Liputan6.com, Jakarta Mobilitas adalah kesiapsiagaan untuk bergerak. Manusia merupakan makhluk sosial yang pasti selalu berinteraksi dengan manusia lainnya dan juga melakukan mobilisasi yang menunjang aktivitas sehari-hari.
Secara tidak langsung, kata mobilitas selalu digunakan masyarakat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian mobilitas adalah gerakan berpindah-pindah atau kesiapsiagaan untuk bergerak.Â
Baca Juga
Advertisement
Sedangkan dalam antropologi, pengertian mobilitas adalah gerak perubahan yang terjadi di antara warga masyarakat, baik secara fisik maupun secara sosial. Secara sederhana, mobilitas adalah perpindahan status seseorang.
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai pengertian mobilitas beserta bentuk-bentuk dan contohnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (22/11/2022).
Pengertian Mobilitas
Seperti yang disampaikan di atas, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, mobilitas adalah sebagai gerakan berpindah-pindah atau kesiapsiagaan untuk bergerak. Sedangkan secara etimologis mobilitas berasal dari bahasa latin yaitu ‘mobilis’ yang berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Sementara dalam antropologi, mobilitas adalah sebagai gerak perubahan yang terjadi di antara warga masyarakat, baik secara fisik maupun secara sosial.
Terdapatnya kata sosial pada istilah mobilitas sosial adalah untuk menekankan bahwa istilah tersebut mengandung makna yang melibatkan seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial.
Advertisement
Definisi Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial dapat diartikan sebagai perpindahan/gerak sosial yang dilakukan seseorang atau sekelompok masyarakat dari satu strata (kelas sosial) ke strata lain biasanya dengan tujuan memperbaiki kualitas hidup. Mobilitas yang dilakukan oleh seseorang akan menempatkan seseorang tersebut pada suatu kelas sosial (stratifikasi sosial) yang berbeda dari sebelumnya. Pada stratifikasi sosial terdapat pengkategorian kelas-kelas yang disebut dengan class sistem yang menempatkan mereka masuk pada kelas yang sesuai dengan kondisi yang mereka miliki.
Selain itu, terdapat beberapa pendapat mengenai definisi mobilitas sosial menurut para ahli:
1. William Kornblum
Dikutip dari buku Sociology in a Changing World (1988) karya William Kornblum, mobilitas sosial adalah perpindahan individu, keluarga atau kelompok sosial dari lapisan ke lapisan sosial lainnya. Dalam perpindahan yang dilakukan dapat mempengaruhi status sosial yang dimiliki yaitu bisa naik atau turun, atau bahkan tetap pada tingkat yang sama tetapi dalam pekerjaan yang berbeda.
2. Paul B. Horton dan Chester L. Hunt
Dikutip dari buku Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan (2004) karya Bagong Suyanto, mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya baik itu berupa peningkatan atau penurunan dalam segi status sosial dan (biasanya) termasuk pula segi penghasilan, yang dapat dialami oleh beberapa individu atau oleh keseluruhan anggota kelompok.
Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial
1. Mobilitas Vertikal
Mobilitas vertikal adalah bentuk perpindahan dari suatu kedudukan ke kedudukan lainnya yang tidak sederajat. Jadi, perpindahan yang dilakukan bisa ke tingkat yang lebih tinggi (social climbing) atau ke tingkat yang lebih rendah (sosial sinking).
a. Social Climbing
Social climbing ditandai dengan naiknya status seseorang ke kedudukan yang lebih tinggi atau berada dalam kelompok yang lebih tinggi dibanding lapisan sosial sebelumnya. Contohnya adalah karyawan yang naik jabatan karena memiliki kinerja yang bagus.
b. Social Sinking
Social sinking merupakan proses penurunan status seseorang dari atas ke bawah. Alasan terjadinya social sinking juga sangat beragam, seperti masa pensiun, turun jabatan, atau dipecat. Contohnya adalah polisi yang diturunkan pangkat jabatannya, karena melakukan pelanggaran dalam menjalankan tugas.
2. Mobilitas Horizontal
Mobilitas sosial horizontal mengacu kepada perpindahan geografis atau tempat tinggal atau juga peralihan individu dari suatu kelompok sosial ke kelompok lainnya yang sederajat. Status sosial pun tetap atau sederajat tanpa kenaikan atau penurunan. Contohnya adalah seorang kepala sekolah yang dipindahkan bertugas ke sekolah lain karena masa kerja di sekolah lamanya sudah habis. Meskipun, ia dipindahkan ke sekolah yang baru, namun jabatannya masih tetap sebagai kepala sekolah.
Advertisement
Dampak Mobilitas Sosial
1. Dampak positif
a. Memotivasi seseorang untuk lebih berusaha memperbaiki kedudukannya. Hal ini akan mendorong seseorang untuk untuk berprestasi agar mendapatkan status sosial yang lebih baik.
b. Terjadi perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik dengan lebih cepat.
c. Terjadinya peningkatan integrasi sosial di tengah-tengah masyarakat. Dengan penerimaan pengaruh yang ditimbulkan dari adanya mobilitas sosial menjadi salah satu contoh terjadinya integrasi dalam masyarakat.
2. Dampak Negatif
a. Mobilitas sosial akan menimbulkan konflik di tengah-tengah masyarakat. Konflik tersebut dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu konflik antarkelas, konflik antarkelompok sosial, dan konflik antargenerasi.
b. Rasa solidaritas di dalam diri setiap individu akan semakin berkurang. Hal ini terjadi karena setiap individu yang berubah status sosialnya melakukan penyesuaian diri dengan norma dan nilai-nilai yang dianut oleh kelompok orang dengan status sosial baru tersebut supaya diterima.
c. Mobilitas sosial dapat memengaruhi kondisi psikologis seseorang, terutama jika mengalami penurunan status sosial.Â