Liputan6.com, Jakarta Sesar Lembang adalah sebuah patahan geser yang masih aktif, serta berlokasi di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Sesar Lembang mengalami pertemuan dengan Sesar Cimandiri di Padalarang, di mana patahan ini memanjang dari Padalarang hingga Bandung Timur dan masuk ke wilayah Jatinangor Sumedang yang kira-kira memiliki jarak sekitar 29 Km. Menurut BMKG, patahan ini bisa menyebabkan gempa dengan kekuatan sekitar 6,8 hingga 7 Skala ritcher.
Baca Juga
Advertisement
Sesar Lembang adalah patahan gempa, yang terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian barat dan timur, sehingga gempa yang diakibatkan juga memiliki skala yang berbeda-beda. Pergerakkan Sesar Lembang mencapai 3 milimeter setiap tahunnya, namun setiap segmen atau bagian dari patahan memiliki pergerakan tersendiri sehingga pergerakkan Sesar Lembang menjadi tidak sempurna.
Sesar Lembang adalah salah satu fenomena alam yang cukup menarik, dan terletak di bagian utara cekungan Bandung. Adanya patahan gempa ini, menarik perhatian dari para pemerhati lingkungan, pemerhati kebencanaan dan geologi serta para peneliti di bidang seismologi.
Berikut ini laju pergeseran dan karakteristik Sesar Lembang yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (24/11/2022).
Mengenal Sesar Lembang
Sesar Lembang adalah patahan gempa yang terletak sekitar 10 km di utara kota Bandung, di mana patahan ini memanjang dengan arah barat ke timur, dan melalui kota Lembang. Adapun tingkat aktivitas sesar lembang sekarang belum diketahui secara pasti, sehingga diperlukan penelitian yang lebih dalam terkait hal ini. Di wilayah Kota Bandung memang terdapat struktur sesar lembang dengan panjang jalur sesar yang mencapai 30 km. Melansir dari laman resmi BMKG, terdapat beberapa hasil kajian yang menunjukkan bahwa laju pergeseran sesar lembang mencapai 5,0 mm/tahun, sementara itu hasil monitoring BMKG juga menunjukkan beberapa aktivitas seismik dengan kekuatan kecil.
Hasil pemodelan melalui peta tingkat guncangan (shakemap) oleh BMKG, dengan skenario gempa berkekuatan M=6,8 serta kedalaman hiposenter 10 km di zona sesar lembang (garis hitam tebal), menunjukkan bahwa dampak gempa dapat mencapai skala intensitas VII-VIII MMI (setara dengan percepatan tanah maksimum 0,2 - 0,4 g) dengan diskripsi terjadi kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat.
Advertisement
Laju Pergeseran Sesar Lembang
Adapun beberapa hasil kajian terbaru pada tahun 2017, tentang laju pergeseran Sesar Lembang sekitar 3,0 – 5,5 mm/tahun. Angka ini juga bertambah dari prediksi tahun 2011 yang menyebut laju pergeserannya 2,0 – 4,0 mm/tahun. Melansir dari sumber yang sama, terdapat riset baru dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI menemukan bahwa panjang sesar adalah 29 km, bukan 22 km.
Hasil riset ini tak akan lepas dari adanya pemetaan citra profil morfologi, yang dilakukan dengan resolusi yang tinggi lewat penggunaan LIDAR (Light Detection and Ranging). Adapun hitung-hitungan formula ahli paleoseismologi, diperolehlah data empiris soal potensi energi seismik yang dihasilkan saat Sesar Lembang aktif. Paleoseismologi adalah salah satu studi batuan kuno dan sedimen untuk bukti peristiwa seismik.
Tektonik Sesar Lembang
Melansir dari laman Puslitbang BMKG, secara geologis sesar lembang adalah landmark yang paling menarik, dan terletak di dataran tinggi Bandung tepatnya lereng sebelah selatan dari gunung Tangkuban Perahu. Sesar Lembang adalah bentuk ekspresi geomorfologi yang jelas dari neotektonik di cekungan Bandung. Secara morfologi sesar lembang diekspresikan sebagai gawir sesar (fault scarp) dengan dinding gawir menghadap ke arah utara.
Patahan Lembang yang terbentuk pada jaman kuarter pleistoisen ( sekitar500.000 tahun yang lalu) ini, memiliki sejarah di jaman dulu, di mana gunung api raksasa Sunda meledak dan meruntuhkan tubuhnya kemudian menyisakan sedikit gunung parasitnya. Akibat runtuhnya gunung api, terjadi kekosongan penampung magmatis yang mengakibatkan batuan dari erupsi gunung api Sunda menjadi patah. Patahan tersebut memanjang dari timur kebarat, dimana patahan timur mengalami penerununan lebih terlihat dibandingkan dengan bagian barat.
Advertisement
Karakter Sesar Lembang
- Cenderung mengalami pergerakan 3 MM setiap tahun
Karakter dari Sesar Lembang setiap tahun cenderung mengalami pergerakan 3 MM. Menurut Kepala Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, sesar lembang telah bergerak secara terus menerus dan pergerakan terbesar sepanjang 460 meter seiring terjadinya gempa bumi lokal.
- Memicu gempa lokal
Karakter dari Sesar Lembang juga dapat memicu aktivitas gempa lokal, di mana pada 28 Agustus 2011 dengan kekuatan gempa 3,3 magnitudo, serta kedalaman yang sangat dangkal. Gempa ini merusak 384 rumah warga di Kampung Muril, Kabupaten Bandung Barat.
- Berkekuatan aktif hingga 6,8 SR
Sesar Lembang memiliki potensi kegempaan yang cukup tidak terduga, dikarenakan adanya aktivitas pengumpulan energi dan suatu saat bisa melepaskan potensi maksimal magnitudo aktif hingga 6,8 - 6,9 SR.
- Terus melakukan pergerakan aktif
Hingga kini Sesar Lembang masih terus melakukan pergerakan aktif, yang bahkan dalam jurnal yang dipublikasikan di Geoscience Letters, selama periode 2009-2015 terdapat empat kejadian gempa yang teridentifikasi di sepanjang jalur Sesar Lembang melalui jaringan sensor gempa regional milik BMKG.