Liputan6.com, Jakarta Perdagangan bebas adalah salah satu globalisasi dalam bidang ekonomi yang perlu diketahui oleh masyarakat. Globalisasi sendiri adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandagangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya.
Perdagangan bebas adalah salah satu globalisasi dalam bidang ekonomi terkait dengan perdagangan internasional. Perdagangan bebas adalah kebijakan di mana pemerintah tidak melakukan diskriminasi terhadap impor atau ekspor.
Advertisement
Baca Juga
Dengan adanya perdagangan bebas adalah salah satu globalisasi dalam bidang ekonomi, maka akan menimbulkan dampak positif dan negatif dari suatu negara. Hal ini perlu adanya pertimbangan bagi pemerintah.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai perdagangan bebas adalah salah satu globalisasi dalam bidang ekonomi yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (25/11/2022).
Perdagangan Bebas Adalah Salah Satu Globalisasi dalam Bidang Ekonomi
Perdagangan bebas adalah salah satu globalisasi dalam bidang ekonomi. Sebelum memahami perdagangan bebas, anda perlu mengetahui maksud dari globalisasi.  Secara umum, globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya.
Globalisasi dalam bidang ekonomi bukanlah hal yang baru. Istilah ini telah digunakan sejak lima abad yang lalu, perusahaan-perusahaan di negara yang perekonomiannya telah maju, sudah memperluas jangkauan aktivitas produksi dan perdagangan ke berbagai belahan dunia.
Aspek-aspek penting dalam perdagangan bebas adalah salah satu globalisasi dalam bidang ekonomi antara lain, runtuhnya hambatan-hambatan ekonomi nasional, meluasnya aktivitas-aktivitas produksi, keuangan, perdagangan secara internasional, serta semakin berkembangnya perusahaan-perusahaan internasional dan institusi-institusi moneter internasional.
Advertisement
Pengertian Perdagangan Bebas
Perdagangan bebas adalah kebijakan di mana pemerintah tidak melakukan diskriminasi terhadap impor atau ekspor. Dalam bahasa Inggris, perdagangan bebas disebut free trade. Pemerintah juga dapat membatasi perdagangan bebas untuk membatasi ekspor sumber daya alam. Hambatan lain yang dapat menghambat perdagangan termasuk kuota impor, pajak, dan hambatan non-tarif seperti undang-undang peraturan.
Mengutip dari Britannica, free trade atau perdagangan bebas adalah kebijakan di mana pemerintah tidak mendiskriminasi kegiatan impor atau mengganggu ekspor. Walau begitu, perdagangan bebas bukan berarti bahwa suatu negara mengabaikan semua kendali dan perpajakan atas impor dan ekspor.
Secara umum, perdagangan bebas adalah konsep teoritis yang mengandaikan berlakunya sistem perdagangan internasional yang dibebaskan dari hambatan yang disebabkan oleh ketentuan pemerintah suatu negara, baik yang disebabkan oleh pengenaan tarif (tariff barriers) maupun nir-tarif (bukan tarif atau non-tariff barriers).
Manfaat Perdagangan Bebas
Manfaat dari perdagangan bebas adalah ketersediaan barang yang lebih beragam. Dikarenakan masyarakat dapat memperolah barang yang belum tentu diproduksi di dalam negeri. Selain itu, keberagaman barang dapat menjadi suatu potensi pertumbuhan barang lainnya.
Manfaat lainnya adalah perdagangan bebas antar negara memainkan peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara, dimana pengaruh dari perdagangan ini adalah peningkatan permintaan barang dari luar negeri.
Perdagangan bebas yang menjadi suatu sistem dalam perekonomian negara juga memberikan manfaat lainnya yaitu menambah devisa negara. Perdagangan bebas yang diwarnai oleh adanya kegiatan ekspor dan impor serta investasi oleh investor asing dapat meningkatkan devisa negara.
Advertisement
Dampak Perdagangan Bebas
Perdagangan bebas mengakibatkan banyak perubahan disegala sektor banyak negara, termasuk Indonesia. Dampak yang diakibatkan perdagangan bebas tidak sepenuhnya berpengaruh kearah positif namun ada juga yang negatif. Berikut ini penjelasannya:
1. Dampak positif perdagangan bebas
a. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Adanya perdagangan bebas dapat merangsang dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Hal ini karena pelaku ekspor dan impor Indonesia semakin mudah jalur aksesnya.
b. Membantu konsumen
Ketika pembatasan perdagangan dihapus, konsumen cenderung diuntungkan. Sebab ada banyak pilihan barang atau jasa impor dengan harga lebih rendah yang bisa dipilih konsumen.
c. Meningkatkan investasi asing
Banyak investor asing yang akan membantu kelompok bisnis lokal untuk berkembang dan bersaing. Hal ini menjadi salah satu keuntungan perdagangan bebas yang didapatkan suatu negara. Perdagangan bebas membantu kemudahan untuk melakukan berbagai kerjasama ke negara tetangga.
d. Mendorong transfer teknologi
Dengan menjalin perdagangan bebas, bukan tidak mungkin akan adanya transfer teknologi yang dikembangkan ke arah lebih baik. Sehingga, bisa membantu bisnis lokal untuk mendapatkan akses ke teknologi terbaru.
2. Dampak negatif perdagangan bebas
Selain memberikan dampak positif bagi negara, ternyata perdagangan bebas juga memberikan dampak negatif. Berikut ini penjelasannya:
a. Merusak sumber daya alam
Hadirnya perdagangan bebas turut meningkatkan peluang ekspor sumber daya alam, seperti bijih besi, pohon, dan sebagainya. Tanpa disadari kegiatan ini bisa merusak lingkungan, khususnya di negara berkembang yang belum memiliki peraturan khusus mengenai perlindungan lingkungan.
b. Penurunan penghasilan ekonomi
Pada satu sisi perdagangan bebas dapat menguntungkan bisnis lokal, terutama saat mendapat suntikan dana dari investor asing. Namun, di sisi lainnya, perdagangan bebas juga bisa mendorong munculnya persaingan bisnis yang pada akhirnya bisa menyebabkan penurunan pendapatan.
Hal ini karena negara tetangga akan mendapatkan akses yang mudah untuk menguasai pasar Indonesia dan itu menyebabkan banyak pelaku bisnis untuk membuat strategi yang tepat agar dapat bersaing secara kompetitif.
c. Kondisi kerja yang buruk
Perdagangan bebas minim pembatasan impor dan ekspor, dengan begitu beberapa pihak akan menjadi korban, khususnya dari kalangan pekerja. Tak jarang, anak-anak dan perempuan dipaksa bekerja di pabrik hanya untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa yang akan diekspor.
d. Rentan akan pencurian kekayaan intelektual
Sejumlah pemerintah atau pihak di negara berkembang, biasanya tidak menganggap serius pentingnya hak kekayaan intektual. Tanpa adanya peraturan atau undang-undang terkait hak paten, inovasi serta teknologi baru bisa saja dicuri. Akibatnya akan muncul produk tiruan dengan harga lebih rendah.