Sukses

Dilarang Pakai Kacamata, Wanita Ini Pilih Tinggalkan Acara Pernikahan Temannya

Meski bertugas sebagai pengiring, wanita tersebut tetap pilih tinggalkan pernikahan sahabatnya.

Liputan6.com, Jakarta Bagi seseorang yang menderita mata minus, tentunya tak bisa lepas dari yang namanya kacamata. Bahkan meski kacamata membuat penampilannya jadi kurang menarik, mau tidak mau harus tetap harus digunakan.

Selain mata minus, ada beberapa kondisi mata yang mengharuskan seseorang untuk menggunakan kacamata di berbagai kesempatan, bahkan ada yang harus menggunakan kacamata hitam demi kesehatan matanya.

Namun bagaimana jika seseorang dipaksa harus melepas kacamatanya karena dinilai mengganggu penampilannya saat acara pernikahannya temannya? Lantaran diminta untuk melepas kacamata, seorang wanita memilih untuk meninggaalkan acara pernikahan temannya.

Meski bertugas sebagai pengiring pengantin atau bridesmaid, wanita tersebut tetap memilih untuk meninggalkan acara. Pasalnya sang wanita diharuskan untuk melepas kacamatanya, padahal ia tak bisa jika tidak menggunakan kacamata.

Cerita wanita memilih meninggalkan acara pernikahan temannya karena dilarang pakai kacamata ini dilansir Liputan6.com dari Mirror.co.uk pada Selasa (22/11/2022).

2 dari 4 halaman

Tinggalkan Acara Beberap Jam Sebelum Dimulai

Dilarang pakai kacamata, wanita tersebut memilih untuk meninggalkan acara pernikahan meski ia bertugas sebagai bridesmaid atau pengiring pengantin. Diminta melepas kacamata beberapa jam jelang acara, wanita tersebut juga meninggalkan acara pernikahan beberapa jam sebelum acara dimulai.

Membantu persiapkan segala pernikahan, wanita tersebut merasa kesal dan sedih ketika ia diminta secara tiba-tiba untuk melepas kacamata. Padahal sang pengantin juga sudah mengetahui kalau sahabatnya tidak bisa jika tidak menggunakan kacamata.

"Namun, beberapa jam sebelum pernikahan, kami (pengiring pengantin) bersamanya untuk persiapan, dan setelah mengobrol, dia menarik saya ke samping dan meminta saya untuk tidak memakai kacamata hitam saya ke pernikahannya.” Jelasnya dilansir dari Mirror.

3 dari 4 halaman

Menderita Anisocoria

Melansir dari Mirror, wanita yang dilarang untuk menggunakan kacamatanya di hari pernikahan sahabatnya ini menderita anisocoria. Anisocoria merupakan suatu kondisi di mana seseorang memiliki ukuran pupil yang tidak sama. Lantaran salah satu pupilnya selalu membesar, dia juga memiliki fotofobia, yaitu ketidaknyamanan terhadap cahaya terang, di mata itu.

Untuk mengatasi fotofobianya, wanita ini harus selalu menggunakan kacamata hitam hampir sepanjang waktu, salah satunya saat acara pernikahan. Meski kacamata tersebut mengganggu penampilannya mau tidak mau tetap harus digunakan.

"Saya memiliki kondisi mata yang disebut anisocoria (pupil kiri saya selalu sangat melebar, sedangkan yang kanan berfungsi normal) dan menderita fotofobia di mata ini, jadi saya selalu memakai kacamata hitam.” Tuturnya dilansir dari Mirror.

4 dari 4 halaman

Diminta Untuk Pakai Penutup Mata Renda

Dijelaskan di Mirror, wanita tersebut diminta oleh pengantin wanita untuk menggunakan penutup mata renda karena terlihat lebih estetik daripada kacamata. Pengantin wanita ingin wanita tersebut memakai penutup mata renda yang harus dia beli dalam beberapa jam sebelum pernikahan dimulai, tetapi wanita itu menolak.

 "Saya ingin tahu apa yang dia harapkan dari saya tentang kondisi saya dan dia berkata saya bisa memakai penutup mata renda yang cantik karena itu akan lebih cocok dengan estetika pernikahan daripada kacamata atau mata saya.

Disarankan untuk menggunakan penutup mata renda oleh sahabatnya, wanita tersebut menolak karena harus membeli penutup mata tersebut, yang di mana jarak untuk membeli penutup mata ini juga tidak dekat.

"Saya menolak karena 1. Saya harus pergi dan membeli satu (saya rasa saya tidak bisa melakukannya tepat waktu) dan 2. Saya merasa tidak nyaman memakai sesuatu seperti itu di depan semua orang.