Liputan6.com, Jakarta - Pendiri Daulah Abbasiyah adalah mereka yang mengakui diri sebagai keturunan paling dekat dengan nabi Muhammad SAW. Keturunan dari al-Abbas ibn Abd al-Muthalib ibn Hasyim paman nabi Muhammad SAW.
Nama pendiri Daulah Abbasiyah adalah Abu Al Abbas as Saffah. Sosok pendiri Daulah Abbasiyah diberi gelar “as-Saffah” yang artinya penumpah atau peminum darah. Abu Al Abbas as Saffah dikenal sebagai sosok yang kejam, tegas, dan berani.
Pada periode pertama kepemimpinan Daulah Abbasiyah oleh Abu Al Abbas as Saffah, disebut mampu menciptakan kemakmuran masyarakat ke tingkatan yang paling tinggi. Filsafat dan ilmu pengetahuan berkembang sangat pesat pada masa itu.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang pendiri Daulah Abbasiyah dan sosoknya dari berbagai sumber, Jumat (25/11/2022).
Pendiri Daulah Abbasiyah adalah Abu Al Abbas as Saffah
Daulah Abbasiyah adalah kekuasaan yang dimiliki oleh Dinasti Bani Abbasiyah. Ini kekhalifahan sebagai pengganti atau kelanjutan dari Daulah Umawiyah. Siapa pendiri Daulah Abbasiyah?
Pendiri Daulah Abbasiyah adalah berasal dari keturunan al-Abbas ibn Abd al-Muthalib ibn Hasyim paman nabi Muhammad SAW. Dalam buku berjudul Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Bani Abbasiyah (2016) oleh Syaikh Muhammad Al-Khudari, pendiri Daulah Abbasiyah adalah Abu Al Abbas as Saffah.
Nama lengkap pendiri Daulah Abbasiyah adalah Abul Abbas Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas dari seorang ibu bernama Rithah binti Ubaidillah bin Abdullah bin Abdul Madan Al-Haritsi.
Daulah Abbasiyah berkuasa cukup lama, yakni lima setengah Abad atau sama dengan lebih kurang 524 tahun. Meski berkuasa cukup lama, tetapi pendiri Daulah Abbasiyah adalah Abu Al Abbas as Saffah memimpin dalam waktu yang singkat lebih kurang empat tahun (4 tahun 9 bulan).
Berakhirnya masa kepemimpinan pendiri Daulah Abbasiyah adalah ketika ia meninggal dunia akibat penyakit cacar pada hari Ahad 13 bulan Dzulhijjah tahun 136 H/9 Juni tahun 754 M di kota Anbar. Akhirnya, ia digantikan dengan saudaranya yang bernama Abu Ja’far Abdullah bin Muhammad untuk memimpin Daulah Abbasiyah.
Advertisement
Sosok Pendiri Daulah Abbasiyah adalah Kejam, Tegas, dan Berani
Abu Al Abbas as Saffah mendeklarasikan diri sebagai khalifah pertama Dinasti Abbasiyah. Sosok pendiri Daulah Abbasiyah diberi gelar “as-Saffah” yang artinya penumpah atau peminum darah. Abu Al Abbas as Saffah dikenal sebagai sosok yang kejam, tegas, dan berani.
Pendiri Daulah Abbasiyah ini banyak menuai pujian selama masa kepemimpinannya, karena kebijakan dan peraturan yang dibuatnya. Periode pertama kekuasaan Dinasti Abbasiyah dengan kepemimpinan Abu Al Abbas as Saffah, filsafat dan ilmu pengetahuan berkembang sangat pesat.
Tidak hanya sampai di situ, kepemimpinan pendiri Daulah Abbasiyah adalah mampu menciptakan kemakmuran masyarakat ke tingkatan yang paling tinggi. Dalam jurnal penelitian berjudul Peranan Dinasti Abbasiyah Terhadap Peradaban Dunia oleh Iqbal, keilmuwan ini terus berkembang hingga periode setelahnya.
Abu Al Abbas as Saffah sebagai pendiri Daulah Abbasiyah adalah sosok yang berhasil mensterilisasi pusat wilayahnya dengan kondusif dari keturunan Bani Ummayah sebagai lawan politik.
Upaya yang dilakukannya tidak main-main. Dalam jurnal berjudul Dinasti Abbasiyah: Kemajuan Peradaban Islam, Pendidikan, dan Kebangkitan Kaum Intelektual oleh Nunzairina, Abu Al Abbas as Saffah tidak segan untuk mengeluarkan dekrit kepada gubernurnya dengan perintah membunuh tokoh-tokoh Umayyah.
Pendiri Daulah Abbasiyah ini pun melakukan perbuatan keji dengan menggali kuburan para khalifah Bani Umayyah dan membakar tulang-tulangnya. Inilah asal muasal kemakmuran negeri di masa kepemimpinannya untuk periode pertama Dinasti Abbasiyah.
Sejarah Daulah Abbasiyah yang Berkuasa 5 Abad Lebih
Daulah Abbasiyah berkuasa cukup lama setelah berhasil meruntuhkan Daulah Umayyah pada tahun 750 M. Kekuasaan Daulah Abbasiyah, yakni lima setengah Abad atau sama dengan lebih kurang 524 tahun.
Kekuasaan Daulah Abbasiyah melalui proses yang sangat panjang. Ini Dinasti yang berdiri antara tahun 132-656 H/750-1258 M. Daulah Abbasiyah merasa berhak memimpin kekuasaan karena merasa keturunan paling dekat dengan nabi Muhammad SAW.
Dalam buku berjudul Sejarah Pendidikan Islam oleh J. Suyuthi Pulungan, Bani Abbasiyah merasa paling berhak dengan kekhalifahan daripada Bani Umayyah. Alasannya, karena Bani Abbasiyah memiliki nasab keturunan lebih dekat dari Nabi Muhammad SAW dari Bani Hasyim.
Sejarah mencatat yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, ada empat strategi yang dilancarkan oleh Bani Abbasiyah agar bisa mendirikan Daulah Abbasiyah. Prosesnya pun sangat panjang dan dikenal kejam.
1. Bani Abbasiyah merebut kekuasaan Umayyah dengan mengandalkan kekuatan bawah tanah yang dipimpin oleh Muhammad ibn Abdullah ibn Abbas.
2. Bani Abbasiyah merebut kekuasaan Umayyah dengan memanfaatkan umat muslim non-Arab.
3. Bani Abbasiyah merebut kekuasaan Umayyah dengan melakukan propaganda terus-menerus.
4. Bani Abbasiyah merebut kekuasaan Umayyah dengan tidak segan untuk melakukan propaganda terang-terangan yang dipimpin oleh Abu Muslim al-Khurasani.
Ini periode kepemimpinan Daulah Abbasiyah tiga periode yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber:
1. Periode Pertama
Kekuasaan Abdul Abbas As-Saffah sampai Abu al-Fadl Ja'far al-Mutawakkil berlangsung dari tahun 132-232 H/ 750-847 M.
2. Periode Kedua
Kekuasaan Abu Ja'far Muhammad al-Muntasir sampai Abu al-'Abbas Ahmad Nasir berlangsung dari tahun 232-590 H/ 847-1184 M.
3. Periode Ketiga
Kekuasaan Muhammad Al-Mahdi berlangsung dari tahun 590-656 H.
Advertisement