Liputan6.com, Jakarta - Pengertian inferensi dalam penyelidikan IPA adalah menemukan hasil akhir dengan merumuskan atau sama dengan menemukan kesimpulan. Inferensi dalam penyelidikan IPA menjadi tahap terpenting setelah observasi untuk bisa dikomuniasikan.
Baca Juga
Advertisement
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menjelaskan penyelidikan IPA dilakukan dengan tiga tahap, yakni observasi/pengamatan, inferensi, dan mengomunikasikan.
Pengertian inferensi dalam penyelidikan IPA adalah merumuskan berbagai penjelasan dari data dan informasi dari observasi. Cara melakukan inferensi dalam penyelidikan IPA adalah membuat prediksi, menghubungkan antar aspek, dan menemukan alasan penyelidikan.
Agar lebih memahami, berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang pengertian inferensi dalam penyelidikan IPA dan cara melakukannya, Jumat (25/11/2022).
Pengertian Inferensi dalam Penyelidikan IPA adalah Menemukan Hasil Akhir dengan Merumuskan
Penyelidikan IPA harus dilakukan dengan metode inferensi. Apa itu inferensi? Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan arti istilah inferensi adalah simpulan atau yang disimpulkan.
Dalam jurnal penelitian berjudul Inferensi dan Problematika Pembelajaran Analisis Wacana oleh Surana, Inferensi atau Inference secara leksikal berarti kesimpulan. Ini proses pembaca atau pendengar untuk memahami makna harfiah yang tidak terdapat di dalam wacana yang diungkapkan pembicara atau penulis.
Jika dihubungkan dengan penyelidikan IPA, maka pengertian inferensi dalam penyelidikan IPA adalah mencari kesimpulan dengan mengamati atau melakukan pengamatan objek yang didasarkan pada pengetahuan alam atau mengandalkan logika.
Pengertian inferensi dalam penyelidikan IPA adalah menemukan hasil akhir atau kesimpulan objek yang diamati dengan logika. Pengertian inferensi dalam penyelidikan IPA adalah upaya mengumpulkan bukti untuk bisa diambil kesimpulan penelitiannya.
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (UNTAG), mengutip dari Kosriri (2006), fungsi inferensi adalah menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui atau diasumsikan. Inferensi adalah konklusi logis (Logical Conslusion) atau implementasi berdasarkan informasi yang tersedia.
Pengertian inferensi dalam penyelidikan IPA adalah menemukan hasil akhir dengan merumuskan atau sama dengan menemukan kesimpulan. Inferensi dalam penyelidikan IPA menjadi tahap terpenting setelah observasi untuk bisa dikomuniasikan.
Advertisement
Cara Melakukan Inferensi dalam Penyelidikan IPA dan Penjelasannya
Cara melakukan inferensi dalam penyelidikan IPA, paling utama adalah melakukan observasi atau pengamatan terlebih dahulu. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menjelaskan penyelidikan IPA dilakukan dengan tiga tahap, yakni observasi/pengamatan, inferensi, dan mengomunikasikan.
Inferensi dalam penyelidikan IPA bisa dilakukan setelah peneliti melakukan pengamatan (observasi). Inferensi adalah tahap kedua penyelidikan IPA setelah pengamatan dan tahap ketiga melakukan komunikasi atau mengomunikasikan hasilnya.
Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, penyelidikan IPA dengan tiga tahap yang dimaksudkan dilakukan sebagai berikut:
1. Melakukan Pengamatan/Observasi dalam Penyelidikan IPA
Pengertian pengamatan dalam penyelidikan IPA adalah dilakukan dengan melibatkan alat indra manusia (melihat, mendengar, menyentuh, dan lainnya) dan alat ukur khusus (neraca, mikroskop, meteran, mistar, dan lainnya). Ini dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam penyelidikan IPA.
2. Melakukan Inferensi dalam Penyelidikan IPA
Pengertian inferensi dalam penyelidikan IPA adalah dilakukan dengan merumuskan berbagai penjelasan dari data dan informasi yang berhasil dikumpulkan pada tahap pertama (observasi/pengamatan).
Pengertian inferensi dalam penyelidikan IPA adalah sama dengan kegiatan membuat prediksi, menghubungkan antar aspek, dan menemukan alasan pengamatan dilakukan atau terjadi.
Contohnya, jika ada ribuan hektar tanaman padi yang tidak panen, maka inferensi dalam penyelidikan IPA adalah alasan mengapa tanaman padi tersebut mengalami gagal panen.
3. Melakukan Komunikasi/Mengomunikasikan dalam Penyelidikan IPA
Pengertian mengomunikasikan dalam penyelidikan IPA adalah kegiatan memaparkan tentang hasil inferensi penyelidikan sebelumnya. Penjelasan tentang kesimpulan penyelidikan ini harus dilakukan dengan jelas, padat, tepat, dan tidak ambigu atau bermakna ganda.
Pengertian mengomunikasikan dalam penyelidikan IPA adalah dilakukan dengan melakukan presentasi, membuat tulisan ilmiah/karangan ilmiah, membuat grafik, memberi label, dan masih banyak lagi.
Objek Pengamatan IPA dan Penjelasannya
Objek pengamatan IPA adalah khusus mempelajari segala yang berhubungan dengan alam. Objek pengamatan IPA terdiri dari empat poin penting.
Kemdikbud menjelaskan objek pengamatan IPA berhubungan dengan ilmu biologi, astronomi, fisika, dan kimia. Ini penjelasan empat objek pengamatan IPA tersebut:
1. Biologi
Objek pengamatan IPA adalah biologi salah satunya. Biologi menjadi mata pelajaran yang khusus untuk mempelajari ilmu tentang makhluk hidup.
Contoh objek pengamatan IPA yang biologi, berupa ilmu tentang tumbuhan, hewan, mikroorganisme, genetika, manusia, dan lain sebagainya.
Lebih spesifik dari contoh melakukan penyelidikan pada objek pengamatan IPA di bidang biologi adalah menentukan pengaruh cahaya matahari pada pertumbuhan kecambah.
2. Astronomi
Objek pengamatan IPA sellanjutnya adalah astronomi. Astronomi menjadi mata pelajaran yang khusus untuk mempelajari ilmu tentang benda-benda langit. Contoh objek pengamatan IPA yang astronomi, berupa planet, satelit, bintang, galaksi, asteroid, komet, lubang hitam, dan lain sebagainya.
3. Fisika
Fisika merupakan bagian dari objek pengamatan IPA. Fisika menjadi mata pelajaran yang khusus untuk mempelajari ilmu tentang fenomena alam. Contoh objek pengamatan IPA dalam bidang fisika bisa berupa gravitasi, bidang magnet, gaya, pegas, dan lain sebagainya. Lebih spesifik dari contoh melakukan penyelidikan pada objek pengamatan IPA di bidang fisika adalah menentukan daya serap setiap bahan kain untuk pakaian musim panas.
4. Kimia
Kimia menjadi mata pelajaran yang khusus untuk mempelajari ilmu tentang bahan kimia. Contoh objek pengamatan IPA bidang kimia, berupa komposisi, struktur, materi, atom, molekul, skala, dan lain sebagainya.
Lebih spesifik dari contoh melakukan penyelidikan pada objek pengamatan IPA di bidang kimia adalah menentukan kadar lemak pada berbagai jenis makanan.
Â
Advertisement