungsi dan kedudukan pancasila, memiliki bentuk dan peran dalam menunjukan adanya kepribadian bangsa Indonesia yang dapat di bedakan dengan bangsa lain, salah satunya memiliki sikap mental, tingkah laku, dan amal perbuatan bangsa Indonesia.

- Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia

Fungsi pancasila sebagai nilai-nilai kehidupan, melalui penjabaran instrumental dapat dijadikan sebagai acuan hidup yang merupakan cita-cita yang ingin dicapai. Hal ini sesuai dengan napas jiwa bangsa Indonesia, karena Pancasila lahir bersama dengan lahirnya bangsa Indonesia.

- Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia

Fungsi dan kedudukan pancasila  adalah salah satu kristalisasi pengalaman hidup dalam sejarah bangsa Indonesia, yang telah membentuk sikap, watak, perilaku, tata nilai norma, dan etika yang telah melahirkan pandangan hidup.

- Pancasila juga berfungsi sebagai dasar negara Indonesia

- Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum bagi negara Republik Indonesia

- Pancasila juga berfungsi sebagai salah satu perjanjian luhur bangsa Indonesia, pada waktu mendirikan negara

- Pancasila juga sebagai cita-cita dan tujuan bangsa indonesia

Makna pancasila yang berfungsi sebagai dasar negara, tentu dapat menjadi landasan, bahkan sebagai pondasi utama, titik acuan bangsa Indonesia dalam mengatur bangsa maupun Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pentingnya Pancasila dalam mengatur unsur-unsur kehidupan berbangsa dan bernegara, juga berperan dalam segala bentuk peraturan-peraturan yang ada di Indonesia harus berlandaskan pancasila.

Makna Pancasila sebagai dasar negara mengacu bahwa pancasila digunakan sebagai dasar atau fundamen untuk mengatur pemerintah negara, atau pun sebagai dasar untuk mengatur seluruh penyelenggaraan negara. Oleh karena itu, pancasila sebagai dasar negara dapat didefinisikan sebagai kaidah negara yang fundamental, yang artinya sebagai hukum dasar, baik itu yang dilakukan secara tertulis, atau pun yang tidak tertulis dan semua peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam Negara Indonesia sudah seharusnya bersumber dan ada di bawah pokok kaidah negara yang fundamental.